(Minghui.org) Karena kultivasi saya mengendur dalam beberapa tahun terakhir, saya menyadari bahwa saya punya keinginan mengejar makna tersembunyi di dalam Fa selama saya belajar. Saya tidak menyadari hal ini sampai saya membaca Ceramah Guru 20 tahun Berceramah Fa;

“Fa memiliki huruf manusia dan struktur huruf manusia di paling permukaan, tetapi mutlak tidak terbatas pada permukaan ini, setiap tingkat ada kandungan makna dari Fa itu.”( 20 Tahun Berceramah Fa, 2012 di New york Amerika serikat)

Kadang-kadang saya membaca artikel rekan-rekan praktisi tentang bagaimana mereka memahami Fa. Setiap kali membaca, saya sangat ingin melihat makna dari Fa yang mereka telah pahami. Dengan keinginan mendapatkan sesuatu sambil belajar, saya tidak menghormati Guru dan Fa. Saya berada dalam kondisi yang sama sekali berbeda dari apa yang Guru katakan tentang:

"Tanpa memohon namun memperoleh dengan sendirinya."(Ceramah di Sydney,1996)

Keinginan mengejar kemudian menjadi lebih buruk. Akibatnya, ketika saya belajar Fa, saya merasa mengantuk dan tidak bisa konsentrasi. Ketika saya memancarkan pikiran lurus, saya tidak bisa menahan telapak tangan tetap tegak, dan kepala merasa diblokir di bagian atas. Saya juga merasa pusing, dan terasa ada sesuatu yang mencegah untuk belajar Fa. Pemahaman saya tentang apa yang saya baca terbatas pada tingkat permukaan, dan saya tidak memiliki perasaan bahwa saya membaca kata-kata yang paling sakral. Dulu saya merasa seperti itu setiap kali saya belajar Fa.

Kekuatan lama mengambil keuntungan dari keterikatan saya. Saya berada di tengah-tengah kesengsaraan berbahaya ini ketika saya melihat ke dalam dan menemukan keterikatan mengejar.

Kadang-kadang, ketika saya melakukan latihan, saya ingin menyelesaikan latihan Berdiri Memancang Falun dengan cepat. Ketika saya dikendalikan oleh pikiran itu, saya menyelesaikan dalam waktu sepuluh menit bukannya setengah jam penuh. Saya bisa merasakan ada mekanisme energi abnormal yang menyeret saya turun saat berlatih, dan itu sangat kuat. Kita berada dalam bahaya besar ketika memiliki pikiran yang salah. Banyak mata yang mengamati pikiran kita.

Saya menyadari bahwa keterikatan mengejar adalah alasan mengapa saya dikirim ke kamp kerja paksa pada awal penganiayaan. Bahkan di bawah tekanan, saya terikat untuk bertemu teman praktisi sehingga saya bisa mendapat pencerahan dari pemahaman mereka. Ada dua praktisi yang saya temui di tempat latihan kelompok pagi kami dan saya benar-benar ingin bertemu mereka lagi.

Itu terjadi lima belas hari setelah Tahun Baru Imlek pada tahun 2000. Praktisi lain mengirim pesan kepada kami untuk bertemu di lokasi tertentu. Saya sangat senang ketika saya tiba ada lebih dari 70 praktisi yang hadir, tapi tiba-tiba polisi datang, dan kami semua ditangkap.

Saya dibawa langsung ke pusat penahanan. Duduk di dekat jendela, saya melihat salah satu praktisi yang ingin saya temui. Dia melihat saya dan memanggil saya, "Oh, anda berada di sini!" Saya heran melihatnya.

Dia bertanya, "Kenapa anda di sini juga?" Saya menatapnya, dan pikiran saya kosong. Dia berkata, "Anda tidak punya uang, benarkah? Saya dapat memberikan semua barang keperluan sehari-hari yang anda butuhkan!" Saat itu, seseorang memanggilnya, dan dia berbalik dan berjalan pergi. Saya tidak mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan sepatah kata kepadanya. Ditinggalkan sendirian, saya menangis. Itu terakhir kali saya melihatnya. Dia dianiaya hingga meninggal pada tahun 2002.

Saya dibawa ke kamp kerja paksa 13 hari kemudian. Sesampai di sana, saya melihat praktisi lain yang sangat ingin saya temui. Saya menangis bercampur gembira. Dia menatap saya, tapi tidak mengatakan sepatah kata pun. Saya kemudian menyadari bahwa seseorang mengikutinya.

Karena saya terikat bertemu dengan para praktisi, saya dipenjara. Saya dikirim ke kamp kerja paksa selama satu tahun, dan hukuman ini kemudian diperpanjang selama satu tahun karena saya menolak untuk melepaskan Dafa. Ini semua terjadi pada tahun 2000 dan 2001, yang merupakan puncak penganiayaan terhadap Falun Dafa. Saya banyak menderita dalam sarang kejahatan, dan begitu pula anggota keluarga yang khawatir tentang saya.

Saya merasa sangat sedih bahwa Guru telah menderita bagi kita karena kita tidak melakukan dengan baik. Tanpa Guru melindungi saya dalam lingkungan brutal, saya tidak akan selamat.

Kita sekarang berada pada saat terakhir dari perjalanan kultivasi kita. Kita perlu mengultivasi hati dan pikiran dengan baik dan benar-benar sepenuhnya melepaskan pengejaran.

Guru berkata,

“Berkultivasi hingga tanpa satu pun keterikatan yang tersisa barulah dapat mencapai kesempurnaan!”( "Xiulian Bukan Politik," dari Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I).

Rekan Pengikut Dafa, Gigih Majulah.