(Minghui.org) Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Korea tahun 2017 diselenggarakan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia KT di Daejeon pada 5 November 2017. Sekitar seribu praktisi Falun Gong dari seluruh Korea menghadiri konferensi tersebut. Delapan praktisi membacakan pengalaman yang menggambarkan pengalaman kultivasi mereka dalam mengikuti prinsip-prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar.

Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Korea tahun 2017 di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia KT di Daejeon

Praktisi Falun Dafa berbagi pengalaman kultivasi mereka

Falun Dafa Menyembuhkan Penyakit Saya dan Membantu Selama Krisis Keluarga

Ho lemah dan sakit sejak kecil. Dia memiliki banyak masalah kesehatan, termasuk migrain dan depresi setelah dia menikah. Suatu hari tak lama setelah dia mulai berlatih Falun Dafa, dia merasakan angin sepoi-sepoi di kakinya selama meditasi. Dia berkata, "Sejak saat itu, semua penyakit saya hilang. Sekarang saya merasa ringan dan nyaman. Saya pribadi mengalami apa yang Guru gambarkan di Zhuan Falun."

Ho juga berbagi tentang mengikuti prinsip Falun Dafa membantunya melewati krisis keluarga. Tiga tahun setelah dia mulai berkultivasi, dia tahu suaminya berselingkuh. Dia mengalami perasaan pengkhianatan dan penderitaan yang serius. Dia tahu ini adalah ujian yang sulit, jadi dia lebih banyak belajar Fa, dan terus memperbaiki Xinxing-nya sendiri, mengikuti prinsip-prinsip Dafa. Dia akhirnya melepaskan keterikatannya pada perselingkuhan suaminya. Suaminya mengakhiri hubungan dan kembali ke rumah. Ho memaafkan suaminya dan memperlakukannya dengan penuh belas kasih. Suaminya sangat tersentuh oleh hatinya yang lapang. Dia berkata, "Kamu praktisi Falun Dafa memang baik!" Dia menjadi sangat mendukung kultivasinya.

Memecahkan Konflik dengan Putri yang Pembangkang

Park mengatakan bahwa dia dulu memiliki hubungan buruk dengan putrinya sebelum dia mulai berkultivasi. Mereka selalu bertengkar. Park sangat terganggu saat putrinya pulang mabuk atau lari dari rumah.

Setelah dia mulai berkultivasi, Park ingat akan ajaran Guru setiap kali dia merasa tersiksa oleh tingkah laku putrinya, dan dia mencoba untuk lebih memahami putrinya. Suatu malam, putrinya tidak pulang ke rumah sampai keesokan paginya, dan dia mabuk berat. Park tetap tenang dan tidak melampiaskan kemarahan seperti sebelumnya. Dia malah menunjukkan perhatian besar dengan bertanya kepada putrinya mengapa dia tidak memakai pakaian yang lebih hangat.

Park mencari ke dalam dan menemukan kesalahannya sendiri. Dia telah melepaskan kecemasan pada putrinya saat anak itu masih muda. Dia dan suaminya telah mengirim putrinya ke Tiongkok untuk belajar di sekolah menengah dan perguruan tinggi. Putrinya harus menjalani kehidupan yang sepi dan sulit selama bertahun-tahun. Park menelepon putrinya suatu hari, dan dengan tulus meminta maaf, dan meminta dia memaafkan. Putrinya membuka hatinya dan berbagi dilema dengan ibunya. Hubungan mereka kemudian membaik. Putrinya berkata, "Saya tidak pernah melihat ibu marah lagi sejak mulai berkultivasi!" Putrinya sejak itu mulai membaca Zhuan Falun.

Tetap Tenang Menghadapi Hinaan

Lee telah dirawat di rumah sakit pada tahun 2015 karena hidropneumonia dan abses di livernya. Dia merasa bahwa hidup itu keras dan menyakitkan. Anggota keluarga pasien lain mengenalkan pada buku Zhuan Falun. Dia belajar arti hidup dari buku ini, dan memutuskan untuk berkultivasi. Kesehatannya pulih sepenuhnya dengan berlatih Falun Dafa.

Dia bekerja sebagai asisten di pemandian umum. Rekan-rekannya iri padanya karena pelanggan lebih memilih Lee, dan beberapa rekannya sering mengatakan hal-hal yang menghina kepadanya. Lee mencoba menahan emosinya tapi awalnya tidak bisa mengatakan apa-apa. Dia menyadari kemudian bahwa itu disebabkan oleh keterikatan kuat pada ego. Dia memutuskan untuk melenyapkan dengan keinginan kuat untuk menanggung rasa sakit.

Suatu hari, saat dia melakukan latihan ke lima di rumah, dan mencoba melepaskan keterikatannya pada ego dari diri yang sejati, dia berkata pada egonya, "Kamu telah bekerja keras dan mengikuti saya selama ini. Sekarang, saya adalah seorang praktisi Falun Dafa. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi. Kamu harus segera meninggalkan saya." Air mata mengalir di pipinya, karena dia bisa merasakan keterikatannya pada ego meninggalkannya dan kemampuannya untuk bertahan menjadi meningkat.

Dia berkata, "Saya merasa sangat tenang saat saya dianiaya. Saya tersenyum mendengar kata-kata kutukan dan merasa bahwa orang-orang yang mengutuk saya sangat menyedihkan. Saya tidak lagi terganggu. Saya telah mendapatkan pemahaman tentang mencari ke dalam tanpa syarat. Terima kasih, Guru!"

Membuat Panggilan Telepon Penyelamatan ke Tiongkok dengan Belas Kasih

Pu dari Tiongkok menceritakan dua puluh tahun terakhir kultivasinya, dan mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penyelamatan Guru. Dia juga menceritakan pengalamannya untuk melakukan klarifikasi fakta melalui telepon ke Tiongkok.

Ketika Pu mulai menelepon ke kantor keamanan publik di Tiongkok, hambatan terbesar adalah ketakutannya. Dia sangat gugup hingga tangannya gemetar. Dia tahu bahwa kejahatan membesarkan ketakutannya, dan berusaha menghalangi dia untuk menawarkan penyelamatan kepada makhluk hidup. Dia mendorong dirinya sendiri, mengetahui bahwa menyelamatkan orang adalah hal paling lurus yang dikerjakan praktisi Falun Dafa, dan mereka yang telah melakukan kejahatan harus takut. Saat dia menelepon lebih banyak lagi, dia menjadi lebih tenang dan dipenuhi dengan pikiran lurus.

Polisi yang hidup di bawah manipulasi Partai Komunis dan propaganda fitnah menggunakan kata-kata kotor untuk mengkritik Pu. Awalnya, dia merasa sakit hati dan sedih, dan kadang-kadang berdebat dengan petugas. Tapi dia menyadari bahwa mentalitas bertarungnya telah dipicu saat dia meninggikan suaranya. Dia tahu sudah waktunya untuk menyingkirkan keterikatan pada ego dan mentalitas bertarung. Dia merenungkan apakah cara berbicaranya sendiri disebabkan oleh pengaruh Partai Komunis. Dia kemudian menemukan cara untuk memperbaiki diri dengan menyingkirkan masalahnya sendiri, termasuk memaksakan, mengancam, dan memberi ceramah.

Pu menyadari bahwa polisi adalah korban penganiayaan yang sesungguhnya, karena mereka telah diracuni oleh Partai Komunis. Berpikir bahwa mereka mungkin hanya mendapatkan satu kesempatan untuk memahami fakta sebenarnya tentang Falun Dafa darinya, dia memutuskan untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka selama mereka mau mendengarkan. Dia secara pribadi mengalami bahwa belas kasih merupakan kunci untuk menawarkan penyelamatan kepada lebih banyak makhluk hidup.

Peserta konferensi tersentuh oleh pengalaman yang dibagikan oleh praktisi. Banyak praktisi Dafa meneteskan air mata. Beberapa praktisi lama mengatakan bahwa orang-orang yang tertinggal telah berhasil menyusul dengan baik. Mereka bertekad untuk berkultivasi dengan tekun.