(Minghui.org) "Saya hampir meninggal karena kanker hati 20 tahun yang lalu," kata Liu yang berusia 70 tahun, "namun sekarang, saya merasa semakin dan semakin muda."

Liu, warga Australia keturunan Tionghoa, berhasil lolos dari rezim komunis Vietnam ketika masih muda. Dua puluh tahun yang lalu, ketika dia menjadi seorang pengusaha sukses dengan keluarga yang bahagia, dia didiagnosis menderita penyakit hati. Tingkat feritinnya sangat tinggi. Dia mencoba semua jenis terapi, termasuk pengobatan Barat dan Tiongkok, namun tidak ada yang berhasil. Selama sepuluh tahun, dia menghabiskan banyak uang untuk terapi. Pengalaman terburuknya adalah ketika menghabiskan 20 ribu dolar AS untuk satu suntikan ekstraksi plasenta domba di Swiss.

Dokter keluarganya mengatakan bahwa tingkat feritinnya tinggi di tahun 1998, dan dia harus mempertimbangkan untuk menulis surat wasiat dan mengatur pemakamannya.

"Putra saya baru berumur sepuluh tahun," kata Liu, "saya sangat putus asa. Karena kanker, saya tidak bisa tidur nyenyak selama bertahun-tahun. Saya terlihat sangat tua, dan tak ada yang bisa menebak umur saya yang sebenarnya."

Memulai Latihan Kultivasi Falun Gong

Salah satu temannya memperkenalkan Falun Gong kepada Liu pada bulan Agustus 1998. Teman ini menyarankan agar dia membuang kekhawatiran akan hidup dan mati jika ingin berlatih.

Liu kemudian teringat kegiatan Falun Gong yang pernah dia lihat di Hong Kong. Dia telah mendapatkan buku Zhuan Falun (buku utama Falun Gong) pada tahun 1996, namun tidak pernah memiliki kesempatan untuk membacanya. Sekarang, dia memutuskan untuk mencoba Falun Gong.

Liu membaca Zhuan Falun dengan saksama, dan mencoba mengikuti ajaran "Sejati-Baik-Sabar" dalam kehidupannya sehari-hari. Tiga bulan kemudian, dia melakukan pemeriksaan darah lagi. Hasilnya mengejutkan dan membuat frustrasi. Tingkat feritin meningkat dua kali lipat.

"Itu adalah pengingat yang mengejutkan," kata Liu, "saya menyadari bahwa saya tidak sungguh-sungguh berkultivasi. Guru Li Hongzhi (pendiri Falun Gong) mengatakan dalam Zhuan Falun bahwa latihan tersebut akan memurnikan tubuh seseorang jika dia dengan tulus berkultivasi."

"Sebenarnya, setelah saya mulai berlatih, semua rasa sakit dan gejala lainnya hilang. Saya bisa makan banyak dan tidur nyenyak. Mengapa tingkat feritinnya naik dua kali lipat? "Liu mengingat kembali pikirannya saat itu.

"Ini bukan suatu kebetulan. Tidak ada yang kebetulan bagi seorang kultivator," kata Liu, "saya menyadari bahwa hasilnya mengingatkan saya untuk melenyapkan pengejaran saya. Mengejar feritin rendah."

Liu kemudian sepenuhnya menghilangkan penyakit itu dari dalam hatinya dan tidak lagi memikirkannya. Selain urusan bisnis dan pekerjaan rumah tangga, semua yang dia lakukan setiap hari adalah membaca Zhuan Falun dan berlatih.

Dia belum minum obat apa pun selama 20 tahun terakhir, dan tidak menjalani pemeriksaan fisik apa pun. Dia sangat sehat.

Setelah menyaksikan pemulihan ajaib ayahnya, putri Liu, seorang mahasiswi jurusan farmakologi, juga mulai berlatih Falun Gong.

Liu berterima kasih pada Guru Li Hongzhi karena memperbaharui hidupnya.

Sungguh-sungguh Berkultivasi

Liu tahu bahwa Guru Li Hongzhi memurnikan tubuhnya, yang merupakan langkah pertama dalam berkultivasi. Selanjutnya tergantung dirinya sendiri -- bagaimana mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dan gigih berkultivasi.

Liu ingat, "Pada mulanya, saya tidak bisa duduk dalam posisi sila ganda dalam meditasi. Kaki saya sangat sakit. Saya sering menambahkan lima menit ke waktu meditasi, namun butuh waktu hampir enam bulan untuk akhirnya bisa menyelesaikan keseluruhan latihan."

"Saya dengan jelas merasakan bahwa bergumpal-gumpal benda gelap dan kotor meninggalkan tubuh saya selama meditasi saat menahan sakit di kaki. Ini seperti yang dijelaskan Guru Li dalam ceramah keempat Zhuan Falun."

Liu beruntung memiliki kesempatan untuk menghadiri ceramah Guru Li di Sydney pada bulan Mei 1999.

Dia berkata, "Itu tak terlupakan. Saya tidak bisa menahan air mata saat ceramah. Setiap kalimat yang Guru Li katakan menyentuh hati saya. Saya tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata bagaimana perasaan saya. Saya terus menangis, dan tidak bisa berhenti."

Setelah ceramah tersebut, Liu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kultivasi Falun Gong. "Saya lebih bertekad untuk berkultivasi. Saya berkata kepada diri sendiri, tidak peduli apa pun yang terjadi, saya akan mengikuti ajaran Guru Li."

Liu telah mengabdikan dirinya dalam perlawanan damai setelah Partai Komunis Tiongkok melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999.

"Saya telah menghadiri berbagai kegiatan, membagikan brosur, mengikuti parade, memberi tahu orang-orang tentang Falun Gong. Tidak ada yang bisa mengubah keyakinan teguh saya," katanya.

"Dalam kehidupan sehari-hari, saya berkultivasi dengan tekun. Saya mencoba mencari ke dalam atas kesalahan saya sendiri selama konflik, dan mencoba memperbaiki diri melalui konflik tersebut."

Liu berkata, "Saya merasa tubuh saya menjadi ringan saat mulai berlatih. Perasaan ini telah berlangsung sampai hari ini. Melihat foto yang diambil 20 tahun yang lalu, saya terlihat lebih muda sekarang."