(Minghui.org) Saya seorang guru Inggris sekolah menengah di desa terpencil. Murid-murid saya berumur 12 hingga 15 tahun dan saya ingin mereka tahu prinsip Falun Dafa, ‘Sejati-Baik-Sabar.’

Mengajarkan Prinsip Falun Dafa

Saya berbicara di kelas di hari pertama sekolah dan berkata, “Kalian bukan lagi anak sekolah SD. Kalian sekarang berada di SMP, dan kalian tidak harus menggunakan syal merah. Apakah kalian semua telah mundur dari Pelopor Muda (sebuah afiliasi Partai Komunis Tiongkok (PKT)?”

Seluruh kelas menjawab “Iya! Kami sudah!”

“Selamat, sebagai murid SMP, kalian pertama-tama akan belajar untuk menjadi orang baik.”

Di papan tulis saya menuliskan, ‘Sejati-Baik-Sabar’ dan menjelaskan tiga karakter itu kepada mereka. Saya kemudian memberi tahu mereka bagaimana seorang yang baik bersikap.

Saya senang ketika murid-murid mencatat. Mereka menyalin karakter ‘Sejati-Baik-Sabar’ di buku catatan mereka.

Seorang murid tidak begitu cepat menangkap pelajaran. Ia bahkan tidak bisa mengingat tiga kata baru dalam satu kali pelajaran. Saya bertanya kepadanya, “Apa yang menjadi prinsip manusia?”

Dengan suara jelas dan lantang, ia menjawab, “Sejati-Baik-Sabar!”

Hati saya gembira. Saya melihat bahwa ‘Sejati-Baik-Sabar’ sudah berada di hati mereka.

Guru berkata:

“Sesungguhnya hidup pengikut Dafa sudah erat menyatu dengan Xiulian, bagaikan mata rantai yang kait-mengait, pengenduran anda terhadap diri sendiri, sesungguhnya adalah pengenduran terhadap Xiulian.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional di Great New York Tahun 2009”)

Saya ingin setiap murid mengingat ‘Sejati-Baik-Sabar,’ jadi kebenaran tentang Dafa adalah fokus utama di kelas saya. Saya senang Guru mengatur saya mengajar. Murid-murid saya meningkat. Saya tahu bahwa mengajarkan mereka untuk menjadi orang baik adalah lebih penting daripada apa yang ada di buku pelajaran.

Seluruh Murid di Kelas Saya Mundur dari PKT

Tujuan saya adalah membuat pelajaran mereka menarik. Dafa memberikan saya kebijakan, jadi saya menemukan materi di buku pelajaran Inggris sesuai untuk dihubungkan dengan kebenaran Dafa. Sebagai Contoh, ketika saya mengajarkan pelajaran “Bahtera Nuh,” saya berkata kepada mereka: “Ketika manusia menjadi buruk, Langit menghukum mereka dengan banjir. Tuhan berkata kepada Nuh untuk membuat bahtera. Hanya orang baik yang diperbolehkan menaiki bahtera untuk selamat dari banjir besar.

Cerita ini mengajarkan kepada kita bahwa untuk diberkati oleh Tuhan kalian harus menjadi orang yang baik. Bencana alam adalah bagaimana beratnya orang-orang dihukum. Tidak peduli di mana pun kalian berada, kalian harus mengikuti ‘Sejati-Baik-Sabar.’ Jika semua orang baik, tidak akan ada bencana alam.”

Ketika mengajarkan pelajaran dengan topik “Piramida,” saya berbicara tentang budaya prasejarah. Murid-murid belajar bahwa tidak hanya ada satu periode peradaban.

Saya kemudian berkata kepada mereka tentang Batu Karakter Tersembunyi di Provinsi Guizhou. Pekerjaan rumah mereka adalah untuk memeriksa arti kata-kata di batu tersebut melalui internet.

“Apa yang tertulis di Batu Karakter Tersembunyi?” Saya bertanya kepada mereka keesokan harinya.

“Partai Komunis Tiongkok harus binasa,” mereka menjawab.

“Partai Komunis Tiongkok harus binasa,” Benar, saya berkata, “Liga Pemuda dan Pelopor muda adalah organisasi PKT. Mundur dari kedua organisasi ini akan membuat kita selamat. Bukankah seharusnya semua orang mundur?”

“Iya! Semua orang harus mundur,” suara murid-murid memenuhi ruangan.

Saya juga menggabungkan kebenaran Fa dengan ajaran saya. Murid-murid menyukainya dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Saya tersentuh dengan reaksi mereka dan merasa ada kenangan lama yang tersembunyi muncul kembali.

Saya berbicara tentang perubahan dinasti dan menjelaskan fakta-fakta sejarah yang menunjukkan bahwa ketika pemerintah korup dan tidak kompeten, dinasti baru akan menggantikannya. Saya menjelaskan bagaimana korupsi PKT akan mengakibatkan pembinasaannya.

“Apa yang harus kita lakukan?” Tanya para murid.

Saya melanjutkan: “Bahkan jika partai berkuasa tidak ada, negara ini, bersama dengan peradaban 5.000 tahunnya, akan tetap ada. Ketika baterai di jam sudah mati, kita menggantinya dengan yang baru, dan kemudian jam akan bekerja kembali.”

Menunjukkan Kebesaran Dafa Melalui Perbuatan Baik

Saya memerhatikan kelakuan saya setiap hari dan mengutamakan orang lebih dahulu. Saya ramah kepada murid saya, jadi mereka mempercayai saya dan sering bercerita jika mereka mempunyai masalah.

“Guru,” seorang murid berkata kepada saya, “anda memberikan kami hati anda dan kami memberikan hati kami kepada anda.”

Murid-murid berdiri dan menyapa saya dengan hangat ketika saya masuk kelas. Mereka juga ingin saya berada di kelas setelah kelas selesai.

Saya memberikan waktu saya untuk murid saya, setiap hari saya, dimulai pukul. 6.30 pagi. Kaki saya kadang menjadi agak bengkak karena berdiri sepanjang hari. Tapi saya selalu merasa bahwa saya mempunyai misi khusus di hidup saya. Saya merasa bahagia!

Murid-murid adalah media hidup. Mereka sering bercerita kepada teman dan orang tua mereka apa yang mereka pelajari di kelas saya. Beberapa orang tua berkata kepada saya begitu anaknya tiba di rumah, mereka akan melaporkan apa yang guru Inggris ajarkan hari itu.

Di mata mereka, guru Inggris mereka adalah ensiklopedia hidup. Seluruh cerita berasal dari budaya tradisional Tiongkok seperti yang diperlihatkan pada pertunjukkan Shen Yun.

Ketika saya ditugaskan di kelas baru, murid-murid saya menangis. Seluruh sekolah terkejut melihat murid saya menangis di hari terakhir saya bersama mereka.

Saya bangga menunjukkan melalui contoh bahwa Dafa adalah baik.