(Minghui.org) Seorang pria asal Tianjing dipenjara karena keyakinannya dalam kondisi genting karena dicekok paksa terus menerus dan penyiksaan, namun pihak otoritas penjara menolak untuk menghentikan penganiayaan ini atau memberikan pembebasan bersyarat untuk medis. Keluarga dan pengacaranya sedang menyiapkan berkas untuk menuntut penjara.

Hua Lianyou (pria) ditangkap pada tanggal 14 April 2016, karena menolak untuk melepaskan keyakinan pada Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang sedang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok. Kepolisian mengirimnya ke Penjara Binhai beberapa jam kemudian, tanpa melalui proses hukum. Hingga hari ini, dia masih belum didakwa, apalagi disidangkan ataupun dijatuhi hukuman.

Hua melakukan mogok makan untuk memprotes pemenjaraan tidak berdasar hukum sejak penangkapannya. Para petugas penjara membalas dengan mencekok paksa pada dirinya dan dia mengalami berbagai bentuk penganiayaan dan penyiksaan lainnya.

Kondisi kesehatannya cepat merosot, namun permohonan bebas bersyarat karena medis yang diajukan oleh istrinya sebanyak dua kali mendapat penolakan. Istrinya ingin mengetahui jenis obat dan makanan apa saja yang diberikan pada suaminya dan siapa yang memerintahkan penyiksaan terhadap suaminya. Pihak penjara tidak pernah merespon, dan Biro Manajemen Penjara Tianjin hanya memberi nomor telepon penjara kepadanya.

Pengacara Hua bertemu dengan kliennya pada bulan Februari 2017 dan sedang menyiapkan berkas penuntutan terhadap penjara. Istrinya baru-baru ini menjenguknya pada tanggal 10 April 2017, dan Hua memperingatkan istrinya jika ada terjadi sesuatu pada dirinya, pihak penjara akan dimintai pertanggungjawaban.

Dibawah ini adalah kronologi pertemuan Hua dengan keluarga dan pengacaranya selama beberapa bulan terakhir.

24 November 2016

Istri dan anak perempuan Hua mengunjunginya pada tanggal 24 November 2016, dan melihat Hua masuk ke ruang pertemuan dengan menggunakan kursi roda. Hua memberitahu mereka bahwa dia telah dianiaya di rumah sakit penjara dari tanggal 25 Agustus hingga 25 Oktober 2016. Para penjaga pernah menyiram air dingin ke sekujur tubuhnya sebelum menyalakan kipas diarahkan ke dirinya. Mereka juga tidak memperkenankan dia tidur.

22 Desember 2016

Istri dan putri dari Hua merasa sangat sedih ketika Hua tidak lagi merespon mereka selama pertemuan mereka pada tanggal 22 Desember. Kedua matanya terpejam selama pertemuan, dan dia berulang-ulang berbicara tentang bagaimana dia dicekok dan dipukuli.

Penjaga menolak untuk membebaskannya bersyarat medis, meskipun istrinya yang meminta. Istrinya lalu menyewa seorang pengacara.

19 Januari 2017

Hua didorong keluar dengan kursi roda dimana leher dan kaki terikat pada kursi. Kondisi kesehatannya menurun tajam. Kepalanya mengangguk tanpa henti dan kedua matanya tetap terpejam. Dia bergumam berulang kali. Istrinya mencurigai bahwa dia telah diberi obat-obatan tidak jelas. Dia lalu mengajukan permintaan pembebasan bersyarat untuk perawatan medis, namun tidak berhasil.

27 Februari 2017

Kuasa hukum Hua bertemu dengannya dan mencatat bagaimana dia dianiaya oleh para penjaga penjara.

13 Maret 2017

Hua memberitahu istrinya bahwa para penjaga terus menerus menganiaya dirinya.

Dia mengatakan bahwa dia dicekok dengan makanan yang berlebihan pada akhir Februari 2017 dimana para penjaga harus membawanya ke rumah sakit untuk mengosongkan perutnya. Proses ini menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Pada tanggal 4 Maret, dia dipaksa duduk di bangku dalam waktu yang sangat lama. Beberapa hari kemudian, dua penjaga mengikat dan menjepit kedua lengannya dengan keras.

20 Maret 2017

Pada tanggal 20 Maret, istrinya mengirim surat resmi ke Biro Manajemen Penjara Tianjin dan Penjara Binhai, meminta informasi berikut ini: obat dan makanan apa yang dimasukkan secara paksa kepada Hua? Siapa yang memerintahkan penganiayaan ini?

Penjara tidak memberikan respon apapun sampai hari ini. Pihak biro hanya memberikan nomor telepon penjara, tidak ada yang lain.

10 April 2017

Istri dan putri Hua pergi mengunjunginya dan menjadi tahu bahwa dia mendapatkan beberapa luka baru. Petugas Liang Hanwen pernah memukuli mulutnya dengan remote control. Beberapa tahanan menggosok kemaluannya hingga terluka.

Hua memperingatkan keluarganya bahwa jika terjadi sesuatu pada dirinya, itu pasti akibat dari penganiayaan.

Artikel terkait dalam bahasa Inggris:

Tianjin Man on Hunger Strike for Nine Months Near Death, Family Appeals for Medical Parole

Tianjin Man in Dire Condition after Being On Hunger Strike for Over Eight Months

I Wish Falun Gong Practitioners the Best as Darkness Ends

Nearly Tortured to Death in Prison Twice, Falun Gong Practitioner Sues Former Chinese Dictator

Practitioner Hunger Strikes for 500 Days to Protest His Incarceration - 8,000 Sign Petition for His Release

Mr. Hua Lianyou's 500 Days on Hunger Strike; Wife Denied Visitation Rights

Mr. Hua Lianyou in Critical Condition and Family Visitation Forbidden

Thousands of Chinese Sign Petitions to Rescue Falun Gong Practitioner Mr. Hua Lianyou

Mr. Hua Lianyong and Wife Ms. Tian Zongli Arrested Again

Mr. Hua Lianyou's Hunger Strike to Protest Illegal Detention Has Lasted over 30 Days

Mr. Hua Lianyou from Tianjin on Hunger Strike to Protest Another Arrest and Prison Term

Falun Gong Practitioner Mr. Hua Lianyou on Hunger Strike for Twelve Months