(Minghui.org) Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa 2017 di Australia diselenggarakan di Sydney, pada tanggal 10 September 2017. Lebih dari 1.000 praktisi memenuhi Orion Center, dan 23 praktisi membagikan pengalaman kultivasi jiwa dan raga menurut ajaran Falun Dafa.

Lebih dari 1.000 praktisi hadir di Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa 2017 di Sydney, Australia, pada 10 September 2017

Pentingnya Kultivasi Pribadi

Beberapa praktisi menceritakan pengalaman mereka dalam hal mematut diri sesuai prinsip Sejati-Baik-Sabar. Contohnya, Sun sebagai koordinator tur mobil di Australia tahun lalu, bersama-sama dengan praktisi lain ingin mengunjungi sejumlah kota dalam rangka meningkatkan kesadaran atas penganiayaan Falun Gong di Tiongkok.

“Sebelum perjalanan, saya telah membuat segala perencanaan secara detail, dari waktu menginap, sarapan, siapa yang mengemban tanggung jawab, dan seterusnya.” Namun setelah sampai di hotel pertama, terjadi ketidak-sepakatan antara dia dengan praktisi lain. Saat bertemu dengan para pejabat kota, dia khawatir para praktisi yang pergi ke pertemuan tidak melakukan dengan baik.

Melalui konflik ini, dia secara bertahap melepaskan konsep-konsepnya dan berfokus pada hasil keseluruhan. “Saya hanya perlu memperhatikan apa yang dibutuhkan untuk meraih hasil terbaik daripada mementingkan pendapat pribadi. Jika kita semua mendukung praktisi yang pergi menemui pejabat dengan pikiran lurus yang kuat, maka akan berhasil. Lagi pula, kami hanya melakukan dari tingkat permukaan. Adalah Guru yang memberikan banyak bantuan untuk membuatnya berhasil.”

Zhai berkata ketika pergi untuk memasang poster memperkenalkan Shen Yun, dia memasang poster dengan jarak tertentu dari pertokoan milik orang Tionghoa, menghindari dihina atau mendapat opini negatif. Dia kemudian sadar bahwa orang-orang itu telah dicuci otak oleh partai komunis. “Mereka juga korban dari propaganda kebencian dan kekerasan Partai Komunis Tiongkok. Bisa jadi sayalah satu-satunya yang berkesempatan membuat mereka mengetahui fakta sebenarnya dan memiliki masa depan yang cerah.” Kemudian dia menyingkirkan keterikatannya dan mengunjungi toko-toko tersebut. Bahkan jika pertokoan tersebut tidak memiliki ruang untuk posternya, dia tetap akan berbicara pada karyawan dan meninggalkan pamfletnya di sana.

Li sering pergi ke tempat wisata untuk berbicara dengan wisatawan Tiongkok tentang Falun Dafa. Ia berkata ada beberapa turis ingin keluar dari Partai Komunis setelah dia menyampaikan beberapa hal. “Tapi saya masih punya kerabat dan teman-teman yang sudah bertahun-tahun mengetahui penganiayaan Falun Gong, namun tetap menolak keluar dari organisasi komunis.”

Li kemudian memahami bahwa setiap praktisi harus bertindak sesuai dengan Sejati-Baik-Sabar untuk membantu orang-orang mengetahui apa itu Falun Dafa dan mengapa mereka perlu keluar dari partai. “Butuh enam tahun buat saya untuk meyakinkan satu orang, tujuh tahun untuk lainnya, dan 17 tahun untuk yang lain.”

 

Sebanyak 23 praktisi berbicara di konferensi

Bekerja Sama

Beberapa praktisi membicarakan tentang bagaimana mereka melepaskan diri dari sifat egois sehingga dapat bekerja sama lebih baik. He memiliki pekerjaan full-time di perusahaan media. “Karena bisa menyelesaikan berbagai pekerjaan, saya dipercaya untuk memiliki tanggung jawab atas sejumlah hal. Dan saya cukup baik.” Ketika perusahaan disusun kembali, He merasa kecewa karena tanggung jawabnya sudah diserahkan ke praktisi lain.

“Setelah belajar Fa lebih dalam, saya akhirnya memahami bahwa itu muncul dari perasaan iri hati. Sebenarnya kita semua praktisi, tidak peduli kita ini seorang eksekutif, manajer, atau karyawan biasa, persyaratan untuk kita adalah sama, yaitu mengikuti Fa.” Setelah itu He tidak lagi tersesat dan mampu bekerja sama dengan praktisi lain.

Wang memiliki banyak pengalaman di bidang manajemen sebelum bergabung dengan perusahaan media milik praktisi. Dengan tidak menaruh perhatian pada kepentingan pribadi dan meninggalkan budaya Partai, dia mampu berkoordinasi dan memimpin tim penjualan. Baru-baru ini, dia dan anggota tim mendapat kontrak dari distributor asal Tiongkok, serta memberitahu kliennya tentang Shen Yun.

“Tapi setelah iklan pertama dikeluarkan, distributor menelepon saya, mereka berkata bahwa mereka mendapat ancaman karena melakukan bisnis dengan kami.” Wang lalu bertemu dengan kliennya dan melalui pembicaraan yang panjang tentang Falun Dafa, mulai dari manfaat jiwa dan raga yang dia rasakan, serta pengalaman bisnisnya di Australia. Mereka mencapai kesepakatan untuk menghormati kontrak agar bisa mengurangi tekanan dari klien.” Dari hal ini, saya belajar bahwa belas kasih yang kita wujudkan melalui Xiulian serta dari pengalaman yang kita kumpulkan dalam masyarakat ini akan membantu kita mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan manusia.”

Liam, seorang psikolog, mengatakan dia belajar banyak dari Konferensi Berbagi Pengalaman di New York tahun ini. “Saya menemukan banyak keterikatan, seperti kecenderungan untuk mengeluh atau mudah marah terhadap praktisi lain, membuat alasan untuk tidak pergi belajar Fa bersama, sering gonta-ganti proyek Dafa, dan memandang rendah praktisi lain. Ketika memikirkan lebih mendalam, saya sadar semuanya berasal dari sifat keegoisan,” katanya.

Ketika mencari ke dalam, Liam mengungkapkan sifat buruknya terhadap praktisi lain - seperti mengeluh dan marah - juga termanifestasi pada tubuh fisiknya. Bahkan tangannya terdapat kanker kulit stadium awal. “Tangan saya mati rasa jika saya bersikap dingin terhadap praktisi lain.”

Setelah menyadari hal ini, Liam membangkitkan pikiran lurusnya dan merasa bersalah atas kerugian yang ia timbulkan terhadap praktisi lain. “Ketidakegoisan yang ditunjukkan praktisi lain telah menghangatkan hati saya, membuat saya bersedia mengambil tanggung jawab atas proyek yang saya hadapi.” Setelah memiliki pikiran ini, dia merasa bersemangat, dan masalah kulitnya pun ikut hilang.

Praktisi Cilik

Beberapa praktisi cilik turut membagikan pengalaman mereka di konferensi. Awal berlatih Falun Gong, mereka mengikuti orangtua mereka. Mereka belum memiliki pemahaman mendalam pada awal kultivasi mereka. Dalam waktu sepuluh tahun terakhir, dengan memberitahu orang-orang tentang Falun Dafa dan fakta penganiayaan bersama orangtua mereka, akhirnya mereka menemukan jalur Xiulian masing-masing dan bertekad berkultivasi dengan teguh.

Seorang praktisi mulai berkultivasi pada tahun 1997 saat berusia 6 tahun. “Setelah penindasan di Tiongkok pada tahun 1999, ibu saya ditahan. Saya sendiri berhenti berlatih Gong ketika berumur 11 tahun. Saya menemukan semua orang di dunia begitu egois, tidak terkecuali dengan saya,” kenangnya.

Waktu jatuh sakit dan sering muntah-muntah, dia berpikir mungkin akan meninggal dunia. Saat itu, ia sadar pada banyak hal yang ia perjuangkan adalah sesuatu yang tidak berarti. “Ibu memutarkan ceramah Guru untuk saya. Selain itu saya juga membaca 20 halaman buku Zhuan Falun. Setelah itu baru saya merasa baik.”

Selepas kejadian itu dia mulai belajar Fa bersama dengan praktisi lain dan mengikuti prinsip Falun Dafa. “Saya jadi berpikiran terbuka dan mampu mempertimbangkan kepentingan orang lain. Saya sudah melalui jalan panjang sebagai seorang praktisi Falun Dafa, dengan tulus saya bersyukur atas bimbingan dan perlindungan Guru selama ini.”