(Minghui.org) Saya telah menjadi guru selama tujuh tahun di tempat penitipan anak. Saya tumbuh dari guru pemula ke posisi Direktur Pengajaran di tiga tempat penitipan anak. Falun Dafa telah membimbing saya untuk menjadi guru yang paling berdedikasi dan efektif.

Dulu saya bekerja di bank. Tapi karena saya berlatih Falun Dafa dan Partai Komunis Tiongkok menganiaya latihan tersebut, perusahaan mengganggu dan memantau saya, sampai pada akhirnya saya harus mengundurkan diri.

Saya mencoba beberapa pekerjaan yang berbeda, sampai pada tahun 2010 saya mendapatkan pekerjaan sebagai guru di tempat penitipan anak.

Menjadi Guru yang Baik

Saya adalah guru bahasa Inggris untuk kelas anak usia dua tahun. Di Tiongkok, banyak orang tua mulai mendorong anak-anak mereka untuk mendapatkan keunggulan akademis pada tahap awal. Oleh karena itu, beberapa tempat penitipan anak menawarkan kelas bahasa Inggris kepada anak-anak yang sangat muda.

Kelas dua tahun adalah yang paling sulit untuk dijalankan. Anak-anak sangat muda sehingga mereka tidak bisa berkomunikasi dengan jelas, sering menangis dan mereka membutuhkan bantuan pada kebutuhan dasar mereka.

Sebagai praktisi Falun Dafa, saya mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, selalu berusaha sebaik mungkin pada anak-anak.

Guru mengatakan kepada kita,

"Maka dapat juga dikatakan, tak peduli anda berada dalam bidang manapun, keahlian anda dalam berbagai aspek dapat meningkat, itu adalah wujud setelah anda tiada hentinya meningkatkan taraf kondisi diri sendiri, dalam perwujudan anda sedang menjadi orang baik, sedang mengultivasi batin, dibicarakan dari sudut pandang manusia, anda sedang berubah menjadi orang baik, dikarenakan belajar Fa dan berkultivasi ke dalam, perbuatan anda makin lama makin baik, Dewa tentu akan memberi anda kecerdasan yang semestinya, memberi anda inspirasi, agar anda mengerti banyak di dalam belajar, agar anda menciptakan karya yang lebih bagus, agar teknik anda makin tinggi, agar anda melampaui umum. Coba anda semua pikirkan, di tengah masyarakat manusia, setiap jenis usaha yang layak apa pun bukankah dapat dijadikan demikian? Di samping anda melakukan dengan baik segala sesuatu dalam pekerjaan, bersamaan anda juga sedang mengultivasi diri anda sendiri, bukankah dengan demikian anda dapat meningkat?" ("Ceramah Fa di Los Angeles")

Ketika baru mulai, saya mencoba penuhi permintaan setiap anak. Suatu ketika, seorang anak laki-laki ingin minum air putih. Saya membawakannya hingga lima kali dan setiap kali diberikan – dia mengeluh airnya terlalu panas, terlalu dingin, terlalu banyak atau terlalu sedikit. Lalu saya menyadari bahwa hanya memenuhi keinginan mereka saja tidak cukup. Pendekatan itu akan merusak mereka.

Jadi saya mulai mengajari mereka untuk mengikuti seperangkat peraturan yang masuk akal.

Seorang murid baru menyeka hidungnya dengan tisu dan melemparkannya ke lantai. Saya memintanya untuk mengambilnya. Dia menolak. Dia menangis keras, meminta ibunya. Untuk menenangkannya, saya mengatakan bahwa saya bisa membawanya keluar untuk mencari ibunya dengan satu syarat: dia tidak menangis; Jika dia menangis, saya akan membawanya kembali. Dia setuju. Saya membawanya keluar dan saat dia menangis, dengan tenang saya membawanya masuk kembali. Setelah beberapa kali, dia mempelajari peraturan tersebut. Kami bermain di luar untuk sementara waktu, lalu saya membawanya masuk. Saya berkata kepadanya dengan lembut, "Tisu kotor itu harus masuk ke tempat sampah. Ayo ambil dan buang di tempat sampah." Kali ini dia melakukannya.

Saya terus berusaha mencari cara terbaik untuk mengajar anak-anak. Misalnya, ada sebuah puisi yang dirancang untuk memberi isyarat kepada anak-anak dengan jari kelingking. Saya menemukan bahwa mereka terlalu muda untuk menggunakan kelingking mereka, jadi saya mengubah puisi itu untuk menggunakan jari telunjuk mereka.

Para orang tua senang. Direktur memuji saya, "Kelas bahasa Inggris berusia dua tahun adalah yang terbaik."

Saya kemudian dipromosikan dari asisten guru jadi guru utama dan gaji saya meningkat dua kali lipat. Saya juga belajar dan mendapat sertifikasi sebagai guru Montessori (sebuah metode pendidikan). Akhirnya saya diangkat ke posisi Direktur Pengajaran pada tiga tempat penitipan anak, dengan gaji lima kali lipat dari gaji awal saya.

Menjadi Ibu yang Baik

Dari interaksi saya dengan anak-anak, saya menyadari bahwa mereka hanyalah cermin dari orang tua mereka. Jika orang tua bersikap sopan, begitu juga anak-anak. Jika orang tua banyak memaki, begitu juga anak-anak. Jika orang tua kejam, anak-anak akan memukul orang lain.

Jadi saya mengetahui bahwa masalah apa pun yang mungkin dihadapi anak saya, saya harus mencari ke dalam dan memeriksa diri sendiri.

Guru berkata,

"Ada orang yang mengurus anak juga naik pitam, sampai ribut besar, anda mengurus anak juga tidak perlu seperti itu, anda sendiri jangan sampai benar-benar marah, anda perlu lebih rasional mendidik anak, baru benar-benar dapat mendidik anak dengan baik." ("Orang dengan Bakat Kemampuan Besar", Zhuan Falun - Ceramah 9)

Saya tidak pernah memarahi putri saya. Sebagai gantinya, saya mencoba menemukan cara yang efektif untuk mengajarinya menjadi orang baik. Ketika kami naik bus, orang-orang akan memberikan tempat duduk mereka pada putri saya. Saya akan berkata kepadanya, "Mereka memberi kamu tempat duduk mereka karena kamu masih muda. Saat kamu dewasa, kamu juga harus memberi tempat duduk kepada anak kecil atau manula." Dia mengerti dan mengangguk.