(Minghui.org) Spanduk dan selebaran berbunyi “Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia” dan Jiang Zemin dituntut oleh 200.000 orang Tiongkok” tersebar di Kabupaten Jingyuan, Provinsi Gansu pada 13 Mei 2016. Polisi menangkap dua praktisi Falun Gong beberapa hari kemudian. Polisi juga mengumumkan hadiah 10.000 yuan untuk menangkap praktisi lainnya, Song Guoli [pria].

Song Guoli meninggalkan rumah untuk menghindari penangkapan dan masih belum pulang. Polisi telah beberapa kali menyerbu ke rumahnya akhir-akhir ini. Mereka berkali-kali datang dengan berpakaian sipil, kadang-kadang dua orang, kadang-kadang hingga belasan orang, dan biasanya datang pada tengah malam. Polisi mengancam akan menangkap anggota keluarga jika mereka tidak bisa menangkap Song.

Song Guoli, 62, adalah praktisi Falun Gong dari Desa Sanhe, Kecamatan Dongwan, Kabupaten Jingyuan, Provinsi Gansu. Ia telah berulang kali dianiaya. Pada Juli 2015, Song mengajukan tuntutan kepada Jiang Zemin karena meluncurkan penganiayaan brutal terhadap Falun Gong. Ia mengajukan tuntutan ke Mahkamah Agung Rakyat dan Kejaksaan Agung Rakyat.

Zhang Bingwu [pria] ditahan selama lebih dari enam bulan di Pusat Penahanan Kabupaten Jingyuan sebelum polisi memulangkannya. Saat itu, Zhang telah menjadi orang yang cacat mental. Matanya menatap kosong, dia tidak tanggap ketika diajak berbicara, dan tidak dalam mengontrol buang air besar maupun kecil. Ia meninggal pada 26 Januari 2017. Praktisi lainnya, Liu Sicai [pria], dijatuhi hukuman enam tahun penjara.

Artikel terkait dalam bahasa Inggris:

Mr. Song Guoli Subjected to the Torture “Hanging on Ice”