(Minghui.org) Seorang pria berusia 72 tahun di Kota Guiyang baru-baru ini dihukum empat tahun penjara karena keyakinannya terhadap Falun Gong, dan dia mengajukan banding terhadap hukuman tersebut.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah latihan peningkatan diri berdasarkan prinsip “Sejati, Baik, Sabar.” Falun Gong telah dianiaya oleh rezim komunis di Tiongkok sejak tahun 1999.

Chen Xianzhong, seorang pensiunan pekerja kantor pos, ditangkap pada 8 Januari 2017. Dia dibebaskan dengan jaminan dua belas hari kemudian, hanya untuk dibawa ke tahanan pada 24 Mei 2017.

Pengadilan Distrik Nanming mengadakan dua sidang, yang pertama pada 11 Juni 2018, dan kemudian pada 22 Agustus. Pihak penuntut menduga Chen memiliki informasi mengenai Falun Gong tersimpan di teleponnya dan juga menyebarkannya di media sosial, tapi tidak ada saksi mata dari penuntut yang hadir untuk pemeriksaan silang.

Pengacara Chen memperdebatkan bahwa bukti penuntut belum terkonfirmasi dan tidak dapat diterima. Hakim ketua menghukum Chen ke penjara pada 26 September.

Bukti yang Belum Dikonfirmasi

Selama sidang pertama pada 11 Juni, pihak penuntut menuduh Chen mengirim 139 pesan mengenai Falun Gong di WeChat, platform media sosial yang dominan di Tiongkok. Dia [laki-laki] menunjukkan daftar pesan yang saksi penuntut duga diterima dari Chen di WeChat. Pengacara Chen mempertanyakan validitas dan kredibilitas dari pernyataan saksi, karena yang disebutkan terakhir tidak hadir di pengadilan untuk pemeriksaan silang.

Chen berpendapat bahwa ia tidak tahu bagaimana cara menggunakan WeChat, apalagi mengirimkan pesan tuduhan itu sendiri. Dia mengamati bahwa pesan-pesan tersebut dikirim dari teleponnya setelah polisi menggeledah rumahnya dan menyita teleponnya. “Saya tidak pernah melihat pesan tuduhan tersebut di telepon saya sebelum penangkapan,” katanya.

Pihak penuntut lanjut menunjukkan dua buah bukti lagi: rekaman interogasi polisi dan sebuah daftar barang yang disita dari rumah Chen.

Pengacara memperdebatkan bahwa polisi berpura-pura menjadi teknisi listrik dan mengecoh Chen untuk membukakan pintu bagi mereka. Mereka menggeledah tempat tersebut tanpa menunjukkan tanda pengenal maupun surat izin menggeledah apa pun. Sebagai tambahan, daftar barang-barang yang disita tidak memiliki tanda tangan Chen yang dipersyaratkan oleh hukum.

“Karena polisi melanggar prosedur hukum ketika menggeledah rumah klien saya, daftar barang-barang yang disita tidak bisa digunakan sebagai bukti sah untuk mendakwanya,” kata pengacara.

Cuaca dingin di hari persidangan, dan kebanyakan orang memakai lengan panjang. Chen disuruh berpakaian pendek dan bisa terlihat bahwa ia gemetaran. Ada tiga kali di mana ia merasa terlalu lemah untuk berdiri, namun petugas pengadilan masih memaksanya berdiri.

Chen juga menceritakan bagaimana masalah perut dan sakit kepalanya hilang tidak lama setelah ia mulai berlatih Falun Gong. Dia berkata bahwa ia tidak melanggar hukum apa pun dengan berusaha untuk menjaga kesehatan dan menjadi seorang yang baik. Dia meminta untuk dibebaskan. Hakim ketua menunda sidang tanpa putusan.

Selama sidang ke dua pada 22 Agustus, penuntut menyatakan bahwa mereka telah menemukan sebuah bukti baru dari rekaman interogasi polisi terhadap istri Chen tahun 2017.

Rekaman itu menunjukkan bahwa istri Chen mengaku melihat informasi terkait Falun Gong di telepon genggam suaminya. Pengacara Chen mempertanyakan kredibilitas rekaman interogasi, karena itu dibuat oleh seorang petugas tanpa kehadiran saksi. Terlebih lagi, istri Chen tidak diperbolehkan untuk menghadiri sidang, jadi tidak mungkin untuk memverifikasi keterangannya. Pengacara menyimpulkan bahwa pernyataan tuduhan istri Chen tidak bisa digunakan sebagai bukti yang valid.

Ditangkap Saat Mempelajari Buku Falun Gong

Chen ditangkap dengan dua belas orang praktisi Falun Gong di rumahnya ketika sedang belajar bersama buku Falun Gong pada 8 Januari 2017. Polisi menggeledah rumahnya, membawanya ke Kantor Polisi Huaguoyuan untuk interogasi, dan kemudian mengirimnya ke Pusat Pencucian Otak Lannigou keesokan harinya.

Chen dipaksa untuk menonton video propaganda memfitnah Falun Gong di pusat pencucian otak. Setelah ia dibebaskan dengan jaminan dua belas hari kemudian, polisi memintanya untuk melapor pada mereka ke kantor polisi setiap hari selama enam bulan. Dia menolak untuk bekerja sama dan baru-baru ini diganggu oleh polisi.

Pada 24 Mei 2017, polisi membawanya kembali ke tahanan dan menginterogasinya selama hampir tujuh jam di kantor polisi. Sejak itu ia ditahan di Pusat Penahanan Distrik Nanming.

Kejaksaan Distrik Nanming menyetujui penangkapannya pada 19 Juli 2017.

Laporan seblumnya dalam bahsa Inggris:

Over Ten Falun Gong Practitioners Arrested from Guiyang City

Artikel Terkait dalam Bahasa Mandarin:

贵阳市陈贤忠被南明区法院非法庭

贵阳陈贤忠:我告诉人们的都是要做好人