(Minghui.org) Guo Xueping, wanita, presiden dari Grup Real Estat Tianyang Taiful di Shijiazhuang, Provinsi Hebei, kemungkinan menghadapi penuntutan karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan jiwa dan raga yang ditindas oleh rezim komunis sejak 1999.

Guo adalah seorang pengembang real estat ulung yang perusahaannya memiliki anak perusahaan yang mencakup berbagai industri, dari resor, supermarket hingga sekolah bahasa. Meskipun kariernya sukses dan memiliki kemakmuran, dia sering merasa bingung dan kosong.

Setelah berlatih Falun Gong pada tahun 2013, dia merasa gembira menemukan jawaban atas banyak pertanyaannya tentang kehidupan. Dia memperkenalkan latihan ini kepada banyak teman dan anggota keluarga.

Saat mengunjungi putrinya di Amerika Serikat pada tahun 2017, dia menyaksikan sendiri bagaimana praktisi Falun Gong di luar Tiongkok bisa menjalankan keyakinan mereka tanpa rasa takut diganggu. Dia menjadi lebih bertekad memberitahu orang-orang bahwa penganiayaan Falun Gong itu ilegal.

Karena hal tersebut, dia menjadi sasaran oleh polisi.

Setelah mengawasi dia selama beberapa waktu, beberapa petugas masuk ke dalam kantor Guo pada sore hari, 19 September 2018. Dia dan dua karyawan perusahaan, Fu Xinge dan Li Hui, juga berlatih Falun Gong, ditangkap.

Polisi menggeledah perusahaannya dan menyita printer, komputer, dan buku-buku Falun Gong.

Fu dan Li dibebaskan pada 30 September 2018, namun Guo masih ditahan di fasilitas penahanan rahasia di Hotel Shuili, Kabupaten Yuanshi.

Sekarang polisi mempersiapkan pengiriman kasusnya ke Kejaksaan Jinzhou.