(Minghui.org) Ketika saya membaca artikel pengalaman Fahui Tiongkok, saya melihat bahwa praktisi biasanya memulai dengan berbicara tentang mendapatkan manfaat dari berlatih Falun Dafa. Beberapa berbicara tentang pulih dari penyakit, yang lain berkata telah menjadi orang yang lebih baik, atau kebijaksanaannya telah meningkat, dan seterusnya. Ada juga yang menyebutkan bahwa setelah mendengar praktisi mendapatkan manfaat, mereka juga mulai berlatih.

Saya telah melakukan hal yang sama. Ketika pergi ke Beijing untuk berbicara menentang penganiayaan, saya memberi tahu para pejabat manfaat dari Dafa, baik secara fisik maupun spiritual. Karena Dafa telah memberi begitu banyak, saya rasa harus mengatakannya.

Ketika saya membayangkan hal ini, saya menyadari bahwa sikap seperti ini masih memikirkan Dafa dengan pola pikir manusia biasa. Namun, bukan tujuan dari kultivasi.

Manusia Telah Menyimpang dari Spiritualitas Sejati

Di Tiongkok, kebanyakan orang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan uang, dan setiap pikirannya terfokus untuk menghasilkan uang. Ketika sesuatu yang mereka investasikan tampak menghasilkan keuntungan, mereka menginvestasikan lebih banyak. Bahkan berkenaan dengan kepercayaan spiritual, bukannya menjadi orang yang lebih baik, mereka menyembah Buddha untuk memuaskan kepentingan materi daripada berusaha memperbaiki diri.

Karena orang Tiongkok telah terputus dari budaya tradisional, hanya sedikit yang tahu bahwa spiritualitas dan memuja Dewa adalah perbuatan sakral. Beberapa orang mengeluh ketika mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan setelah berdoa atau membakar dupa kepada Buddha. Beberapa mengumpat pada Buddha ketika mereka merasa ibadahnya tidak membuat perubahan atau penyakitnya tidak sembuh.

Ketika seluruh masyarakat fokus untuk menghasilkan uang dan mengejar keuntungan materi, sangat sedikit yang menyadari latihan kultivasi sejati. Akibatnya, beberapa orang menyembah Buddha untuk menghindari bencana, beberapa berdoa agar keinginannya terpenuhi, seperti menghasilkan lebih banyak uang atau memiliki anak yang sehat. Sangat sedikit yang tahu apa arti mencari ke dalam dan mengultivasi diri. Bahkan akhir-akhir ini biksu di Tiongkok mendapat gaji.

Bagaimana Jika Kita Tidak Merasakan Manfaat?

Saya telah berlatih Falun Dafa selama 20 tahun. Karena penganiayaan, beberapa praktisi meninggal, kehilangan pekerjaan, dan beberapa keluarga praktisi telah terpisah. Ketika penganiayaan sangat parah, saya bertanya pada diri sendiri, "Kami semua telah mengalami banyak hal. Jika saya tidak mendapatkan manfaat dari berlatih Falun Dafa, apakah saya akan melanjutkan?"

Saya merenungkan hal ini untuk waktu yang lama. Saya tahu bahwa kultivasi berarti kita harus menyingkirkan keterikatan dan harus melakukan secara proaktif.

Dalam "Perjanjian Lama" dari Kitab Ayub, Ayub kaya raya, keluarganya bahagia dan berkembang. Tuhan mengizinkan iblis untuk mengujinya dengan mengambil kekayaan dan keluarganya, namun Ayub tidak mengeluh. Ketika Tuhan mengizinkan iblis mengujinya lagi dengan membuatnya sangat menderita, Ayub tetap setia dan tidak mengutuk Tuhan. Akhirnya, Tuhan memberi Ayub imbalan dengan kekayaan yang lebih banyak lagi dan mengembalikan keluarganya.

Saya merasa cerita ini menunjukkan bahwa seseorang harus percaya tanpa syarat. Sebagai praktisi Falun Dafa, kita harus bertindak lebih baik daripada Ayub.

Melepaskan Keterikatan akan Pengejaran

Ketika kita sampai di dunia manusia, sifat sejati kita terkubur dalam berbagai jenis konsep manusia, dan mungkin kita merasa bahwa apa yang kita kejar itu masuk akal. Dikelilingi oleh orang-orang yang terus mengejar uang atau hal-hal besar, pikiran kita bisa terkontaminasi dengan mudah. Bahkan mungkin kita mempertimbangkan bahwa pikiran ini bagian dari diri kita dan tidak mau melepasnya. Pikiran pengejaran ini adalah konsep manusia dan bukan sifat sejati, tetapi bisa memanipulasi dan mencegah kita berhasil dalam kultivasi.

Diri sejati kita tidak mementingkan diri, tetapi mengejar kehidupan yang riang dan bahagia berakar pada keegoisan. Bila memuaskan keterikatan mengejar materi, kita merasa sangat menyenangkan. Jika kita merasa tidak mendapatkan manfaat dari berlatih Falun Dafa, mungkin harus bertanya-tanya mengapa kita berkultivasi atau bahkan mulai meragukan Guru.

Kita perlu tenang dan belajar Fa, tetapi tidak hanya melalui tindakan saja. Kita harus membersihkan pikiran yang mengganggu. Bila bisa tenang memusatkan perhatian pada setiap kata, kita bisa menyerap ajarannya. Guru telah mengajarkan banyak prinsip Fa, tergantung kita memahami dan menerapkannya.

Di Zhuan Falun, Guru berkata,

"Kemampuan Gong hanya merupakan hasil sampingan proses Xiulian, ia tidak mewakili tingkatan, tidak mewakili tinggi rendah tingkat seseorang, maupun besar kecil daya Gong."

Karena menikmati kesehatan dan kehidupan yang bahagia bukanlah bagian penting dari kultivasi, kita tidak harus mengejarnya. Sebagai gantinya, kita harus fokus menjadi orang yang lebih baik.

Bila tidak dapat memenuhi persyaratan Fa, kita tidak akan bisa melakukan tiga hal dengan baik dan akan sulit untuk menyelamatkan orang. Jika kita terganggu dengan mengejar hal-hal materi dan melupakan mengapa kita berkultivasi, mungkin akan tersesat semakin jauh dari Fa.

Jika tidak bisa mengenali dan melenyapkan keterikatan ini, kita akan memelihara dan membuat situasi semakin buruk.

Setiap kesengsaraan merupakan kesempatan bagi kita untuk berkultivasi dan meningkat. Di Hong Yin Guru menulis,

"Mencapai kesempurnaan memperoleh buah status Buddha,

Mengalami penderitaan dianggap bahagia,

Lelah tubuh belum dianggap derita."