(Minghui.org) Para praktisi Falun Dafa dekat Helsinki, Finlandia, menggelar sebuah acara pada tanggal 3 Februari di Kamppi, salah satu distrik pembelanjaan paling sibuk, untuk memperkenalkan kultivasi pikiran dan tubuh ini dan membangkitkan kesadaran tentang penganiayaan berat terhadap Falun Dafa di Tiongkok. Meski dilanda cuaca yang membeku yaitu sekitar -8 derajat Celcius , banyak pembeli lalu berhenti untuk menyaksikan peragaan latihan gerakan para praktisi, membaca materi informasi mengenai Falun Dafa dan penganiayaan, dan menanda-tangani petisi mendesak agar dihentikannya kebrutalan di Tiongkok.

Para praktisi Falun Dafa melakukan latihan gerakan bersama di Helsinki, Finlandia, pada tanggal 3 Februari 2017.

Para pejalan kaki berhenti untuk mempelajari lebih banyak mengenai Falun Dafa.

Rarsh berasal dari India sedang dalam perjalanan bisnis di Helsinki. Dia menerima material dari seorang praktisi dan mendengar secara seksama saat seorang praktisi berbicara mengenai penganiayaan terhadap Falun Dafa di Tiongkok. Setelah mendengar bahwa petisi itu akan dikirim ke pemerintah Finlandia juga ke organisasi-organisasi HAM internasional, dia tanda-tangan petisinya untuk memberikan dukungannya menghentikan penganiayaan. Rarsh menyatakan bahwa dia tertarik dalam belajar meditasi dan akan membaca lebih banyak di Internet di situsweb falundafa.org.

Seorang gadis berusia enam tahun tertarik dengan bunga lotus lipatan dari kertas yang indah dengan gantungan pembatas buku. Dia sangat tertarik saat seorang praktisi menjelaskan padanya arti dari kata-kata di pembatas buku itu – Sejati-Baik-Sabar -- dan dia berkata bahwa dia sangat menyukai kata-katanya. Ayahnya berhenti dan menanda-tangani petisi setelah berbicara dengan para praktisi.

Seorang wanita berjalan melewati stan dan kembali lagi. Dia penasaran dengan apa yang praktisi lakukan dan terkejut mendengar mengenai penganiayaan yang diderita oleh para praktisi Dafa di Tiongkok. Dia berterima kasih pada praktisi untuk berbagai informasi ini dan juga menanda-tangani petisinya.

Seorang musisi datang bersama teman-temannya dan dengan berani berbicara kepada seorang praktisi, dengan berkata bahwa dia telah mendengar tentang Falun Dafa dan penganiayaan. Setelah menanda-tangani petisi, dia pergi bersama teman-temannya.

Dia kembali lagi sekitar satu jam kemudian dan berkata, “Maaf saya tadi terburu-buru karena saya harus mengantarkan teman saya ke stasiun kereta. Bisakah kamu jelaskan kepada saya lebih banyak kenapa para praktisi diperlakukan begitu buruk di Tiongkok dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya?”

Praktisi itu memberitahunya mengenai manfaat fisik dan spiritual dari Falun Dafa, perlakukan buruk yang dilakukan oleh partai komunis selama beberapa dekade terakhir, dan bagaimana para praktisi masih tetap kukuh pada keyakinannya meski dilanda penganiayaan yang keras.

Musisi itu pun tergerak. “Terima kasih telah memberitahu saya mengenai ini. Saya akan membaca materi-materi kalian dan saya rasa saya akan datang ke tempat latihan bersama kalian juga.”

Lalu dia berkata, “Saya akan menulis kisah kalian ke dalam sebuah lagu dan akan menyanyikannya kepada orang lain.”