(Minghui.org) Pihak berwenang di Kabupaten Gulin, Provinsi Sichuan, mengancam keluarga seorang warga setempat setelah gagal memaksa dia melepaskan Falun Gong, sebuah ajaran spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.

Liao Ting, usia 28 tahun, bertemu Falun Gong pada tahun 2013 dan mengikuti latihan spiritual dan meditasi tersebut untuk menyembuhkan migrain dan gejala lainnya. Dia menjadi pegawai negeri pada tahun berikutnya namun kehilangan pekerjaannya saat dia ditangkap beberapa bulan kemudian pada tanggal 9 Juli karena menyebarkan materi informasi Falun Gong.

Liao Ting

Liao ditahan 15 hari di Pusat Penahanan Kabupaten Xuyong, namun keluarganya tidak bisa menemukannya ketika mereka melakukan perjalanan beberapa jam untuk menjemput dia pada tanggal pembebasan yang dijadwalkan. Mereka diberi tahu bahwa dia telah dipindahkan kembali ke Pusat Penahanan Gulin.

Keluarga tersebut bergegas kembali ke Gulin, namun polisi setempat menuntut 30.000 yuan sebagai imbalan atas pembebasan Liao. Keluarganya hanya berhasil meminjam 12.000 yuan, dan Liao tidak dibebaskan sampai tujuh hari kemudian.

Liao membuka sebuah toko setelah dibebaskan, tapi dia mendapati teleponnya disadap oleh polisi dan setiap gerakannya dipantau. Dia terpaksa tinggal jauh dari rumah, dan polisi mengganggu orang tuanya.

Pemuda tersebut ditangkap lagi pada tanggal 17 Desember 2015, saat dia pergi untuk memberikan pakaian kepada kakaknya, Liao Sheng, yang ditangkap beberapa minggu sebelumnya -- juga karena berlatih Falun Gong. Sementara kakak laki-lakinya dibebaskan pada tanggal 29 Desember, adik laki-lakinya tetap ditahan.

Orang tua mereka, yang keduanya bekerja di Sekolah Dasar Tianjing, juga menjadi sasaran. Sang ibu kehilangan pekerjaannya sebagai pekerja kafetaria, dan sang ayah gagal promosi menjadi Kepala Sekolah. Biro pendidikan setempat lebih lanjut memerintahkan semua guru dan siswa mempelajari materi propaganda yang menyerang Falun Gong.

Sang Ibu jatuh sakit dan tidak bisa hadir pada pengadilan Liao tanggal 19 April 2016. Liao dijatuhi hukuman 4 tahun penjara, dan sang Ibu meninggal beberapa minggu kemudian tanggal 7 Mei 2016.

Liao mengajukan banding, namun Pengadilan Tinggi Luzhou memutuskan pada tanggal 27 September untuk menguatkan putusan asli tersebut. Liao dipindahkan ke Penjara Jiazhou di Kota Leshan sekitar 8 November 2016.

Penjaga penjara berusaha memaksa Liao untuk melepaskan kepercayaannya pada Falun Gong.

Beberapa penjaga, bersama beberapa pejabat pemerintah setempat, muncul di rumah Liao pada akhir Desember 2017 untuk mengancam ayahnya.

Seorang pejabat mengatakan sebuah pepatah Tiongkok kuno, "Ini adalah kesalahan ayah jika putranya tidak penurut." Dia kemudian memarahi ayah Liao karena membesarkan seorang putra yang tidak mendengarkan pemerintah. Kakak Liao membantah bahwa adiknya tidak melakukan kesalahan apa pun dengan menjalankan hak konstitusionalnya untuk kebebasan berkeyakinan.

Para penjaga dan pejabat mengancam mengawasi keluarga Liao. Adik laki dan perempuan, yang tidak berlatih Falun Gong, berada dalam pengawasan ketat. Kakak laki-lakinya ditangkap lagi pada tanggal 2 Maret 2017, karena keyakinannya, meski dia segera dibebaskan pada 31 Maret.

Laporan Terkait dalam bahasa Inggris:

Luzhou Practitioners Tried and Detained

Young Man Tried In Sichuan Province, Mother Passes Away from Stress