(Minghui.org) Saya berusia 78 tahun, dan banyak menderita sebelum saya mulai berlatih Falun Dafa. Guru Li Hongzhi membimbing saya, dan meskipun penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), saya menjadi semakin dewasa dalam kultivasi.

Falun Dafa Mengubah Hidup Saya yang Menyedihkan Menjadi Lebih Baik

Saya dilahirkan dalam keluarga miskin dan tidak bersekolah. Saya adalah yang tertua dari delapan bersaudara. Mulai dari usia lima tahun, saya harus merawat adik perempuan saya. Pada usia sepuluh tahun, saya juga harus mencuci pakaian, memasak, dan membersihkan rumah. Orang tua saya sangat ketat dan sering memarahi dan memukuli saya.

Ketika saya berusia 17 tahun, orang tua menikahkan saya, dan putra saya lahir ketika saya berusia 18 tahun. Keluarga suami juga sangat miskin. Dia ditugasi untuk bekerja di sebuah pabrik pada tahun 1958, sementara saya tinggal di rumah untuk merawat orang tua dan putra kami. Saya juga bekerja di pertanian untuk memenuhi kebutuhan.

Hidup saya membaik setelah tahun 1982, tetapi suami saya meninggal pada tahun 1990. Saya harus bekerja sangat keras sehingga saya menderita banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, infark serebral, dan hiperplasia tulang.

Kembali Berkultivasi

Hidup saya berubah menjadi lebih baik pada tahun 1997 ketika seorang praktisi Falun Dafa memperkenalkan saya pada latihan kultivasi Dafa. Saya berusaha sebaik mungkin untuk menjadi orang baik dengan mengikuti prinsip-prinsip "Sejati-Baik-Sabar." Secara bertahap tubuh saya berubah, dan saya pulih dari penyakit.

Karena saya buta huruf, saya mendengarkan ceramah Guru di DVD. Saya mengalami kesulitan memahami banyak dari apa yang dikatakan Guru. Pemahaman saya tentang kultivasi masih dangkal, dan saya tidak tahu bahwa kuncinya adalah meningkatkan diri sendiri.

Ketika Partai Komunis memulai penganiayaan terhadap Dafa pada tahun 1999, saya benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Ketika saya tinggal dengan anak saya di Shanghai selama 10 tahun, saya tidak berkultivasi dengan rajin. Pada tahun 2006, cucu laki-laki saya yang berusia 22 tahun meninggal dalam kecelakaan mobil. Menantu saya memfitnah Dafa, dan saya juga tidak bisa menerima apa yang telah terjadi. Jadi, saya berhenti melakukan latihan selama berbulan-bulan. Segera, kesehatan saya memburuk, dan saya menderita serangan jantung.

Praktisi membantu saya kembali untuk berkultivasi. Saya menyadari bahwa saya salah berhenti berkultivasi karena konsep manusia. Saya mulai belajar Fa dan melakukan latihan lagi. Kesehatan saya mulai membaik.

Saya kembali ke kampung halaman dan bergabung dengan tempat belajar Fa bersama. Pada awalnya, karena saya tidak tahu bagaimana berkultivasi dan mencari ke dalam untuk menemukan keterikatan, saya menemui banyak kesulitan. Rekan praktisi tidak mau mendengarkan saya membaca Fa, juga tidak setuju dengan apa yang saya lakukan atau katakan. Saya merasa sedih dan mengembangkan keterikatan pada rendah diri dan kebencian. Saya merenungkan untuk berhenti dari tempat belajar bersama tetapi menyadari bahwa ini adalah salah satu persyaratan Guru dan terus hadir.

Kondisi saya memburuk pada tahun 2015. Saya batuk dan mengalami konstipasi. Rekan praktisi tidak mau bergaul dengan saya, jadi saya menderita secara fisik dan mental. Saya masih belum belajar mencari ke dalam. Saya bergabung dengan tempat belajar Fa bersama lainnya pada tahun 2015.

Memahami Sejati Kultivasi

Di tempat baru, praktisi peduli pada saya, mendorong saya untuk membaca Fa, dan membimbing saya. Mereka mengoreksi pembacaan saya dengan penuh kesabaran. Karena beberapa praktisi seperti saya tidak dapat membaca Mingguan Minghui, mereka menghabiskan dua setengah jam setiap minggu untuk membacanya bersama saya dan membagikan pengalaman kultivasi mereka.

Lingkungan baru ini membantu saya secara bertahap memahami bahwa untuk berlatih kultivasi tidak hanya membaca buku-buku Dafa; tapi juga untuk menerapkan prinsip-prinsip Dafa dalam kehidupan sehari-hari dan menyingkirkan keterikatan selama konflik.

Saya belajar mencari ke dalam. Ketika saya mengenang masa lalu, termasuk semua kesulitan yang saya hadapi, saya menyadari bahwa semua kesulitan itu berakar pada diri saya sendiri. Alasan saya tidak dapat bergaul dengan praktisi di tempat belajar bersama sebelumnya adalah bahwa saya memiliki begitu banyak keterikatan, seperti rasa benci, iri hati, mentalitas pamer, perasaan rendah diri, nafsu, dan tidak mau mendengarkan kritik apa pun. Ketika saya menemukan keterikatan saya, saya melenyapkannya dan tiba-tiba tubuh saya terasa begitu ringan. Akhirnya, saya mengerti apa itu berkultivasi.

Seperti yang dikatakan Guru, “Sebagai orang Xiulian, mengintrospeksi ke dalam adalah sebuah pusaka.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional di Washington DC Tahun 2009” dari Ceramah Fa di Berbagai Tempat-IX).

Hidup Menjadi Harmonis

Saya banyak belajar Fa, jadi kultivasi saya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kesehatan saya membaik, dan keluarga saya menjadi lebih harmonis. Suami saya saat ini membelikan saya kamus agar saya bisa belajar Fa dengan lebih baik. Dia membantu saya membungkus setiap buku Dafa dan memperbaiki beberapa buku yang robek.

Saya merawat kedua putrinya seperti anak saya sendiri, dan mereka juga memperlakukan saya seolah-olah saya adalah ibu kandung mereka. Putra dan menantu perempuan saya di Shanghai juga mendukung latihan Dafa saya. Mereka membantu saya mengurus buku-buku Dafa dan mengirim materi untuk memberi tahu orang lain tentang Dafa dan penganiayaan. Jadi, kami semua diberkati oleh Dafa.

Saya tidak lagi membenci praktisi di tempat belajar bersama sebelumnya. Saya berterima kasih kepada mereka di hati karena membantu saya meningkat. Sekarang, saya dapat membaca Fa tanpa henti, dan saya juga dapat membaca Mingguan Minghui sendiri.

Dua praktisi dan saya memulai belajar bersama di rumah saya. Saya penuh kesabaran untuk membantu praktisi lain yang buta huruf membaca. Secara bertahap, dia bisa membaca sendiri.

Melakukan Tiga Hal

Saya berupaya keras melakukan tiga hal dengan baik. Tidak peduli betapa sibuknya saya, saya bersikeras untuk belajar Fa setiap hari karena saya tahu betapa pentingnya itu. Bahkan ketika suami saya di rumah sakit, saya tidak berhenti belajar Fa bersama. Saya berkeras untuk memancarkan pikiran lurus empat kali sehari, dan saya juga bergabung dengan upaya lokal untuk memancarkan pikiran lurus bersama.

Saya akan selalu ingat apa yang dikatakan Guru:

"... pembebasan pribadi bukan merupakan tujuan Xiulian, menyelamatkan semua makhluk hidup barulah cita-cita luhur kalian di saat datang serta kewajiban dan misi yang dianugerahkan sejarah kepada kalian di dalam pelurusan Fa." ("Lepaskan Hati Manusia, Selamatkan Manusia di Dunia Dunia” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju III)

Saya pergi keluar untuk memberi tahu orang-orang tentang Dafa hampir setiap hari. Setiap minggu, saya menyampaikan lebih banyak materi dan berbicara dengan lebih banyak orang berhadapan muka.