(Minghui.org) Guru memberitahu kita, “Karena manusia memiliki Qing, marah merupakan Qing, begitu juga gembira, cinta, benci juga adalah Qing, suka melakukan suatu pekerjaan adalah Qing, tidak suka melakukan suatu pekerjaan masih juga berupa Qing, merasa baik dengan seseorang dan kurang baik dengan yang lain, hobi pada sesuatu dan tidak menggemari sesuatu, segalanya adalah Qing, manusia biasa adalah hidup demi Qing.” (Zhuan Falun)

Saya menyadari bahwa kebencian juga adalah Qing, dan akarnya adalah keegoisan. Ketika kehidupan turun dari tingkat tinggi ke tingkat rendah sampai mereka mencapai tingkat manusia, banyak perasaan dihasilkan di antara kehidupan-kehidupan ini. Ketika mereka datang ke dunia manusia, beberapa termanifestasi dalam kebencian.

Dengan belajar Fa, kita tahu bahwa keegoisan adalah karakteristik dari alam semesta lama; hal ini eksis di setiap tahap kehidupan seseorang. Saya pikir bahwa bagi banyak praktisi, kebencian tersembunyi sangat dalam di dalam kehidupan mereka dan sangat sulit untuk melenyapkan sepenuhnya. Hanya kehidupan yang diciptakan oleh Dafa barulah bisa menjadi tidak egois.

Ekspresi dari kebencian adalah sangat samar namun mempengaruhi banyak praktisi. Sebagai contoh, ketika seseorang marah, merasa tidak nyaman, iri hati atau gembira, kebencian mungkin bersembunyi di balik emosi ini. Kadang-kadang kita berpikir seorang praktisi tidak cukup toleran, jauh di dalam, mungkin disebabkan oleh kebencian.

Suatu kali praktisi A sedang membantu praktisi B untuk mengatasi kesulitan ekonomi, praktisi lain menjadi salah paham terhadap dirinya, termasuk keluarga B. Demi menghindari kesalahpahaman lebih lanjut, praktisi A berusaha untuk menghindari B di depan publik.

Praktisi A berada di bawah tekanan yang sangat besar. Setelah beberapa waktu, A mulai membenci B karena B tidak membantu menghilangkan kesalahpahaman dan A harus menanggung penderitaan. Praktisi A tidak memperlihatkan kebencian di permukaan – Semua orang bisa melihat bahwa A terus menerus menunjukkan masalah B dan menggerutukepada B agar meningkat.

Mengapa praktisi timbul kebencian saat sambil berkultivasi? Saya pikir ini disebabkan praktisi tidak melepaskan dirinya sendiri. Bentuk kebencian yang paling jelas adalah egois. Untuk berkultivasi sejati, kita harus mencari ke dalam tanpa syarat dan tidak pernah peduli tentang bagaimana orang lain memperlakukan kita. Hidup di alam semesta lama selalu ingin mengubah orang lain namun tidak pernah ingin mengubah diri sendiri. Sebagai seorang praktisi, bukankah kita harus selalu bersikap baik kepada orang lain dan mengabaikan keburukan mereka? Bagaimana kita bisa timbul kebencian?

Bahkan jika praktisi lain benar-benar tidak melakukan dengan baik, kita harus toleran dan dengan niat baik menunjukkan masalah mereka. Kita juga harus mempertimbangkan bagaimana kita menunjukkan masalah tanpa melukai mereka.

Kita tahu bahwa seluruh praktisi saat ini mewakili banyak alam semesta dan turun bersama Guru untuk meluruskan Fa. Itu berarti para Sang Sadar ini melepaskan segalanya untuk turun ke dunia manusia hanya dengan pikiran untuk menyelamatkan manusia.

Apa yang ditanggung oleh praktisi mungkin melampaui imajinasi kita. Bagaimana kita bisa memandang rendah padanya hanya karena dia tersesat di dunia manusia? Sebagai praktisi Dafa, tanggung jawab kita adalah menyelamatkan orang.

Kita juga harus mempertimbangkan sejumlah kehidupan yang dia wakili. Jika dia tersesat, bukankan kita harus berusaha sebaik mungkin untuk menyadarkannya? Bagaimana kita bisa hanya menyalahkan dia atau bahkan mendorong dia keluar? Saya pikir beberapa praktisi tidak melakukan dengan baik karena pengaturan dari kekuatan lama.

Mari kita lepaskan keterikatan pada diri kita sendiri, bekerja bersama dengan seluruh praktisi dari berbagi tingkatan, saling membantu, dan pulang ke rumah bersama-sama. Mari kita lenyapkan kebencian seluruhnya dan menjadi Sang Maha Sadar.