(Minghui.org) Jin Fuzhang (pria), praktisi Falun Gong di Kota Yingkou, saat ini menjalani hukuman lima tahun penjara karena menolak melepaskan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok. Dia sebelumnya pernah dipenjara selama tiga tahun tak lama setelah penganiayaan dimulai bulan Juli 1999.

Penangkapan terakhir Jin terjadi tanggal 28 Juni 2016. Tiga praktisi wanita lainnya -- Xue Chunfang, Gao Xiuhua, dan Sun Shuqing -- ditangkap pada hari yang sama.

Selama dua hari keempat warga Yingkou ini disidangkan secara terpisah oleh Pengadilan Distrik Xishi, yakni tanggal 27 dan 28 April 2017. Mereka dituduh “menggunakan aliran sesat untuk merusak penegakan hukum,” sebuah dalih standar yang digunakan oleh rezim komunis Tiongkok untuk menuduh dan memenjarakan praktisi Falun Gong.

Pengacara praktisi mengajukan pembelaan tidak bersalah dan berpendapat bahwa tidak ada hukum di Tiongkok yang menyatakan berlatih Falun Gong melanggar hukum serta penganiayaan yang tidak memiliki dasar hukum.

Bulan Juli 2017 tiga praktisi dijatuhi hukuman, Jin dihukum 5 tahun, Xue 1 tahun dengan masa percobaan 1 tahun, dan Sun 3 tahun dengan masa percobaan 1 tahun. Gao dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara pada bulan Maret 2018.

Pihak berwenang Melanggar Prosedur Hukum

Penangkapan terakhir Jin dan penahanan berikutnya disertai dengan pelanggaran prosedur hukum oleh pihak berwenang.

Lima petugas masuk ke rumah Jin dan menyita buku-buku Falun Gong, komputer, kendaraan pribadi, dan barang-barang lainnya. Mereka tidak menunjukkan surat perintah penggeledahan seperti yang dipersyaratkan oleh hukum.

Polisi menyerahkan kasus ini pada Kejaksaan Distrik Xishi bulan Oktober 2016. Kejaksaan segera menerima kasus dan meneruskannya ke pengadilan bulan berikutnya.

Setelah penangkapan, Jin ditahan di Pusat Penahanan Kota Yingkou, dia dipaksa memoles aluminium foil setiap hari tanpa dibayar kemudian menjadi sasaran intensif pencucian otak.

Setelah diterima di Penjara Dalian, dia dipaksa bekerja di pabrik pakaian milik penjara tanpa upah. Awalnya petugas penjara menolak kunjungan keluarganya karena dia menolak melepaskan keyakinan.

Jin masih memegang teguh keyakinannya, dan penjara mengubah taktik dengan berusaha membuat keluarga “mendesaknya.” Ibunya yang berusia 80 tahun, istri, dan putranya yang masih sekolah diizinkan bertemu dengannya, tetapi mereka menolak permintaan pihak berwenang untuk mencoba membujuknya agar berhenti berlatih Falun Gong.