(Minghui.org) Tiga penduduk Kota Shenzhen berhadapan dengan hakim karena menolak melepaskan Falun Gong, sebuah latihan yang mengolah jiwa dan raga yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok. Pengacara membela hak konstitusional mereka atas kebebasan berkeyakinan dan berlatih Falun Gong.

Tiga praktisi, Yang Bo (pria), istrinya Xiao Yin, dan Dou Jun (wanita), disidangkan oleh Pengadilan Distrik Nanshan pada tanggal 9 Agustus 2018. Para pengacara berpendapat bahwa tidak ada hukum di Tiongkok yang menyatakan berlatih Falun Gong melanggar hukum, dan bahwa penganiayaan terhadap latihan itu ilegal sejak awal.

Seorang pengacara mengatakan bahwa polisi melanggar prosedur hukum dengan menggeledah di tiga rumah praktisi tanpa kehadiran praktisi. Polisi juga diduga telah membaca dokumen-dokumen tertentu kepada praktisi selama sesi interogasi, tetapi catatan interogasi tidak memuat tanggal, hanya waktu. Terakhir, polisi menggunakan profesional forensik yang tidak berkualifikasi untuk mengeluarkan pendapat tentang bukti penuntutan. Secara hukum, hanya profesional forensik yang telah bekerja di lapangan selama paling tidak lima tahun diperbolehkan untuk memverifikasi bukti penuntutan dalam kasus pidana.

Pengacara meminta hakim Zhang Guohui membuka penyelidikan atas pelanggaran polisi terhadap prosedur hukum. Setelah Zhang tidak menjawab pengacara di pengadilan, pengacara itu mengulangi permintaannya selama istirahat, dan Zhang mengakui bahwa akan menjadi masalah jika polisi benar-benar terbukti telah melanggar prosedur hukum. Zhang, tidak mengatakan apakah dia akan membuka penyelidikan.

Ketiga praktisi juga berbicara membela diri mereka sendiri. Hakim Zhang tidak memiliki jawaban ketika Yang mempertanyakan telah melanggar hukum apa. Xiao melanjutkan bercerita tentang Falun Gong telah mengubahnya menjadi orang yang lebih baik dan lebih sehat.

Sidang berlangsung selama lima jam, dan hakim Zhang menunda sidang tanpa mengumumkan putusan.

Tiga praktisi tetap dalam tahanan menyusul penangkapan mereka pada tanggal 7 Oktober 2017. Tidak lama setelah melakukan penangkapan, polisi mengancam tuan tanah Dou (wanita), yang pada gilirannya mencoba memaksa dia dan putranya untuk pindah sebelum sewa mereka berakhir.

Putri Yang dan Xiao yang berusia 13 tahun diinterogasi selama beberapa jam di kantor polisi setempat setelah orang tuanya ditangkap. Ibu Yang mengalami gejala stroke setelah putra dan menantunya ditangkap. Dia tidak dapat makan selama beberapa hari setelah menghadiri sidang dan menemukan bahwa putranya tampak kurus dan pucat.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Mother Calls for Release of Her Son and His Wife, Arrested for Their Beliefs

13-Year-Old Interrogated for Hours By Police, Parents Remain Detained