(Minghui.org) Saya telah berlatih Falun Dafa selama lebih dari satu dekade. Akhir-akhir ini, saya menghadapi beberapa penderitaan karena kelalaian masa lalu. Saya menulis artikel ini untuk memperdalam pemahaman saya, dan mudah-mudahan memberikan peringatan bagi para praktisi yang menghadapi situasi serupa dalam proses kultivasi.

Guru berkata,

“Ada sebagian praktisi kita dalam menghadapi ujian karma penyakit tidak dapat mengatasinya. Anda jangan memikirkan hal-hal yang besar. Anda mengatakan anda tidak ada kesalahan besar, sangat teguh terhadap Fa. Akan tetapi anda jangan menganggap sepele hal-hal kecil. Kejahatan akan menyusup celah kekosongan,” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Amerika Serikat Barat Tahun 2015”)

Semua pikiran kita harus diperhitungkan, bahkan hal kecil yang mungkin berdampak sepele. Seiring waktu, hal ini dapat menumpuk dan berkembang menjadi masalah yang lebih besar.

Ketika dibesarkan di Eropa, orang tua menanamkan nilai-nilai Barat dalam diri saya. Saya mempelajari nilai-nilai ini dengan cukup baik di tahun-tahun awal sehubungan dengan rasa hormat, pekerjaan, dan kehidupan keluarga. Pada saat itu, kami adalah salah satu keluarga yang tidak memiliki TV. Namun sedikit demi sedikit, terbentuk konsep yang berbeda, dan ketika berusia 13-14 tahun saya mulai menonton TV di beberapa tempat lain, yang menyebabkan keterikatan saya pada nafsu birahi muncul. Hal ini juga menyebabkan terhubung dengan perasaan lain, seperti sifat rendah diri. Dalam hal hubungan antara pria dan wanita, orang tua saya mengikuti tren masyarakat biasa, sehingga konsep itu berkembang semakin besar.

Setelah belajar Dafa, saya menghadapi beberapa ujian besar terkait dengan nafsu birahi. Karena standar masyarakat sangat jauh dari standar praktisi, saya perlu waktu untuk menyesuaikan diri. Bahkan, ketika saya memahami Fa dengan lebih baik, saya masih gagal dalam beberapa ujian penting. Seiring waktu, saya meningkatkan pemahaman, dan situasinya berkembang.

Namun nafsu birahi selalu muncul. Karena terhubung dengan berbagai keterikatan lainnya, ia tumbuh lebih kuat tanpa saya pahami mengapa atau tidak mampu mengendalikannya.

Selain ujian besar, saya juga memiliki pikiran nafsu yang lebih kecil, banyak di antaranya yang tidak saya sadari. Sebagai contoh, ketika saya melihat seseorang dan otak saya akan berpikiran buruk. Hanya jika saya mulai berpikir lebih dalam tentang bagaimana saya memandang orang itu barulah saya menyadari bahwa saya melakukannya dengan keterikatan. Bahkan kadang-kadang ketika saya memperhatikan pikiran yang tidak patut ini, saya tidak benar-benar meluangkan waktu atau energi untuk menolaknya, karena rasanya terlalu banyak kesulitan. Saya hanya melanjutkan apa yang saya lakukan, berpikir bahwa mereka tidak benar-benar mengganggu saya. Saya merasa masih bisa melakukan apa yang harus saya lakukan.

Guru berkata,

“Wahai pengikut Dafa, saya sejak dini sudah mengatakan bahwa nafsu birahi adalah pintu cobaan yang tak dapat ditawar lagi bagi orang Xiulian.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Tahun 2004”)

Hal ini dikombinasikan dengan masalah lain. Sebelum saya mulai berlatih Falun Dafa, ketika saya berusia sekitar 18 tahun, saya harus menjalani operasi yang berkaitan dengan pikiran buruk dan penuh nafsu. Setelah saya mulai berkultivasi, untuk beberapa alasan saya menerima konsep bahwa saya harus mengalami semacam penderitaan terkait dengan ini, dalam kultivasi saya. Tanpa sadar saya mengikuti pengaturan kekuatan lama, karena memiliki pikiran seperti itu seperti meminta masalah itu datang.

Guru berkata,

"Coba anda sekalian pikirkan, mana ada hal yang tidak beraturan? Di tengah Xiulian, tak peduli lingkungan apapun, tak peduli tingkatan macam apa, tak peduli status anda apa, anda merasa hal-hal yang anda lakukan adalah kebetulan, baik yang mujur maupun yang malang, seandainya anda benar-benar telah melihatnya, maka anda akan menemukan, bahwa semua itu adalah terjadi atas keinginan anda, yang membentuk sebuah jalan bagi anda, tidak ada yang kebetulan.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa San Francisco Tahun 2014)

Saya bahkan lupa mengingat bahwa segala sesuatu yang ditemui oleh seorang kultivator berhubungan dengan jalur kultivasinya. Saya tidak ingin mencari ke dalam mengenai beberapa keterikatan, untuk melenyapkannya secara proaktif, karena pikiran-pikiran itu tidak secara langsung membawa masalah pada saat itu. Karena malas, rabun dekat, perasaan bersalah, dan kurang memahami Fa, saya membiarkan hal-hal ini terjadi dan perlahan-lahan membesar.

Guru berkata,

“Tentu saja, dingin sehari tidaklah cukup untuk membekukan air sungai sedalam tiga kaki, benda yang hakiki walau telah tiada, kebiasaan yang terpupuk, bahkan ada sebagian hal membuat orang begitu buka mulut langsung ceplas-ceplos, sudah menjadi kebiasaan, ingin disingkirkan juga tidak mudah, tetapi harus disingkirkan.” (“Ceramah Fa di Manhattan”)

Karena saya tidak melakukan itu, gejala yang berhubungan dengan operasi saya sebelumnya muncul kembali. Saya akhirnya tidak bisa melawannya, dan gangguan ini menjadi lebih kuat. Saya belum bisa menolaknya dan masih dalam proses menangani hal ini dengan cara yang tepat. Selain itu, saya masih memiliki kebiasaan yang harus saya singkirkan.

Saya membiarkan kekuatan lama memaksakan penderitaan yang membuat saya kurang efisien dalam kewajiban dan membuat saya lebih menderita daripada yang seharusnya. Karena saya mengikuti pengaturan kekuatan lama, mereka memiliki lebih banyak pembenaran untuk mengganggu saya. Saya tertipu, karena saya tidak menganggap kultivasi cukup serius.

Guru berkata,

“Karena Xiulian adalah hal serius, adalah tanpa kebocoran, anda dalam jangka panjang tidak pernah mengultivasi diri terhadap hal-hal tersebut, walau adalah hal kecil, dalam jangka panjang anda tidak pernah memerhatikan, itu niscaya telah menjadi masalah, maka banyak praktisi dikarenakan masalah ini telah meninggal dunia.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Amerika Serikat Barat Tahun 2015”)

Meskipun artikel ini tentang nafsu birahi, saya pikir masalah yang sama dapat terjadi pada keterikatan lainnya. Seseorang harus berhati-hati agar tidak membiarkan konsep seperti itu tumbuh dan menciptakan karma tambahan untuk diri kita sendiri. Sebaliknya, kita harus melenyapkannya setiap kali gangguan itu muncul. Semua keterikatan harus dilenyapkan, karena seseorang tidak dapat pergi ke langit dengan keterikatan.