(Minghui.org) Saat suami saya pulang rumah habis kerja pada suatu hari di bulan Oktober tahun 2018, Saya sadari mata kirinya lebih kecil dari mata kanannya dan terus berkedip. Dia bertanya pada saya kenapa dia sulit ambil makanan dari mangkok ke mulutnya, dan dia mengeluhkan sakit kepala dan sakit leher.

Saya telah bebas dari penyakit dengan berlatih Falun Dafa, jadi saya mendesak suami saya agar mencoba karena dia mengalami gejala struk. Dia tidak merespons.

Falun Dafa, juga dikenal sebagai Falun Gong, adalah ajaran kultivasi pikiran dan raga berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Suami Saya Menyaksikan Sendiri Kekuatan Dari Falun Dafa

Saya pernah menderita banyak sekali masalah penyakit, termasuk sakit leher, sakit kepala, dan masalah tiroid, tetapi semuanya hilang tidak lama setelah saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1996.

Suami saya menyaksikan sendiri perubahan ajaib diri saya dan dia juga membaca Zhuan Falun, buku utama dari Falun Dafa, dan melakukan latihan gerakan secara sekali-kali. Dia mengakui Falun Dafa dan mematut diri pada prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Saat rezim komunis Tiongkok melancarkan penganiayaan terhadap Falun Dafa pada tahun 1999, suami saya berhenti berkultivasi. Dia masih mengikuti prinsip-prinsipnya dan mendukung upaya saya untuk membangkitkan kesadaran terhadap penganiayaan. Tetapi dia tidak lagi belajar ajarannya atau melakukan latihan gerakan. Kapan pun saya meminta dia, dia menjadi marah. Kami lalu tidak membahas topik ini lagi.

Belajar Mencari Ke Dalam

Gejala-gejala suami saya memburuk beberapa hari kemudian. Salah satu matanya menjadi lebih besar sementara yang lainnya menjadi lebih kecil. Dia tidak bisa berhenti berkedip. Mulutnya terkulai, kepala dan lehernya sakit, dan dia merasa rasa sakit sekali di bagian kaki kirinya. Dia tidak bisa terbaring lurus atau tidur nyenyak. Dia kedinginan dan sangat tidak nyaman.

Gejala mendadaknya ini merupakan cobaan besar baginya. Dia terlihat sangat buruk tetapi tidak mau menerima saran saya saat saya mencoba untuk membujuknya berlatih Falun Gong lagi.

Saya menjadi tidak sabar dan menanyakannya apakah dia tahu apa yang telah menimpanya. Dia membalas, “tidak ada apa-apa,” Saya merasa dia tidak beralasan. Kenapa dia lebih memilih menderita daripada melakukan hal yang benar?

Saat membaca ceramah Fa sore itu, saya menemui ceramah berikut ini:

“Jika orang Xiulian memandang masalah secara demikian, mengultivasi diri sendiri dengan prinsip lurus, maka hal-hal tidak menyenangkan yang kalian jumpai di tengah manusia biasa bukankah berupa hal yang baik? Anda ingin Xiulian, anda ingin melepaskan diri dari Triloka, anda ingin kembali ke tempat anda semula, anda ingin menyelamatkan makhluk hidup pada lingkup dunia anda, jika anda benar-benar sedang membantu Shifu meluruskan Fa, bukankah semua ini memberikan kemudahan bagi anda? Bukankah ini justru agar anda benar-benar mengultivasi diri sendiri? Hal-hal tidak baik yang anda jumpai itu bukankah untuk memuluskan jalan bagi anda? Mengapa anda jadi tidak senang? (Pengikut Dafa Harus Belajar Dafa)

Saya tiba-tiba menyadari bahwa ini adalah karena saya. Saya terobsesi dengan penolakan suami saya untuk kembali berlatih Falun Dafa, tetapi saya tidak mau mencari ke dalam untuk melihat apa yang telah tidak dilakukan dengan baik oleh saya. Saya gagal mengultivasikan diri saya. Bukan bersikap baik dan sabar pada suami saya, malahan saya timbul amarah.

Melepaskan Keterikatan Hati Saya

Suami saya tumbuh besar selama Revolusi Kebudayaan dan mengalami masa kecil yang sulit. Saat dia berada di kelas 1, dia menuliskan sebuah slogan di dinding kamar mandi di sekolah. Karena slogan itu dicap sebagai “anti-revolusi,” dia diinvestigasi dan didiskriminasikan. Dia pindah untuk tinggal bersama neneknya dan menyelesaikan kelas 1 di distrik sekolahnya. Dia kembali ke rumah untuk memulai kelas 2, dan diejek lagi oleh teman-temannya. Seluruh keluarganya juga terkena dampak.

Apa yang telah terjadi ke seorang anak laki berusia tujuh tahun berada di atas hal yang bisa dia tangani. Suami saya trauma berat dan tidak bisa sembuh. Saya merasa duka yang dalam baginya. Saya memutuskan untuk melepaskan keterikatan saya ini dan mengikuti keadaan secara wajar. Selama suami saya masih yakin pada Guru dan Dafa, akan ada sebuah jalan.

Suami Saya Sembuh Dalam Waktu Tiga Hari

Saat saya pulang ke rumah suatu hari, pemutar MP3 saya tidak berfungsi. Suami saya meyakinkan saya bahwa tidak ada yang salah saat dia mematikannya setelah menggunakannya untuk melakukan latihan gerakan pada awal hari itu.

Apa? Melakukan latihan gerakan? Saya tidak bisa mempercayai telinga saya!

Saya tiba-tiba tersadarkan bahwa Guru pernah memberitahu kita: “Sebagai orang Xiulian, mengintrospeksi ke dalam adalah sebuah pusaka.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Washington D.C. 2009)

Iya benar! Saya telah sadar betapa indahnya kultivasi itu!

Tiga hari kemudian, saat saya pulang rumah sehabis kerja, saya menyadari suami saya sudah sembuh sepenuhnya. Wajahnya kembali normal dan gejala-gejala lainnya pun hilang. Penyembuhannya kali ini sekali lagi membuktikan kedahsyatan Dafa!