(Minghui.org) Sebuah pemberitahuan dari Minghui pada awal tahun ini mengindikasikan bahwa pemerintah Amerika Serikat berencana untuk memperketat pemberian visa terhadap para pelanggar HAM. Bahkan mereka yang telah diberikan visa (termasuk green card, visa permanen) bisa ditolak untuk masuk, tertulis di pemberitahuan ini.

Pemberitahuan ini menyerukan pada para praktisi Falun Gong untuk mengumpulkan daftar para pelaku kejahatan yang terlibat dalam penganiayaan terhadap Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah sistem meditasi berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menekan ajaran ini 1999, sejumlah besar praktisi telah ditangkap, ditahan, dipenjara dan disiksa karena keyakinannya.

Di bawah ini adalah laporan baru-baru ini yang diterima oleh Minghui.org mengenai penahanan terhadap seorang anak kecil karena dia berlatih Falun Gong, Chu Binbin, seorang warga berusia 34 tahun di Kabupaten Cang, Provinsi Hebei, ditahan di tahanan selama beberapa bulan pada tahun 2001, saat dia berusia 15 tahun.

Melihat banyak orang telah mendapatan manfaat dari ajaran Falun Gong baik secara fisik dan spritual, Chu menjadi seorang praktisi pada tahun 1998, pada usia 13 tahun. Mematut diri pada prinsip Sejati-Baik-Sabar, dia tumbuh besar menjadi seorang yang terbuka pikirannya dan lebih mementingkan orang lain.

Setelah penganiayaan dimulai pada bulan Juli 1999, Chu dan sejumlah praktisi lokal pergi ke Beijing untuk berunjuk rasa bagi Falun Gong pada tanggal 27 Oktober 2000. Mereka melihat polisi menangkap para praktisi yang datang sebelum mereka di luar pusat unjuk rasa. Mereka pergi ke Lapangan Tiananmen melawan propaganda kebencian terhadap Falun Gong. Sebuah kelompok petugas memukuli mereka dengan tongkat dan menangkap mereka.

Setelah ditahan di Pusat Penahanan Haidian selama satu hari, Chu dikirim kembali ke Pusat Penahanan Kabupaten Cang dan ditahan bersama dengan orang dewasa selama beberapa bulan. Pada tahun 2001, Chu waktu itu berusia 15 tahun dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Wanita Tangshan, yang pada waktu itu telah penuh dengan para praktisi yang ditahan dan menolak menerimanya. Chu kemudian dibawa kembali ke Kabupaten Cang dan terus ditahan. Dia melakukan aksi mogok makan untuk protes dan dibebaskan lima bulan kemudian.

Pada suatu hari di bulan Agustus 2001, para petugas asal Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Cang dan Kantor Polisi Cachucun menangkap Chu di rumah dan mengirimnya ke Pusat Penahanan Kabupaten Cang lagi. Beberapa hari kemudian, dia dikirim ke Kamp Kerja Paksa Wanita Tangshan pada tanggal 7 Agustus untuk menjalani hukuman dua tahun. Para petugas memerintah tahanan untuk bergantian mengawasinya. Mereka mengganggunya agar tidak bisa tidur dan memaksanya menuliskan berbagai pernyataan untuk melepaskan keyakinannya. Chua tidak dibebaskan hingga tanggal 31 Mei 2002.

Pelaku Kejahatan Utama Bertanggung Jawab bagi Penahanan Chu

Berikut adalah orang yang bertanggung jawab atas penahanan Chu di Kabupaten Cang.

Pang Bingshan (庞炳山), deputi direktur Departemen Kepolisian Kabupaten Cang bertanggung jawab menekan Falun Gong
Pan Xuezhi (潘学支), direktur Pusat Penahanan Kabupaten Cang
Yang Guofu (杨国富), direktur Kantor Polisi Dachucun
Guo Yuanbao (郭元宝), deputi direktur Kantor Polisi Dachucun.