(Minghui.org) Pada bulan Oktober 2019, menurut informasi yang dihimpun oleh Minghui.org, 274 praktisi Falun Gong di Tiongkok ditangkap dan 127 dilecehkan karena keyakinannya. Pada saat penulisan ini setidaknya 152 masih berada dalam tahanan.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan jiwa-raga berdasarkan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Falun Gong telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Penangkapan dan pelecehan pada bulan Oktober terjadi di 26 provinsi dan kota yang dikendalikan secara terpusat. Sepuluh daerah melaporkan penangkapan dua digit, dengan Provinsi Hubei tercatat sebagian besar kasus (53), diikuti oleh 41 penangkapan di Provinsi Liaoning.

Secara khusus, 24 dari praktisi yang ditargetkan berusia 65 atau lebih, yang tertua adalah 87, pada saat penangkapan atau pelecehan.

Tanggal 1 Oktober 2019, menandai peringatan 70 tahun pemerintahan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan dijuluki "tanggal paling sensitif" oleh rezim. Persiapan perayaan skala besar di seluruh negeri menyebabkan penganiayaan intensif terhadap praktisi Falun Gong di bulan-bulan menjelang peringatan tersebut.

Menurut informasi yang dihimpun oleh Minghui.org, 922 praktisi ditangkap pada Juli, 548 pada Agustus, 636 pada September dan 274 pada Oktober.

Berikut adalah cuplikan dari beberapa kasus penangkapan dan pelecehan yang terjadi pada bulan Oktober. Mengingat sensor yang ketat di Tiongkok, kasus penganiayaan tidak selalu dapat dilaporkan tepat waktu, juga tidak semua informasi tersedia.

Suami dan Istri Ditangkap Dua Bulan Terpisah karena Keyakinan Mereka pada Falun Gong

Liu Yanwei, penduduk asli Kota Tongjiang, Provinsi Heilongjiang, pindah ke Kota Fujin, sekitar 50 mil jauhnya, untuk menghindari penangkapan karena keyakinannya pada Falun Gong.

Tidak butuh waktu lama bagi polisi untuk mengetahui tempat tinggal barunya.

Dua petugas menangkapnya, mendorongnya ke dalam mobil, dan membawanya pada sore hari tanggal 1 Oktober 2019. Ini terjadi tak lama setelah dia mengantar putranya, yang baru saja datang untuk mengunjunginya selama liburan sekolah, ke Tongjiang untuk mengunjungi rumah kakek-nenek.

Ketika putranya kembali ke Fujin hari itu setelah mengunjungi kakek-neneknya, Tongjiang, Li sudah pergi selama beberapa jam.

Putranya menunggu di kediaman sementara. Tapi dia tidak pernah kembali. Sebelum dia akan naik kereta untuk kembali ke sekolah pada tanggal 6 Oktober dia mendengar berita penangkapannya.

Penangkapan Liu terjadi dua bulan setelah suaminya, Zhang Baochun, ditangkap karena keyakinan mereka pada tanggal 1 Agustus. Zhang ditahan di Pusat Penahanan Kota Tongjiang.

Pada saat laporan ini, belum ada kabar dari polisi tentang di mana Liu ditahan.

Ini bukan pertama kalinya pasangan ini menjadi target karena keyakinan mereka pada Falun Gong, yang mereka junjung karena memperbarui kehidupan mereka. Mereka dijatuhi hukuman penjara sepuluh bulan terpisah pada tahun 2008, Zhang dijatuhi enam tahun dan Liu dijatuhi tujuh setengah tahun.

Wanita Shandong, 76, Ditangkap

Wang Zhen, 76, ditangkap di jalan kota asalnya di Kota Weifang, Shandong pada pagi hari tanggal 31 Oktober 2019.

Ketika dua putra Wang, Zhang Ping dan Zhang Zhao, kembali ke rumah pada sore hari yang sama, mereka melihat polisi di depan pintu berusaha masuk ke rumahnya. Mereka menolak untuk membuka pintu bagi polisi. Segera, pasukan polisi khusus datang dan membuka pintu.

Zhang Ping ditangkap. Zhang Zhao melarikan diri, tetapi kemudian ditangkap pada tanggal 2 November.

Setelah 9,5 Tahun Penjara, Wanita 79 Tahun Ditangkap Dua Kali Dalam Enam Bulan Karena Keyakinannya

Zhao Yulan, berusia 79 tahun dan seorang warga Kota Fushun, Provinsi Liaoning, ditangkap lagi pada tanggal 26 Oktober 2019, enam bulan setelah penangkapannya sebelumnya pada tanggal 18 April 2019. Dia telah dibebaskan setelah delapan hari penahanan karena kondisi fisiknya setelah penangkapan sebelumnya. Dia saat ini ditahan di Pusat Penahanan Nangou.

Selama sepuluh tahun terakhir, Zhao menjalani dua hukuman penjara, totalnya 9,5 tahun, karena keyakinannya.

Praktisi Falun Gong Ditahan selama Lima Hari karena Menunjukkan Penyesalan telah Meninggalkan Keyakinannya Yang Bertentangn dengan Keinginannya

Banyak praktisi Falun Gong ditekan untuk menulis pernyataan melepaskan keyakinannya setelah mereka ditangkap, karena polisi sering mengancam pekerjaan mereka, pensiun, atau keselamatan anggota keluarga mereka.

Wang Shuqing adalah salah satu praktisi yang telah menarik kembali pernyataan mereka dan menyatakan niat mereka untuk melanjutkan latihan Falun Gong setelah mereka dibebaskan. Praktisi melakukannya dengan menerbitkan pernyataan di Minghui.org, sebuah platform komunikasi untuk semua praktisi Falun Gong di seluruh dunia.

Wang ditangkap dari rumahnya pada tanggal 18 Oktober 2019, oleh empat petugas dari Kantor Polisi Distrik Fengshan setelah mereka melihat pernyataan yang dia terbitkan di Minghui.org berbahasa Mandarin pada tanggal 28 Agustus 2019.

Dia ditahan di Pusat Penahanan Kota Dandong selama lima hari dan dibebaskan pada tanggal 23 Oktober.

Ayah Dari Tiga Orang Ditangkap karena Keyakinannya dan Diganggu Setelah Pembebasannya

Chen Binggui, berusia 40-an dan sopir bus di Kota Maoming, Provinsi Guangdong, ditangkap pada tanggal 7 Oktober 2019 di rumah, setelah polisi melacaknya melalui kamera pengintai karena membagikan brosur dengan informasi tentang Falun Gong di Kota Lianjiang ( sekitar 60 mil dari Maoming) beberapa hari sebelumnya.

Tiga anaknya, 2, 6, dan 7 tahun, mengalami trauma melihat ayahnya dibawa pergi di depan mereka.

Chen dibebaskan pada tanggal 12 November 2018, setelah 37 hari penahanan.

Namun, ketika dia pergi bekerja keesokan harinya, dia diberitahu oleh departemen sumber daya manusia dari perusahaan bus bahwa dia diberhentikan karena polisi telah memaksa mereka memecatnya.

Karena dia adalah pencari nafkah tunggal, anak-anaknya, istri, dan orang tua lanjut usia sekarang dalam kesulitan besar.

Pria Guangdong Mogok Makan untuk Memprotes Penangkapan Sewenang-wenang

Wang Shuicheng dari Kota Zhanjiang, Provinsi Guangdong, ditangkap pada tanggal 5 Oktober 2019, karena membagikan brosur tentang penganiayaan terhadap Falun Gong. Dia melakukan mogok makan di pusat penahanan untuk memprotes penangkapan sewenang-wenang.

Penangkapannya baru-baru ini disetujui oleh kejaksaan setempat dan sekarang ia menghadapi dakwaan karena keyakinannya.

Polisi setempat melecehkan dan mengancam keluarganya untuk memaksa mereka memberikan informasi tentang Wang.

Wanita Liaoning Ditahan Lagi Setelah Tujuh Tahun Penjara

Setelah pejabat pemerintah Kota Fengcheng, Provinsi Liaoning melihat materi Falun Gong di kota dan mendesak polisi untuk menyelidiki, Jiang Fengli ditangkap sebagai tersangka pada tanggal 14 Oktober 2019.

Jiang, 60 tahun, adalah penduduk Kota Fengcheng. Selama sepuluh tahun terakhir, dia telah ditangkap lima kali dan dijatuhi hukuman penjaradua kali. Dia dipenjara di Penjara Wanita Provinsi Liaoning selama kedua hukuman penjara, dengan total tujuh tahun. Dia mengalami penyiksaan parah di penjara.

Polisi Guangdong Melecehkan Praktisi Falun Gong di Hunan karena Memasang Poster tentang Keyakinannya

Polisi di Provinsi Guangdong melakukan perjalanan 260 mil ke Provinsi Hunan untuk melecehkan seorang praktisi Falun Gong berusia 80-an, setelah mengetahui bahwa ia telah memasang poster dan membagikan materi informasi tentang Falun Gong di Guangdong.

Li Guihua, seorang warga Kota Chenzhou, Provinsi Hunan, pergi ke Kota Dongguan, Provinsi Guangdong untuk mengunjungi putra dan putrinya pada awal Oktober 2019.

Li memasang poster tentang Falun Gong di dekat pasar petani lokal di Dongguan pada tanggal 12 Oktober 2019, sehari sebelum dia kembali ke rumah di Chenzhou.

Polisi kemudian mengetahui bahwa Li yang memasang poster melalui video dari kamera pengintai. Mereka melecehkan putri dan putra Li di rumah mereka tetapi tidak menemukan Li.

Pada pagi hari tanggal 16 Oktober 2019, empat petugas dari Dongguan dan rekan-rekan mereka di Chenzhou menerobos masuk ke rumah Li. Mereka menggeledah setiap kamar dan memotret semuanya tanpa menunjukkan surat perintah. Li dibawa ke kantor polisi setempat satu jam kemudian.

Polisi mengambil gambar Li dan mengumpulkan sampel darah dan urinnya. Mereka juga mengambil ponselnya dan mengembalikannya beberapa jam kemudian. Li dipaksa menandatangani dokumen yang tidak diketahui sebelum dibebaskan sekitar pukul 8 malam.

Tiga Praktisi Falun Gong Ditangkap dan Lebih dari Sepuluh Dilecehkan

Zhao Xueqing, Wang Haiping dan Ma Haifang ditangkap di rumah mereka di Kabupaten Kangping, Provinsi Liaoning, antara 2-6 Oktober 2019. Zhao ditahan di Pusat Penahanan Kota Shenyang.

Selain penangkapan, lebih dari 10 praktisi diganggu oleh polisi setempat di Kabupaten Kangping pada bulan Oktober, sementara mereka sibuk dengan panen musim gugur. Para praktisi ditanyai dan ditekan untuk menulis pernyataan melepaskan keyakinan mereka.

Laporan Terkait dalam bahasa Inggris:

Minghui Report: 636 Falun Gong Practitioners Arrested in September 2019

Minghui Report: 548 Falun Gong Practitioners Arrested in August 2019

Minghui Report: 922 Falun Gong Practitioners Arrested in July 2019

Minghui Report: 2,014 Falun Gong Practitioners Arrested for Their Faith in First Half of 2019

Minghui Report: 341 Falun Gong Practitioners Arrested in May 2019

Minghui Report: 688 Falun Gong Practitioners in China Arrested in April 2019

Minghui Report: 245 Falun Gong Practitioners Arrested in March 2019

Minghui Report: 101 Falun Gong Practitioners Arrested in February 2019

Minghui Report: 181 Falun Gong Practitioners Arrested in January 2019