(Minghui.org) Keluarga dari Li Zhuxiu belum menerima informasi apa pun tentang dirinya sejak dia ditangkap di rumah pada 27 Februari 2019 karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan jiwa dan raga yang telah ditindas oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Wanita berusia 69 tahun dari Kota Kunming, Provinsi Yunnan ini mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1997. Dia berterima kasih kepada latihan ini karena menyembuhkan batu ginjal dan masalah perutnya, juga memungkinkan dia menjadi seorang yang tenang serta pekerja yang lebih baik.

Li telah berulang kali menjadi sasaran penganiayaan karena keyakinannya setelah terjadi penganiayaan Falun Gong sejak dua dekade yang lalu.

Dia pertama kali ditangkap pada 29 Juni 2002, setelah polisi mengetahui dia memiliki buku-buku Falun Gong. Dia ditahan di Pusat Penahanan Wuhua selama 45 hari. Dia dipaksa melakukan pekerjaan buruh sepanjang hari dan tidak memperbolehkannya tidur jika gagal menyelesaikan kuota harian. Penjaga terkadang memaksanya berjongkok dan berdiri ratusan kali sehari sebagai hukuman fisik.

Di tempat kerjanya, sebuah pabrik semen, memberitahu polisi bahwa dia adalah seorang pekerja teladan dan mereka bersedia membayar jaminan untuknya. Namun, polisi langsung mengirimnya ke Kamp Kerja Paksa Wanita Yunnan dengan masa hukuman 1,5 tahun.

Banyak masalah fisiknya kambuh kembali sebagai akibat dari penganiayaan di kamp kerja paksa. Dia mengalami masalah sulit tidur dan sangat lemah.

Awalnya keluarganya tidak memperbolehkan dia melakukan latihan Falun Gong setelah dia dibebaskan. Tetapi kemudian mereka mengalah setelah melihat kesehatannya terus memburuk. Setelah kembali berlatih Falun Gong, kesehatannya pulih kembali.

Li ditangkap lagi pada 4 Mei 2012. Dia dihukum tiga tahun penjara setelah 1,5 tahun ditahan. Saat berada di Penjara Wanita No. 2 Yunnan, dia dipaksa duduk di bangku kecil selama berjam-jam dan tidak memperbolehkannya untuk membeli kertas toilet, sebagai hukuman karena tidak melepaskan keyakinannya. Para penjaga terus menerus memaksanya untuk menonton materi yang memfitnah Falun Gong dan berusaha memaksanya untuk menulis pernyataan melepaskan keyakinannya.