(Minghui.org) Perkembangan cepat teknologi CCTV memungkinkan rezim komunis Tiongkok untuk memonitor warganya pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Cai Weihua, praktisi Falun Gong wanita di Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang, dihentikan oleh polisi pada 6 Februari 2018, saat dia akan naik kereta untuk mengunjungi orang tuanya pada liburan Tahun Baru Imlek. Polisi mengetahui Cai berlatih Falun Gong setelah memindai kartu identitasnya saat dia melewati pemeriksaan keamanan.

Polisi menangkap Cai dan suaminya, Li Bowei, yang tidak berlatih Falun Gong. Petugas kemudian membawa mereka ke rumah untuk melakukan penggeledahan.

Falun Gong, juga dikenal Falun Dafa, adalah latihan spiritual yang telah ditindas oleh Partai Komunis Tiongkok sejak 1999. Jutaan praktisi menjadi sasaran pemantauan dan gangguan secara intensif, juga penangkapan, penyiksaan serta pemenjaraan.

Sejak 2018, ada peningkatan jumlah praktisi Falun Gong yang ditangkap setelah polisi memindai kartu identitas mereka.

Beberapa praktisi ditangkap setelah mereka direkam oleh kamera CCTV sedang membagikan materi Falun Gong.

Walaupun Li dibebaskan tidak lama setelah itu, Cai tetap ditahan. Setelah melalui dua sidang yang diadakan pada 12 September dan 29 Oktober 2018, dia dihukum tujuh tahun penjara oleh Pengadilan Distrik Daowai pada November dan denda 30.000 yuan.

Cai mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kota Harbin, yang mana memperkuat hukumannya tanpa melalui sidang.

Cai mulai menjalani hukumannya di Penjara Wanita Heilongjiang sekitar akhir Maret 2019.

Cai Weihua

Sejak penangkapan Cai, suaminya telah mengajukan beberapa kali keluhan ke lembaga-lembaga pemerintah untuk mencari keadilan bagi istrinya.

Dia menulis di surat permohonannya bahwa Cai menderita sakit punggung yang parah di masa lalu yang membuatnya tidak bisa tidur di malam hari. Kondisinya membaik tidak lama setelah dia belajar Falun Gong, dan semua keluarganya menyaksikan kesembuhannya.

Li juga memberikan kesaksian atas karakter Cai di surat permohonannya.

Dia menulis: “Dulu ibu saya mengalami sembelit saat sakit dan terbaring di tempat tidur. Istri saya membantunya untuk membersihkan kotorannya. Saya sangat tersentuh. Ini bukan sesuatu yang akan dilakukan kebanyakan menantu perempuan.”

“Ketika kami berada di stasiun bawah tanah di Kota Hangzhou tahun lalu, kami menemukan sebuah dompet di mesin tiket. Walaupun kami bergegas untuk mengejar kereta, istri saya bersikeras menunggu sampai pemiliknya datang dan mengembalikan dompet kepadanya, karena tidak ada tempat aman untuk mengembalikan dompet tersebut. Di dalam masyarakat yang merosot ini kebanyakan orang mungkin akan mengambil dompet sebagai miliknya, saya sungguh mengagumi integritas istri saya.”

“Di waktu lain ketika kami melihat seorang wanita lansia pingsan di jalan karena serangan jantung. Banyak orang mengelilingi dan melihatnya, tidak ada yang membantu dia, karena ada banyak kasus orang baik akan dituduh macam-macam setelah korban sadar. Istri saya membawa wanita itu ke rumah sakit dengan mobil kami. Ini mungkin tampak seperti hal biasa dalam masyarakat normal, tetapi ini benar-benar sesuatu yang penting di Tiongkok. Itulah mengapa saya sangat menghormati dan mencintai dia.”

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Second Hearing Held for Falun Gong Practitioner Arrested Because of Flagged ID

Harbin Woman Arrested Because of Flagged-ID, Tried with False Evidence

Heilongjiang Woman Arrested, Home Ransacked

Letter from a Loving Husband to His Detained Wife

Identification Card Flagged, Harbin Woman Arrested at Train Station and Held in Criminal Detention

Heilongjiang Woman Given 15 Days of Detention After Her ID Was Flagged at Train Station