(Minghui.org) Enam bulan setelah penangkapan massal para praktisi Falun Gong di Provinsi Heilongjiang, kebanyakan dari mereka tetap dikurung dan menghadapi penganiayaan lebih jauh karena keyakinan mereka.

Beberapa praktisi adalah pencari nafkah tunggal di keluarga atau penjaga orang tua mereka. Penangkapan terhadap mereka dan penahanan yang sewenang-wenang telah membuat orang tercinta mereka menjadi putus asa.

Falun Gong, yang juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah ajaran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Para pejabat di Provinsi Heilongjiang telah secara aktif mengikuti kebijakan penganiayaan selama 20 tahun terakhir.

Dilaporkan bahwa para pejabat Heilongjiang mengawasi telepon seluler para praktisi atau kegiatan-kegiatan media sosial dalam beberapa bulan yang berujung penangkapan 119 praktisi Falun Gong di Harbin dan Kota Daqing pada tanggal 9 November 2018.

Du Yongtang dan Luan Cuiliu

Du Yongtang dan Luan Cuiliu

Du Yongtang dan istrinya Luan Cuiliu 40 tahun memiliki sebuah usaha kecil menjual beras di Kabupaten Yanshou, Provinsi Heilongjiang. Polisi menyita 30.000 yuan tunai dari rumah mereka, menelantarkan orang tua mereka, yang tidak memiliki pendapatan, dan putra bungsu mereka dalam kondisi kesulitan keuangan.

Dengan musim semi tiba, ladang padi dia yang hampir 2.5 hektar kini terbengkalai.

Du menderita kudis karena kondisi yang tidak bersih di pusat penahan setempat, begitu juga dilarang ganti pakaian untuk dua bulan lamanya.

Telah dikonfirmasi oleh pengacara mereka bahwa Kejaksaan Acheng telah melimpahkan kasus mereka ke Pengadilan Acheng pada tanggal 13 April 2019.

Tan Guangmei

Tan Guangmei

Tan Guangmei, 51 tahun ditangkap di depan ayahnya yang berusia 79 tahun dan ibun yang berusia 75 tahun. Dia telah ditahan di Pusat Penahanan Kota Harbin sejak itu. Dia menjalankan aksi mogok makan untuk memprotes penganiayaan dan dicekoki makan

Karena tidak melepaskan keyakinan mereka pada Falun Gong, keluarga Tan telah dijadikan target berulang kali selama 20 tahun terakhir. Saudara laki-lakinya Tan Guanfeng waktu itu berusia 37 tahun menghilang setelah dia ditangkap pada tanggal 2 Mei 2004 saat sedang membagi-bagikan materi Falun Gong dekat Stasiun Kereta Api Harbin.

Saat berita pengambilan organ secara paksa tersebar pada tahun 2006, keluarganya mulai cemas ini akan menjadi sesuatu yang terjadi padanya.

Ibu Tan sangat terpukul ketika penangkapan Tan yang terakhir. Ibunya menangis hingga dia kehilangan pandangan mata kirinya.

An Guoqiang dan Qu Honghua

An Guoqiang

Qu Honghua

An Guoqiang dan istrinya Qu Honghua berada di antara 25 praktisi Falun Gong ditangkap di Kabupaten Bin pada bulan November lalu. An kini ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Bin dan Qu ditahan di Pusat Penahanan Kota Harbin.

Kasusnya kini dilimpahkan dari Kejaksaan Kabupaten Bin ke Kejaksaan Kabupaten Yilan. Meski Kejaksaan Kabupaten Yilan mengembalikan kasusnya kepada kepolisian karena kurangnya bukti, namun mereka menerimanya setelah kepolisian mengajukan untuk kedua kalinya.

Pengacara pasangan ini mengirimkan opini legalnya kepada jaksa pada tanggal 18 April 2019. Dia meminta pembebasan segera atas klien-kliennya. Dia juga berdebat bahwa penganiayaan terhadap Falun Gong tidak memiliki dasar hukum apa pun dan kliennya tidak melanggar hukum apa pun dengan memegang teguh keyakinannya. Si jaksa menerima surat tertulis, tetapi menolak berbicara dengan si pengacara.

Ibu An yang berusia 89 tahun menderita kondisi kesehatan yang berat dan mengalami shock beberapa kali. Dia sering mengekpresikan rasa khawatirnya bahwa dia mungkin tidak bisa melihat putranya lagi.

Ibu An

Putri pasangan ini, An Qiujiu, lahir dengan gangguan penglihatan. Dia lalu menikah seorang pria dengan cacat di bagian tangannya. Meski cacat, pasang muda ini menikmati kehidupan yang bahagia dan menyambut putra pertama mereka beberapa tahun lalu.

Kini An Qiujiu sering nangis karena penangkapan dan penahanan orang tuanya. Dia telah lama menanti kepulangan mereka.

Artikel Terkait dalam Bahasa Inggris:

119 Falun Gong Practitioners Arrested in Two Heilongjiang Province Cities in One Day

Daqing Woman Targeted in Mass Arrest Face Further Prosecution for Her Faith

One of 119 Arrested in One Day, Daqing Man Faces Indictment for His Faith

Heilongjiang Couple Targeted in Mass Arrest for Their Faith Remain in Custody Four Months Later

Another Mass Arrest Victim Faces Further Prosecution for Her Faith

Related articles in Chinese:

春耕已到-龙江朴实农民夫妻仍被非法关押

孝女谭广梅被非法关押五月余-迈父母悲苦