(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada 2012 tetapi tidak rajin. Ketika saya berkultivasi dengan rajin, Guru memberi saya petunjuk agar saya bisa melihat keterikatan saya dan mengultivasinya.

Suatu pagi, anak perempuan saya yang berusia tiga tahun terbangun setelah saya selesai memancarkan pikiran lurus, jadi saya duduk bersamanya dan juga tertidur selama beberapa menit. Saat tidur, saya melihat seorang praktisi yang tidak saya kenal muncul di depan saya. Dia memiliki banyak jerawat di wajahnya. Kemudian bintik hitam tiba-tiba muncul di wajahnya. Bintik hitam Itu mengembang dengan kecepatan tinggi dan dengan segera menutupi seluruh wajahnya. Kemudian gumpalan yang terbuat dari zat lengket kuning dan putih muncul di dahinya. Zat itu menjadi lebih besar dan lebih besar dan akhirnya menelan seluruh kepalanya, hanya menyisakan satu mata. Namun, sangat cepat, mata itu juga tertutup.

Pada saat itu pikiran jernih memasuki pikiran saya: "Dia membenci praktisi lain." Saya segera menyadari betapa sangat berbahayanya keterikatan dendam ini! "Apa yang harus dilakukan?" Saya bertanya-tanya. Saya memohon pada Guru untuk membantunya. Seberkas cahaya putih melesat keluar seperti gong. Cahaya itu membuyarkan zat yang menutupi matanya dan tak lama kemudian semua zat lengket menghilang dan wajahnya menjadi halus dan mulus.

Saya bangun, kaget dengan apa yang baru saja saya lihat. Saya telah menyembunyikan dendam selama beberapa waktu terhadap anggota keluarga yang juga seorang praktisi. Saya cukup kompetitif dengannya, yang selalu membuat saya menghakimi dia. Guru memperlihatkan kepada saya bahaya kebencian. Belum lama ini, saya membaca beberapa artikel berjudul "Tujuan Terakhir dari Paham Komunis" dan "Dissolving the Culture of China's Communist Party," yang sangat menyentuh hati saya. Saya menjadi bertekad untuk menyingkirkan keterikatan dendam ini.

Ketika saya mencari ke dalam, saya menemukan bahwa setiap kali saya mendengar bahwa seorang praktisi telah ditangkap, pikiran pertama saya adalah melihat keluar dan menyalahkannya karena tidak rasional. Ini sebenarnya juga merupakan manifestasi dari keterikatan dendam saya.

Saya berbagi pengalaman saya dengan praktisi lain yang menyimpulkan bahwa apa yang saya lihat adalah manifestasi dendam di dimensi lain. Kami semua mencari ke dalam dan menyadari bahwa masalah dendam ini memang parah dan melibatkan banyak praktisi. Mereka mendorong saya untuk menulis tentang pengalaman ini sehingga dapat membantu praktisi lain untuk melihat dan melepaskan dendam mereka sendiri.

Pemahaman saya terbatas, jadi tolong tunjukkan apa pun yang tidak sejalan dengan Fa.

Heshi.