(Minghui.org) Enam orang praktisi Falun Gong diadili oleh Pengadilan Shulan pada tanggal 21 dan 22 Mei 2019 karena menolak melepaskan keyakinan mereka pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual berdasarkan prinsip Sejati, Baik, Sabar. Falun Gong telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999. Tanpa mematuhi proses hukum sebelum persidangan atau saat persidangan itu berlangsung, dan pengacara dari praktisi ditekan oleh petugas pengadilan untuk melepaskan kasus ini.

Keenam praktisi yang merupakan penduduk Kota Shulan, Provinsi Jilin, ditangkap di rumah mereka sebagai bagian dari penangkapan satu kelompok beranggotakan 12 orang pada malam hari tanggal 18 Juli 2018.

Meskipun enam praktisi dibebaskan tidak lama setelah penangkapan mereka, Wang Zhigang (laki-laki), Xu Hongyu (laki-laki), Li Fengling (perempuan), Li Fengjuan (laki-laki), Sun Zhongwei (laki-laki), dan Qu Xiumin (perempuan) tetap ditahan. Mereka dituntut oleh Kejaksaan Shulan setelah jaksa mengembalikan kasus ke polisi hingga tiga kali karena kurangnya bukti.

Menurut hukum pidana Tiongkok, jaksa penuntut dapat mengembalikan sebuah kasus kepada polisi untuk mendapatkan bukti tambahan paling banyak dua kali. Jika jaksa masih meyakini bahwa bukti tidak cukup untuk menuntut tersangka setelah polisi mengajukan kasus untuk ketiga kalinya, prosedur normalnya adalah menolak tuduhan dan melepaskan tersangka.

Tetapi dalam kasus keenam praktisi, bukannya dibebaskan, jaksa secara resmi menuntut mereka dan meneruskan kasus mereka ke pengadilan setelah upaya keempat dari polisi.

Sebelum persidangan, agen dari Kantor 610 dan staf pengadilan berusaha untuk menghalangi pengacara praktisi untuk mewakili dan membela mereka di pengadilan.

Setelah pengacara tetap bertahan dan mengajukan pembelaan tidak bersalah kepada para praktisi, hakim sering menyela pembelaan mereka selama persidangan.

Selama persidangan, hanya dua anggota keluarga dari setiap praktisi yang diizinkan untuk hadir. Anggota keluarga yang berlatih Falun Gong dilarang masuk ke ruang sidang. Wang diborgol dan dibelenggu selama sidang. Dia gemetar tidak terkendali sepanjang proses pengadilan.

Wang dan Xu mengatakan bahwa polisi telah menginterogasi mereka dengan kekerasan dan memaksa mereka untuk membuat “pengakuan.” Tetapi permintaan mereka untuk melihat video yang diambil oleh kamera pengintai selama interogasi ditolak oleh hakim.

Para praktisi juga bersaksi untuk membela diri mereka sendiri. Mereka masing-masing memuji Falun Gong karena meningkatkan karakter mereka dan memungkinkan mereka untuk menjadi suami, istri, atau putra/putri yang lebih baik.

Xu bersaksi bahwa Falun Gong bermanfaat bagi masyarakat dengan meningkatkan kesehatan dan karakter masyarakat. Dia sendiri mulai berlatih Falun Gong setelah menyaksikan perubahan pada ibunya yang sakit, yang menjadi sehat segera setelah berlatih. Dia juga membahas bagaimana dia dan beberapa praktisi lokal lainnya sering membersihkan jalan bagi penduduk desa setelah badai salju dan menggunakan uang mereka sendiri untuk memperbaiki jalan dan jembatan di desa mereka.

Xu berpendapat bahwa setiap orang memiliki kebebasan berkeyakinan dan itu adalah keputusan pribadi seseorang untuk berlatih Falun Gong dan tidak seorang pun yang boleh dituntut karena keyakinan mereka.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Six Falun Gong Practitioners Targeted in a Group Arrest Remain in Custody and Face Further Prosecution for Their Faith

Shulan, Jilin Province: 12 Falun Gong Practitioners Arrested in One Night