(Minghui.org) Tian Xiaohong, seorang praktisi Falun Gong yang tinggal di Jepang, kembali ke Tiongkok untuk mengunjungi keluarganya pada Februari 2019. Dia ditangkap pada 1 April dan sekarang menghadapi sidang. Suaminya, seorang warga Jepang, baru-baru ini meninggal dunia saat Tian ditahan di Tiongkok. Keluarga dan teman-temannya meminta dia segera dibebaskan sehingga bisa kembali ke Jepang untuk mengurus pemakaman dan masalah hukum terkait.

Tian, 49, asli dari Kabupaten Longshan, Provinsi Hunan. Dia memiliki salon yang sukses saat berada di Tiongkok. Dia pindah ke Prefektur Mie, Jepang lebih dari sepuluh tahun yang lalu setelah menikah dengan seorang warga Jepang. Tidak lama setelah dia tiba di Jepang, dia terluka dalam kecelakaan mobil dan pingsan selama sehari. Dia menderita sejumlah komplikasi, termasuk sakit kepala yang kronis.

Kemudian dia mempelajari Falun Gong, sebuah latihan meditasi yang berdasarkan pada prinsip Sejati-Baik-Sabar yang telah ditindas oleh rezim komunis Tiongkok sejak Juli 1999. Dia menjadi sehat dan sakit kepalanya pun hilang. Memiliki manfaat yang begitu besar dari Falun Gong, dia selalu ingin berbagi kisahnya dengan orang lain dan memberitahu mereka bahwa Falun Gong tidak sepertinya yang digambarkan oleh PKT dalam propaganda kebenciannya.

Sebelum perjalanannya kembali ke Tiongkok pada Februari tahun ini, Tian mengirim satu kotak materi Falun Gong ke kampung halamannya, berharap bisa membagikan materi tersebut kepada warga desa setempat ketika dia tiba di sana. Pengiriman tersebut dicegat oleh Kantor Polisi Longshan, yang mengawasi dia setelah dia kembali ke kampung halamannya untuk mempersiapkan dan menghadiri pernikahan putrinya. Petugas dari Kantor Polisi Tongche menangkapnya pada 1 April. Komunitas terakhir dia dengan praktisi Jepang terjadi pada pukul 21.00 pada 1 April.

Suaminya tiba-tiba meninggal dunia baru-baru ini, dan ada banyak masalah hukum untuk diurus olehnya. Keluarga dan teman-temannya di Jepang tidak bisa menghubungi anggota keluarganya di Tiongkok. Nomor telepon saudarinya tidak bisa dihubungi, dan telepon saudaranya selalu mati.

Polisi belum mengungkapkan keberadaan Tian, dan keluarganya menduga dia mungkin ditahan di Pusat Penahanan Xiangxi. Ibunya yang berumur 70-an, tidak diberitahu tentang penangkapan Tian, karena keluarganya takut beliau tidak sanggup menerima berita tersebut karena faktor usia dan kesehatannya.