(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Shenyang, Provinsi Liaoning, ditangkap di sebuah stasiun kereta setempat pada 19 Juni 2019, setelah polisi memindai ID-nya di pos pemeriksaan keamanan dan menemukan bahwa dia adalah seorang praktisi Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Yu Chunsheng, 61 tahun, dipindahkan ke fasilitas penahanan Kantor Polisi Kereta Api Shenyang malam itu dan sejak itu tidak diizinkan dikunjungi keluarga.

Yu Chunsheng

Ini adalah ketiga kalinya mantan profesor teknik mesin dan dekan di Institut Teknologi Shenyang ditangkap karena tidak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong.

Yu dipindahkan dari posisi dekan tak lama setelah dimulainya penganiayaan pada tahun 1999.

Dia pertama kali ditangkap pada Desember 2000 setelah petugas polisi masuk ke rumahnya, menggeledah kediamannya, menyita komputer dan materi yang berhubungan dengan Falun Gong. Polisi menginterogasinya selama lebih dari 30 jam tanpa membiarkannya tidur. Dia kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Shenyang dan ditahan di sana sampai 29 April 2001. Istrinya, Xiao Yanbing, juga ditahan 15 hari karena berlatih Falun Gong.

Ketika Yu kembali ke sekolah pada Mei 2001, dia diberi tahu bahwa dia tidak lagi diizinkan untuk mengajar.

Yu dan istrinya ditangkap lagi delapan bulan kemudian pada 14 Desember 2001. Mereka ditahan tanpa komunikasi di Kamp Kerja Paksa Zhangshi dan menjadi sasaran cuci otak intensif yang bertujuan memaksa mereka melepaskan Falun Gong.