(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Gong, tak lama setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999.

Perusahaan saya mewajibkan semua karyawan untuk menjalani seluruh tes fisik, setahun sekali. Selama tes 2009, saya ditemukan menderita batu ginjal.

Meski awalnya saya khawatir mendengar diagnosis itu, saya tidak mencari bantuan medis, atau mengonsumsi obat-obatan. Sebaliknya, saya bertambah giat dalam kultivasi dan belajar Fa.

Setelah menjalani pemeriksaan fisik tahun berikutnya, saya diberitahu bahwa semua batu ginjal yang saya miliki lenyap. Saya merasa bersyukur pada Guru.

Pada Juli 2018, saya menyadari ada tiga benjolan di punggung, yang semakin membesar. Benjolan itu seperti berisi darah dan nanah. Ketika putri saya menyarankan pergi ke dokter, saya berpikir, bahwa saya adalah praktisi Dafa, Guru akan melindungi saya!

Untuk meredakan kekhawatiran putri saya, saya tinggal di rumahnya selama seminggu. Selama periode itu, benjolannya lenyap. Saya mengaitkannya dengan rajin belajar Fa, latihan Gong dan memancarkan pikiran lurus.

Belakangan ini saya gagal menerapkan kriteria yang lebih ketat untuk diri saya sendiri, akibatnya mengalami karma penyakit. Saya tidak menganggap serius kondisi saya dan berpikir semua akan terlewati seperti biasanya.

Istri saya mengangkat masalah kesehatan saya pada kelompok belajar Fa di bulan Maret 2019 yang diadakan di rumah saya. Seorang praktisi berkata, “Jangan menerima kondisi anda. Semua adalah ilusi!”

Praktisi lain bertanya apakah perut saya sakit. Saya menjawab, “Perut saya sepertinya baik-baik saja, tapi sulit menelan makanan, makanya saya kurus.”

Saya berkata padanya, “Saya tidak menganggap serius masalah ini selama tiga bulan, berpikir akan terselesaikan dengan sendirinya. Selama waktu itu, saya sibuk merawat cucu dan tidak menggunakan banyak waktu untuk klarifikasi fakta.”

“Saya belajar Fa dan latihan Gong di malam hari, tapi saya sering merasa mengantuk saat melakukannya. Saya memperhatikan bahwa saya tidak dapat menjaga tegak tangan saya saat memancarkan pikiran lurus, dan tidak punya waktu untuk melakukannya sebanyak empat kali sehari. Pikiran saya terus mengembara.”

Dia tampak terkejut mendengar jawaban saya, karena nyatanya bahwa suaminya yang meninggal tahun lalu, juga tidak berkultivasi dengan serius. Dia berkata, “Dia menghabiskan waktu dengan banyak menonton TV.”

Setelah belajar Fa usai, saya pergi ke kamar dan berbaring di tempat tidur. Istri saya berjalan masuk dan mencoba menghibur. “Jangan khawatir, berkultivasi cukup mengikuti Fa.” Saya bertanya, “Apa arti ‘berkultivasi mengikuti Fa’?”

Dia menjawab, “Kamu harus menolak sepenuhnya pengaturan kekuatan lama dan mengikuti ajaran Guru Li.

Guru berkata,

“Saya adalah pengikut Li Hongzhi, pengaturan lainnya saya tidak mau, tidak mengakuinya. Mereka niscaya tidak berani berbuat sesuatu terhadap kalian, segalanya dapat diselesaikan. Jika anda sungguh-sungguh dapat melakukannya, tidak hanya mengatakan di bibir saja tapi dilaksanakan dalam perbuatan, Shifu pasti akan berperan menentukan bagi anda.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa pada Hari Yuansiao Tahun 2003)

Saat itu pikiran lurus saya muncul, “Saya adalah pengikut Guru Li!” Meski saya merasa gagal dalam kultivasi, saya tahu bahwa Guru tidak menyerah pada saya. Saya berkata pada diri sendiri, “Semua kekurangan dapat diperbaiki selama saya berlatih Falun Gong. Tidak ada yang berhak menganiaya saya!”

Melihat kondisi kultivasi saya, istri menyarankan agar saya berhenti merawat cucu kami. Dengan demikian saya dapat melakukan tiga hal dengan baik.

Beberapa waktu kemudian, saya menjadi tertekan dan mulai membuat rencana untuk pemakaman saya. Tiba-tiba saya sadar bahwa pikiran tidak sehat ini bukan milik saya, melainkan dibentuk oleh kekuatan lama. Dengan tidak mengikuti pengaturan mereka, saya mulai meningkatkan waktu belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus.

Saya melafalkan Fa Guru.

“Saya adalah pengikut Li Hongzhi, pengaturan lainnya saya tidak mau, tidak mengakuinya.” (Ceramah Fa pada konferensi Fa Hari Yuansiao 2003)

Tiba-tiba pada Maret 2019, saya merasa sulit bernapas. Saya melirik dan melihat buku Zhuan Falu tergeletak di atas meja. Saya merasa ada intrinsik berharga tentang buku itu dan ingin menghafalnya. Saya berpikir, “Jika saya mati, saya tidak akan pernah bisa membaca atau menghafal Fa.” Pikiran saya dipenuhi dengan hal negatif dan kematian.

Saya kemudian mengambil buku itu dan meminta bantuan Guru. Saya merasa bahwa saya telah gagal memenuhi harapan Guru selama 20 tahun terakhir.

Tak lama setelah itu, tubuh saya terasa sangat nyaman dan ringan saat berjalan. Seolah tak ada yang terjadi! Saya merasa sangat terharu. Saya dan istri memancarkan pikiran lurus bersama keesokan harinya, menyadari sepenuhnya bahwa Guru telah memberi saya kesempatan sekali lagi.

Saya merasa apa yang terjadi pada saya adalah kesempatan untuk meningkatkan Xinxing. Saya sekarang lebih memahami apa yang dikatakan Guru dengan “karunia Buddha yang bergelora.”

Saya akan lebih memperketat kriteria saya sesuai Fa dan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan makhluk hidup dan memenuhi janji prasejarah saya!