(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Xiangtan, Provinsi Hunan, menghadapi dakwaan karena menolak untuk melepaskan keyakinannya terhadap Falun Gong, sebuah ajaran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Guo Mingqing, wanita berusia 56 tahun, ditangkap pada tanggal 12 Juni 2019 karena berbicara kepada seorang siswa tentang Falun Gong. Ayah dari siswa ini pun memukulinya berkali-kali dan melaporkannya ke polisi. Setelah menjalani penahanan administratif selama 15 hari, akhirnya dia pun dipenjara pada tanggal 27 Juni. Kejaksaan Distrik Yuetang telah menyetujui penangkapannya pada tanggal 9 Juli dan sedang dalam proses mengajukan dakwaan terhadapnya.

Seorang petugas polisi memperingatkan bahwa Guo adalah “pelaku berulang” dan bisa saja menerima hukuman penjara yang berat. Sebelumnya dia sudah pernah dihukum karena keyakinannya, dan penangkapannya yang terbaru ini terjadi setelah satu tahun semenjak dia dibebaskan dari hukuman dua tahun penjara. Penangkapan sebelumnya terjadi pada tanggal 23 Maret 2016, yaitu ketika dia membicarakan Falun Gong kepada seorang siswa. Siswa itu kemudian melaporkannya dan terus menahannya hingga polisi datang.

Polisi Mengancam Akan Memukul Seorang Ibu Tua Hingga Mati

Sejak terakhir kali Guo ditangkap, ibunya yang berusia 82 tahun, Luo Anyin, terus mengunjungi Kantor Polisi Xiashesi untuk meminta agar putrinya dibebaskan, tapi tidak berhasil.

He Maofeng, petugas yang mengawasi lingkungan tempat tinggal mereka, memaki ibu Guo dan mengancam akan “memukulnya hingga mati” apabila dia tidak mau berhenti untuk mencoba mendapatkan pembebasan Guo.

Ibu tua tersebut lalu pergi ke beberapa badan pemerintahan lainnya, termasuk Departemen Kepolisian setempat dan Komite Urusan Politik dan Hukum, tapi tidak pernah ditanggapi dengan baik. Para penjaga keamanan di badan-badan ini juga tidak memperbolehkannya masuk dan mengatakan bahwa dia seharusnya berbicara kepada kantor polisi yang bertugas dalam penangkapan tersebut.

Pada akhir bulan Juli 2019, pengacara Guo mendapatkan salinan pemberitahuan penahanan administratif dan kriminal, serta surat perintah penangkapannya. Pengacara ini pun kemudian mengajukan keluhan terhadap penangkapan dan penahanan ilegal yang telah dilakukan kepada kliennya ke Kantor Pengawasan Kota Xiangtan.

Keluarga Hancur Akibat Penangkapan yang Berulang

Guo adalah pensiunan karyawan dari Perusahaan Herbisida Zijiang. Dia pernah menderita sinusitis dan infeksi hati yang parah, tapi semua gejala tersebut menghilang setelah dia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1997. Meskipun sudah bercerai dari suaminya, dia juga menjadi jauh lebih bahagia dan memiliki pandangan hidup yang lebih positif.

Karena berusaha meningkatkan kesadaran orang-orang terhadap penganiayaan dan tidak mau melepaskan Falun Gong, Guo telah berkali-kali ditangkap dan menjalani tiga hukuman di kamp kerja paksa selama total 4,75 tahun, serta hukuman dua tahun penjara. Selama ditahan, dia telah mengalami berbagai siksaan dan hukuman fisik, termasuk dilarang menggunakan kamar kecil, pembatasan makan, dan digantung selama berhari-hari.

Penangkapan berulang yang dialami Guo, seorang janda, benar-benar telah melukai putranya, dia menjadi penyendiri dan suka memberontak. Orang tua Guo kesulitan untuk mendidiknya ketika Guo tidak ada.

Ketika Guo dipenjara di Penjara Wanita Hunan pada tahun 2017, kakak laki-lakinya meninggal dunia, ini terjadi hanya beberapa tahun setelah kematian ayah mereka.

Penangkapan yang terakhir kali dialami Guo telah memberikan pukulan berat bagi ibunya, dia masih berduka atas meninggalnya suami dan putranya. Ibu tua ini pun memanggil komunitas internasional untuk membantu menyelamatkan putrinya.

Artikel terkait Bahasa Mandarin:

湖南湘潭市郭明清讲真相被绑架关押