(Minghui.org) Seorang warga Kabupaten Junan, Provinsi Shandong diam-diam dipindahkan ke Penjara Wanita Shandong tanpa sepengetahuan keluarganya setelah dia dihukum karena tidak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Qian Jinhua [Wanita], usia 56 tahun, ditangkap pada 29 September 2018 saat mengunjungi seorang teman. Polisi telah mengawasinya selama berhari-hari sebelum melakukan penangkapan dan mengirimnya ke Pusat Penahanan Distrik Hedong.

Polisi kemudian mengajukan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Lanshan, yang mendakwanya dan meneruskan kasusnya ke Pengadilan Distrik Lanshan pada 27 Februari 2019.

Qian diadili pada 30 April 2019. Pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya.

Hakim Liu Xigang berkata kepada pengacara setelah sidang bahwa dia merasa simpati pada Qian, tetapi dia tidak dapat membantunya, karena putusan telah ditentukan oleh Kantor 610, sebuah lembaga ekstralegal yang dibuat khusus untuk menganiaya Falun Gong.

Hakim Liu mengumumkan hukuman penjara dua tahun terhadap Qian beberapa hari kemudian. Dia dipenjara pada awal Mei tanpa sepengetahuan keluarganya.

Penganiayaan Sebelumnya

Qian mulai berlatih Falun Gong pada Juli 1998. Banyak penyakitnya, termasuk tekanan darah rendah, anemia dan masalah perut segera hilang. Dia menjadi lebih perhatian terhadap orang lain dan meningkatkan hubungannya dengan keluarganya.

Dia hidup dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar dan berusaha untuk menjadi orang baik. Dia pernah menemukan sejumlah uang di tanah dan menghabiskan lebih dari sebulan mencari pemiliknya.

Terkesan oleh perubahannya, suaminya, Li Baoshan, juga berlatih Falun Gong.

Karena memberi tahu orang-orang bagaimana mereka mendapat manfaat dari keyakinan mereka, pasangan ini telah mengalami penahanan dan pelecehan yang berulang dalam 20 tahun terakhir.

Putri mereka baru berusia 2 tahun ketika mereka pertama kali ditangkap pada tahun 2000. Setelah menyaksikan beberapa kali penangkapan orang tuanya, dia akan menangis setiap kali melihat polisi. Ibu Qian, hampir 80 tahun, kadang-kadang tidak bisa makan selama berhari-hari karena takut dengan pelecehan dan intimidasi polisi.

Setelah pasangan itu terpaksa tinggal jauh dari rumah untuk menghindari penganiayaan, polisi sering melecehkan orang tua mereka.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Brother and Sister from Shandong Province Illegally Tried

Linyi City, Shandong Province: 34 Falun Gong Practitioners Still Incarcerated for Their Faith

Lu Xiutian Suffers Karmic Retribution for Persecuting Falun Dafa Practitioners