(Minghui.org) 20 Juli 2019, menandai tahun ke-20 penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok. Dua puluh tahun sebelumnya, Jiang Zemin, yang saat itu ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), memerintahkan penindasan kejam terhadap para praktisi Falun Gong yang berlanjut hingga hari ini.

Setiap tahun, praktisi di seluruh dunia mengadakan rapat umum, parade dan nyala lilin untuk mengenang mereka yang telah meninggal sebagai akibat dari penganiayaan.

Falun Gong adalah latihan kultivasi jiwa raga berdasarkan prinsip Sejati, Baik dan Sabar.

Situs web Minghui telah mengkonfirmasi kematian lebih dari empat ribu praktisi Falun Gong karena penganiayaan selama 20 tahun terakhir. Namun, jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi. Selain itu, ada bukti nyata bahwa PKT telah mengambil organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh berdasarkan permintaan untuk memasok industri transplantasi organ Tiongkok.

Düsseldorf, Jerman: Dukungan Express Publik untuk Falun Gong

Praktisi Falun Gong di Düsseldorf berkumpul di depan balai kota tua dan memperkenalkan latihan spiritual kuno kepada publik pada 20 Juli 2019. Mereka memasang spanduk besar dan poster dengan informasi tentang penganiayaan di Tiongkok. Banyak orang menyatakan simpati mereka dan mengutuk penganiayaandan beberapa mengatakan mereka ingin belajar Falun Gong.

Praktisi Falun Gong mengadakan acara di depan balai kota tua Düsseldorf pada 20 Juli 2019

Pejalan kaki berhenti untuk membaca informasi tentang penganiayaan


Orang-orang mempelajari tentang Falun Gong dan menandatangani petisi untuk mengecam penganiayaan di Tiongkok

Karena 20 Juli adalah hari Sabtu, kawasan kota tua Düsseldorf penuh sesak. Banyak orang berhenti untuk mendengarkan ketika seorang praktisi berbicara tentang pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT dari praktisi Falun Gong dan meminta pemerintah Jerman untuk mengeluarkan undang-undang untuk melarang pariwisata transplantasi organ dan mengecam kekejaman ini.

Seorang praktisi memperkenalkan Falun Gong dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan PKT

Dua wanita sedang mempelajari latihan Falun Gong

Meskipun hujan, praktisi memperagakan latihan Falun Gong sebagai bagian dari kegiatan hari itu

Dennis menandatangani petisi untuk mengecam penganiayaan

Meskipun hujan deras, Dennis berhenti untuk berbicara dengan praktisi dan mengajukan beberapa pertanyaan tentang penganiayaan. Dia telah bekerja sebagai ahli terapi fisik selama 18 tahun. “Saya sudah bekerja di beberapa negara. Saya tahu bahwa situasi medis di negara lain sama sekali berbeda dari Jerman. Ketika saya melihat spanduk tentang pengambilan organ hidup-hidup, saya langsung percaya,”jelas Dennis.

Dennis berbicara dengan seorang praktisi yang menggambarkan bagaimana dia disiksa oleh PKT di Tiongkok. Saat mendengarkan, dia terharu hingga menangis. Dia bertanya, “Apakah anda memiliki organisasi khusus untuk membantu para korban seperti itu? Saya bersedia memberikan bantuan medis."

Sebelum dia pergi, Dennis mengambil beberapa selebaran tentang pengambilan organ hidup-hidup dan berkata dia akan menempatkannya di kliniknya. Dia juga bertanya di mana dia bisa belajar latihan Falun Gong. Ketika dia mengetahui ada tempat latihan bersama di taman terdekat, dia tersenyum dan berkata, “Sampai jumpa besok. Saya akan datang."

René mengatakan dia merasa itu adalah tanggung jawab semua orang untuk mengecam pengambilan organ hidup-hidup dari praktisi Falun Gong di Tiongkok.

Hamburg: Rapat Umum di Depan Konsulat Tiongkok

Praktisi Falun Gong di Hamburg mengadakan rapat umum damai di depan Konsulat Tiongkok pada 20 Juli 2019. Sore itu, mereka pergi ke objek wisata populer untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan. Beberapa orang ingin tahu tentang Falun Gong dan mempelajari latihan di tempat.

Praktisi dari Hamburg mengadakan rapat umum damai di depan Konsulat Tiongkok pada 20 Juli 2019.

Praktisi memperagakan latihan di sebuah objek wisata populer di pusat kota Hamburg. Orang-orang berhenti untuk belajar tentang Falun Gong.

Ingin tahu lebih banyak, orang-orang berhenti untuk bertanya tentang Falun Gong.

Orang-orang menandatangani petisi mengecam penganiayaan

Seorang pria mempelajari latihan Falun Gong

Wina, Austria: Nyala Lilin Membantu Meningkatkan Kesadaran

Praktisi Falun Gong di Wina mengadakan serangkaian acara pada 19-20 Juli 2019 untuk memperingati rekan-rekan praktisi yang kehilangan nyawanya selama penganiayaan yang telah berlangsung 20 tahun. Mereka mengadakan nyala lilin di depan Stephansplatz pada 19 Juli dan mendirikan stan dan poster pada 20 Juli untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan.

Nyala lilin di depan Stephansplatz, Wina pada 20 Juli 2019. Tertarik oleh keseriusan acara ini, banyak orang berhenti untuk menonton acara dan mengajukan pertanyaan


Praktisi berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong dan penganiayaan selama 20 tahun

Beberapa orang berhenti untuk membaca poster dan belajar tentang Falun Gong

Seorang wanita mempelajari latihan Falun Gong

Orang-orang yang lewat bertanya tentang Falun Gong

Menandatangani petisi sebagai protes atas penganiayaan

Nyala Lilin di Denmark

Praktisi Falun Gong mengadakan nyala lilin di depan Kedutaan Besar Tiongkok pada malam 19 Juli 2019. Mereka juga mengadakan kegiatan di pusat kota Kopenhagen dan berbicara dengan orang-orang tentang penganiayaan pada sore hari 20 Juli 2019.

Praktisi Falun Gong memperagakan latihan di pusat kota Kopenhagen pada 20 Juli 2019

Nyala lilin di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Denmark

Orang-orang berhenti dan bertanya tentang Falun Gong dan penganiayaan

Benny Brix, dari Himpunan Falun Dafa Denmark, memperkenalkan Falun Gong dan mengecam penganiayaan PKT

Jianzhi Chen mengingat apa yang terjadi ketika dia membela Falun Gong di Tiongkok 20 tahun lalu, pada 20 Juli 1999 dan bagaimana dia ditahan

Man Chen ingat bagaimana dia ditangkap dan dipenjara selama tujuh tahun di Tiongkok karena keyakinannya

Xuezhen Bao menceritakan bagaimana dia lolos dari pengambilan organ hidup-hidup saat dia dipenjara di Penjara Wanita Shanghai karena keyakinannya

Zaiqun Wei menggambarkan bagaimana dia dianiaya oleh PKT di Tiongkok

Karen, hampir berusia 80 tahun, memberi tahu orang yang lewat tentang Falun Gong

Praktisi Annette (kanan) di nyala lilin di depan Kedutaan Besar Tiongkok pada 19 Juli

Skive dan keluarganya sedang melakukan tur Copenhagen ketika mereka melihat acara tersebut. Mereka terkejut mendengar tentang pengambilan organ hidup-hidup yang disetujui negara oleh PKT

Artikel terkait dalam bahasa Mandarin:

Hamburg, Germany

Vienna, Austria

Denmark