(Minghui.org) Tiga belas penduduk Kabupaten Weichang, Provinsi Hebei dijadwalkan hadir di pengadilan pada 28 dan 29 September 2020 dalam persidangan bersama karena kepercayaan mereka pada Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

13 praktisi ditangkap bersama dengan 23 praktisi lainnya pada 13 Juli 2019, saat belajar Falun Gong bersama. Dilaporkan bahwa polisi telah memantau 36 praktisi di Weichang selama tujuh bulan, sebelum menangkap mereka selama pertemuan.

Kebanyakan praktisi digeledah keesokan harinya. Buku, komputer, dan printer Falun Gong mereka disita. Sementara 23 praktisi kemudian dilepaskan dan dibebaskan dari penuntutan, 13 kasus praktisi yang tersisa diserahkan ke Kejaksaan Kabupaten Luanping.

Meskipun jaksa mengembalikan kasus praktisi ke polisi karena tidak cukup bukti pada November 2019, polisi menolak untuk membebaskan praktisi dan menyerahkan kasus mereka lagi sebulan kemudian. Jaksa menuntut mereka pada 19 Januari 2020 dan memindahkan kasus mereka ke Pengadilan Kabupaten Luanping.

Karena pandemi virus corona, persidangan praktisi ditunda. Pengadilan awalnya menugaskan hakim Li Shuangli dari divisi kriminal untuk menangani kasus para praktisi, tetapi kemudian menggantinya dengan Zhao Yajun, seorang hakim kasus perdata, untuk menjadi hakim ketua.

Di antara 13 praktisi, Wang Guangxue, Chen Haidong, Liu Zhifeng, dan Wang Yongxing sekarang ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Luanping. Du Guilan, Wang Haiqin, Wang Sufang, dan Ge Sufen ditahan di Pusat Penahanan Kota Chengde. Li Yanhua, Liu Lina, Wang Haibing, Tang Fengxia, dan Liu Fengxia telah dibebaskan dengan jaminan.

Liu Zhifeng dan istrinya Wang Haiqin, Chen Haidong, dan Liu Lina telah menyewa pengacara untuk mewakili mereka.

Pemilik Pabrik yang Pemarah Menjadi Perhatian dan Baik setelah Belajar Falun Gong

Liu Zifeng, pemilik pabrik makanan, mempelajari Falun Gong pada tahun 2012. Dia dulu pemarah dan sering berkonflik dengan anggota keluarganya. Tetapi setelah belajar Falun Gong, dia menjadi orang yang berbeda. Nadanya menjadi lebih lembut dan dia sekarang sering berbicara dengan orang-orang sambil tersenyum. Ketika karyawannya membuat kesalahan, dia bukan memarahinya, dia sekarang menunjukkan masalah dengan kesabaran dan memberikan solusi untuk masalah tersebut.

Liu juga berhenti menjual produk cacat, sebuah praktik yang sangat umum di Tiongkok. Beberapa rekan bisnisnya berkomentar bahwa dia menjadi bodoh karena tidak ingin menghasilkan lebih banyak uang. Tetapi Liu bersikeras bahwa karena dia telah belajar Falun Gong, dia tidak dapat lagi melakukan hal-hal seperti itu terhadap hati nuraninya.

Di rumah, dia tidak lagi bertengkar dengan istrinya, dan mulai merawatnya. Meskipun dia memiliki empat saudara kandung, dia mengambil alih tanggung jawab untuk merawat orang tua mereka. Dia berkata bahwa Falun Gong telah mengubahnya dan mengajarinya menjadi orang baik.

Setelah Melihat perubahan Liu, istrinya, Wang Haiqin, juga mulai berlatih Falun Gong. Keluarga mereka menjadi semakin harmonis, dan dia sangat senang karena banyak penyakitnya hilang.

Selama setahun terakhir ketika pasangan itu tetap ditahan, karyawan mereka mengelola pabrik sendiri dan menjaga kelancaran operasional. Banyak klien mereka mengatakan mereka tidak mengerti mengapa polisi menangkap orang-orang baik seperti itu, dan mereka mendesak karyawan pabrik untuk mencari keadilan bagi pasangan itu.