(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengunjungi Kota Guanshan di Taiwan timur pada tanggal 1 November 2020, untuk memperkenalkan manfaat kesehatan dari latihan tersebut dan mengungkap penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok.

Falun Gong adalah latihan meditasi tradisional yang didasarkan pada prinsip Sejati-Baik-Sabar. Partai Komunis Tiongkok (PKT) meluncurkan kampanye penganiayaan nasional terhadap praktisi Falun Gong pada tahun 1999. Ribuan praktisi di Tiongkok telah kehilangan nyawa mereka akibat dianiaya.

Kota Guanshan terletak di sebuah lembah di Taiwan timur. Kota ini dikenal dengan sebutan Kota Beras Hijau karena pentingnya produksi beras di daerah tersebut.

Praktisi memperagakan latihan Falun Gong di depan sebuah kuil di Kota Guanshan sebelum pergi dari pintu ke pintu untuk berbicara dengan orang-orang dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan.

Banyak orang, setelah mengetahui tentang apa yang terjadi di Tiongkok, menandatangani petisi yang disampaikan oleh praktisi yang menyerukan untuk segera diakhirinya penganiayaan.

Praktisi Falun Gong memperagakan latihan gerakan yang tenang di Kota Guanshan, Kabupaten Taitung.

Pejabat Kota Guanshan Mendukung Upaya Praktisi

Tai Wen-ta (pria), Walikota Guanshan, dengan hangat menerima praktisi. Dia berkata, “Saya tahu Falun Gong. Saya telah ke banyak negara dan telah melihat praktisi berbicara kepada publik tentang mengapa penganiayaan itu salah. Mereka mengumpulkan tanda tangan petisi untuk mengakhiri penganiayaan. Anda telah bekerja keras!”

Tai dengan antusias menandatangani petisi untuk menunjukkan dukungannya atas upaya praktisi. Praktisi memberinya bunga lotus kertas yang diikatkan pada pembatas buku bertulisan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Tai sangat senang menerima kenang-kenangan buatan tangan yang indah itu.

Huang Chao-Jen (kedua dari kiri), kepala Desa Fuli, menunjukkan dukungannya kepada praktisi.

Huang Chao-Jen (pria) adalah kepala Desa Fuli di Kota Guanshan. Dia membuat teh untuk praktisi sambil menunggu mereka datang. Setelah praktisi menjelaskan bagaimana PKT menyiksa praktisi yang dipenjara karena keyakinan mereka dan secara paksa mengambil organ mereka saat mereka masih hidup, dia berkata, “Sangat kejam, sangat tidak bermoral.”

Huang menandatangani petisi tanpa ragu dan menawarkan untuk menyumbangkan uang kepada praktisi. Praktisi menolak sumbangannya. Huang membantu praktisi berhubungan dengan perwakilan lokal lainnya untuk membantu membuat lebih banyak orang menyadari penganiayaan.

Warga Berharap Penganiayaan Segera Berakhir

Pemilik toko kelontong mengatakan kepada praktisi bahwa dia telah melihat prosesi Falun Gong yang indah dalam pawai di TV dan di koran. Dia berkata bahwa dia mendukung upaya praktisi untuk melindungi hak asasi manusia dan berharap penganiayaan PKT akan segera berakhir.

Penduduk Kota Guanshan di Taitung menandatangani petisi yang menuntut diakhirinya segera penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok.

Seorang petani bunga mendatangi praktisi dan berkata, “Tolong beri saya petisi dan izinkan saya untuk menandatanganinya.” Dia berkata bahwa seluruh keluarganya telah mendengar tentang penganiayaan terhadap Falun Gong dan bersimpati terhadap penderitaan praktisi. Dia menambahkan, “Orang seharusnya tidak melakukan perbuatan jahat.”

Penduduk lain berkata bahwa PKT jahat. Dia berkata, “Saya mendengar ada orang pergi ke Tiongkok untuk menerima transplantasi organ (ilegal) yang menelan biaya 1,5 juta yuan.”

Banyak penduduk menyatakan dukungan untuk kegiatan praktisi dan mengecam penganiayaan brutal PKT. Banyak orang juga menawarkan air minum kepada praktisi dan menyemangati mereka untuk terus berusaha.