(Minghui.org) Saya dipaksa untuk mengajukan cerai ketika saya berusia 30 tahun, karena suami saya ingin memiliki seorang putra dan menikah lagi. Saya menjadi orang tua tunggal, merawat putri saya yang berusia 6 tahun. Perceraian itu berlangsung damai karena kami tidak bertengkar, tetapi saya marah dan benci. Saya membencinya karena mengkhianati saya, dan menyembunyikan uang. Tunjangan putri saya adalah satu dolar per hari, dan rumah kami atas namanya. Yang paling saya benci adalah saya membayar segalanya untuk menyelamatkannya dari penjara, dan setelah semua kesulitan berakhir, dia meninggalkan saya dan putri kami dalam waktu kurang dari setahun setelah dibebaskan dari penjara.

Selama 20 tahun terakhir, kami pindah 9 kali. Ketika putri saya mengalami demam tinggi, saya harus menggendongnya ke dokter. Untuk menghemat uang, kami makan roti kukus dengan isian yang terbuat dari sayuran bekas yang saya ambil dari pasar. Kami tidak memiliki perapian di musim dingin sehingga saya memeluknya ketika kami tidur di lantai beton. Masih terasa sangat dingin. Ayahnya tidak pernah mengunjunginya. Pernah dia belajar di sekolah pada hari bersalju, dan dia tidak bisa naik sepeda pulang. Saya menelepon dan memintanya untuk menjemputnya. Tapi, dia mengklaim mobilnya rusak. Saya sangat marah.

Saya berjuang untuk bertahan hidup, dan berada di ambang kehancuran. Jantung saya berfungsi dengan baik tetapi tangan dan kaki saya mati rasa. Ketika saya mengendarai sepeda, saya akan selalu perlu istirahat; kalau tidak, saya akan jatuh. Berjalan juga sulit. Saya sering berhenti sesekali untuk mengatur napas, dan mengurangi detak jantung saya yang cepat.

Suatu kali saya pingsan di tempat kerja, dan dokter di klinik medis mengatakan saya akan mati. Pada akhirnya, saya tidak bisa bekerja lagi. Saya menyalahkan mantan suami saya yang bertanggung jawab atas semua masalah ini. Saya mengutuknya setiap hari.

Guru Menyelamatkan Saya dari Penderitaan

Titik balik kehidupan saya adalah pada musim semi tahun 1999. Karena saya sering tinggal di rumah, pemilik rumah takut saya akan mati, jadi dia meminjamkan saya sebuah buku untuk dibaca. Saya berkomentar seperti, "Buku apa di dunia yang bisa mengubah nasib anda?" Segera, dia berkata, “Kamu mengajukan pertanyaan yang tepat! Buku ini bisa!" Saya melihat judulnya. Itu Zhuan Falun. Saya memutuskan untuk melihatnya.”

Ketika saya membacanya, saya menangis. Semakin banyak saya membaca, semakin banyak yang saya pahami. Saya menyadari bahwa semua penderitaan disebabkan oleh karma yang terakumulasi melalui kehidupan masa lalu, dan penderitaan adalah untuk menyingkirkan karma. Saya juga memahami bagaimana kehilangan dan perolehan terkait. Saya membaca sampai jam dua malam itu. Zhuan Falun membantu saya keluar dari kebingungan.

Saya tahu mengapa saya memiliki masalah dengan mantan suami saya. Saya pernah mengatakan bahwa bahkan jika dewa datang untuk membujuk saya, saya tidak akan memaafkannya! Selama bertahun-tahun, saya merasa seperti dilindas oleh batu besar.

Buku macam apa ini? Bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup sederhana tetapi prinsip-prinsip yang disampaikan di dalamnya adalah hal-hal yang tidak pernah saya dengar. Apakah ini buku dari surga? Buku dewa? Akhirnya, saya tahu itu adalah Falun Dafa. Ketika saya selesai membaca ajaran Fa Guru, saya mengerti bahwa Guru yang membantu saya melepaskan diri dari jurang penderitaan. Semua penderitaan dari masa lalu membuat saya siap untuk mendapatkan Fa hari ini.

Bertahan dalam Kultivasi Meskipun Dianiaya

Sekitar setengah tahun setelah saya mulai berkultivasi, Partai Komunis Tiongkok meluncurkan penganiayaan terhadap Falun Dafa. Saya membuat pengaturan bagi seseorang untuk merawat anak saya, dan pergi ke Beijing dengan dua praktisi wanita untuk mengajukan petisi tentang hak untuk berlatih Falun Dafa. Ketika kami sampai di stasiun, agen tiket mengatakan bus baru saja berangkat. Haruskah kami pergi? Itu untuk menguji kami. Kami memutuskan untuk naik taksi mengejar bus karena bus jarak jauh harus berhenti di jalan. Kami meminta sopir taksi untuk membawa kami ke halte berikutnya. Ketika kami naik bus, hanya ada satu penumpang.

Segera setelah kami naik bus, Guru Li membersihkan tubuh saya. Saya terbatuk-batuk dan meludah, dan gulungan besar tisu habis dalam semalam. Setelah kami tiba di Tianjin di tengah malam, kami memutuskan untuk naik kereta ke Beijing pada hari berikutnya. Kami tidak memiliki kartu identitas, tetapi tidak ada yang menghentikan kami.

Kami bertiga belum pernah melakukan perjalanan jauh, jadi kami bertanya ke orang arah ke Lapangan Tienanmen. Di Lapangan Tienanmen, kami tersentuh oleh pemandangan itu. Praktisi Dafa ada di mana-mana. Mereka berteriak, "Falun Dafa baik!" "Sejati-Baik-Sabar baik!" Polisi menangkap praktisi dan memasukkan mereka ke mobil polisi.

Sebelum kami sampai di alun-alun. Kami dihentikan oleh petugas berpakaian preman yang bertanya apakah kami berlatih Falun Dafa. Saya menjawab, "Semua orang bisa datang ke alun-alun, mengapa kami tidak bisa?" Segera, sekelompok petugas menangkap kami dan memasukkan kami ke mobil polisi. Ada praktisi lain, dan salah satu dari mereka berkata, "Baru saja saya melakukan latihan memeluk roda, dan saya melihat alun-alun ditutupi dengan sahaya merah!"

Kami dibawa ke kantor polisi dan saya ditanya, "Mengapa anda datang ke Beijing?" Saya berkata, “Saya datang untuk mengucapkan kata yang adil untuk Dafa. Tanpa Dafa dan Guru, tidak akan ada saya hari ini.” Kami digeledah dan mereka menyita uang kami. Saya diborgol, dan kemudian dibawa pulang pada hari berikutnya.

Setelah kembali ke rumah, polisi menggeledah rumah saya sebelum saya dibawa ke kantor polisi. Itu musim panas dan saya mengenakan baju lengan pendek. Ada banyak nyamuk. Mereka memborgol saya ke ranjang besi, dan nyamuk menyerang lengan saya, meninggalkan sepetak besar gigitan nyamuk, bengkak dan sangat gatal. Namun saya tidak bisa bergerak. Jika saya melakukannya, borgolnya membuat suara. Saya dimarahi karena membangunkan polisi yang tidur di bawah kelambu. Petugas ini mengalami pembalasan - ia meninggal pada usia 42 tahun.

Suatu hari saya dibawa ke penjara Kantor 610. Mereka memborgol saya ke kursi besi sepanjang hari. Mereka ingin mencari tahu siapa yang memberi saya materi klarifikasi fakta Falun Dafa. Tetapi saya tidak menjawab. Dua pria yang mengenakan sepatu bot kulit besar menendang bahu saya. Namun, saya tidak merasakan sakit. Saya tahu bahwa Guru melindungi saya.

Saya tidak ingin tinggal di penjara. Jadi, saya meminta bantuan Guru, dan memancarkan pikiran lurus terus-menerus. Segera tubuh saya dalam kondisi buruk. Mereka memeriksa jantung saya, dan tidak mendeteksi denyut nadi. Jadi, saya dibawa ke rumah sakit, di mana saya diberi oksigen dan transfusi darah. Saya tidak bisa bergerak. Akhirnya saya dibawa pulang dengan persetujuan Kantor 610. Setelah mereka pergi, saya turun dari tempat tidur dan pergi menemui praktisi.

Dua kali saya dibawa ke pusat penahanan dan dibebaskan pada hari kedua. Saya dibawa ke pengadilan dan dijatuhi hukuman satu setengah tahun penjara. Tentu saja saya tidak menerimanya. Ketika saya berjalan keluar dari penjara, saya bertemu dengan staf Kantor 610. Dia bertanya-tanya bagaimana saya bisa keluar setelah baru saja dihukum penjara.

Terakhir kali saya dianiaya adalah ketika polisi dan orang-orang dari Kantor 610 masuk ke rumah saya. Mereka merekam semuanya saat mereka menggeledah rumah saya. Ketika mereka melihat di selembar kertas kata-kata "Falun Dafa baik" yang ditulis oleh putri saya, mereka menuntut saya pergi ke kantor polisi. Saya berkata, "Kalian masih menganiaya praktisi! Tahukah kalian bahwa mantan kepala rezim komunis Jiang Zemin telah dibawa ke Pengadilan Internasional? Menganiaya Dafa akan dihukum!” Polisi itu menggedor meja dan berteriak, "Katakan lagi!" saya menatap matanya. Dia menunduk dan pergi.

Guru berkata, “Pikiran lurus para pengikut kuat

Guru memiliki kemampuan mengatasi keadaan langit” (“Budi Jasa Guru dan Pengikut”, Hong Yin II)

Kesedihan Beralih ke Kegembiraan

Saya telah berkultivasi selama 20 tahun. Pada tahun-tahun awal, putri dan saya serta beberapa praktisi menyebarkan informasi klarifikasi fakta yang ditempelkan di berbagai tempat. Selama musim dingin tangan kami terasa dingin dan mati rasa tetapi hati kami hangat.

Seiring berlalunya waktu, Guru terus membersihkan tubuh saya. Baru-baru ini ketika saya mengalami kesusahan besar, tubuh saya sepanas bara yang menyala, dan saya pusing dan mual. Otot dan tulang saya sakit parah. Saya juga berkeringat dan diare. Itu seperti orang biasa yang menderita penyakit serius. Namun gejala ini hanya berlangsung antara tiga hingga lima hari.

Seluruh tubuh saya mengalami perubahan fundamental, dan kulit saya menjadi lembut dan halus. Saya ceria dan merasa seperti bermandikan rahmat Buddha yang agung setiap hari. Saat karakter saya berubah, saya tidak lagi menahan amarah dan tidak ada lagi kebencian. Saya cukup puas sekarang dengan pensiun. Putri saya menyelesaikan sekolah di luar negeri, kembali, dan sekarang bekerja di perusahaan internasional di Beijing. Kami diberkati karena belajar Dafa.

Sebelum menutup, saya ingin membagikan satu paragraf ajaran Guru.

“Sejak terbentuknya langit dan bumi tidak pernah ada fenomena langit yang mahabesar seperti pelurusan Fa alam semesta ini; sejak terbentuknya langit dan bumi juga tidak pernah ada pengikut Dafa. Shifu telah membuka kemuliaan ini, mengantarkan kalian memasuki momen bersejarah ini. Kultivasikan diri kalian dengan baik, sedapat mungkin menampilkan jati diri kalian di dalam penyelamatan makhluk hidup, lakukanlah dengan lebih baik!” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York Tahun 2019,”)