(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998. Latihan ini menyelamatkan saya pada saat kehidupan saya berada di titik paling rendah.

Sumpah Saya

Partai Komunis Tiongkok (PKT) memulai penganiayaan terhadap Falun Dafa pada tahun 1999. Praktisi lain mengunjungi kami. Kami berbagi pengalaman kultivasi dan memutuskan untuk bergabung dalam upaya menyebarkan fakta kebenaran tentang penganiayaan. Kami membagikan pamflet setiap hari.

Saya bersumpah: Saya akan membela dan menyangkal fitnahan terhadap Falun Dafa serta penciptanya, Guru Li Hongzhi. Pemukulan atau penahanan tidak akan membuat saya goyah.

Beberapa Waktu Keluar dari Jalur

Sepuluh tahun setelah bersumpah, saya mulai merasa bahwa berupaya dalam menghentikan penganiayaan adalah sama seperti berkultivasi. Ambisi berada di atas diri saya. Saya tidak bisa berkonsentrasi saat belajar Fa dan melakukannya hanya sebagai formalitas.

Bilamana mengalami konflik dengan praktisi lain, saya tidak mencari ke dalam diri sendiri. Saya menolak kesempatan ini untuk meningkatkan kultivasi diri. Perlahan-lahan, kami menjadi jauh. Iri hati, kebencian, kesombongan, dan keegoisan semuanya muncul. Malah menjadi sangat buruk ketika saya mulai bergosip dan mengkritik praktisi lain.

Saya ditangkap beberapa kali, tetapi sampai saya dikirim ke kamp kerja paksa lagi pada tahun 2011, saya melihat celah kebocoran saya. Saya berpikir, “Saya adalah pengikut Guru. Guru tidak mengatur pengikutnya ditahan dan dikirim ke penjara. Saya sedang membantu dalam pelurusan Fa, jadi saya seharusnya tidak dianiaya.”

Setelah kembali ke rumah, saya belajar Fa secara intensif dan diberi petunjuk. Setiap kali membaca kata “kultivator sejati,” kata-kata itu menonjol. Saya berpikir, “Ini disebabkan karena saya belum berkultivasi dengan sejati sehingga saya tidak memenuhi standar seorang kultivator sejati? Guru mengatakan di salah satu ceramahnya, “Sekarang ada sebagian orang tidak tahu, tidak berani menghadapi kondisi Xiulian diri sendiri, tidak berani melihat kekurangan diri sendiri, lalu apa yang dikultivasikan?” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional di Great New York Tahun 2009,” Ceramah Berbagai Tempat I)

Ketika memeriksa diri sendiri, saya menemukan banyak keterikatan hati. Saya memutuskan untuk selalu mencari kekurangan diri sendiri terlebih dahulu bilamana terjadi konflik.

Ini seperti bola lampu tiba-tiba menyala dalam diri saya. Sejak tahun 2014, saya belajar dua ceramah Zhuan Falun setiap hari selain menghafal Fa. Saya mulai memeriksa setiap pikiran untuk memastikan sesuai dengan standar Fa.

Kultivasi kita berdasarkan Fa. Kita memiliki kebijaksanaan dan bimbingan jika kita belajar Fa. Jika menilai sesuatu berdasarkan Fa, kita akan bisa melihat masalah kita dari tingkat lebih tinggi, sehingga bisa membantu Guru dalam pelurusan Fa.

Pola Pikir yang Tepat

Wang, seorang praktisi wanita di daerah kami ditangkap tiga bulan yang lalu. Rumor mengatakan dia mengungkapkan beberapa nama praktisi.

Rasa takut ditangkap sangat kuat. Beberapa praktisi sangat takut sehingga mereka berhenti membuat pamflet. Ini adalah topik percakapan kami. Beberapa praktisi marah atas pengkhianatan Wang. Beberapa praktisi memperingatkan saya tentang keselamatan karena saya bekerja erat dengan Wang.

Wang adalah seorang ibu tunggal dan bekerja sebagai pengasuh. Sebelum penangkapannya, saya membuat pamflet dan kami membagikannya bersama. Kami sama-sama bekerja sangat efisien. Penangkapannya merupakan kerugian besar bagi kami.

Guru berkata, “Kita selaku praktisi Gong yang sejati, harus melihat masalah dari tingkat yang sangat tinggi, tidak boleh menggunakan perspektif manusia biasa untuk melihat masalah.” (Ceramah Enam, Zhuan Falun)

Saya berpikir, “Kami memiliki pikiran lurus yang kuat ketika bekerja sama, penangkapannya tidak akan mempengaruhi saya.” Beberapa praktisi memperingatkan saya tentang keamanan. Ketika kelompok ketiga praktisi dari kota tetangga datang untuk memberi tahu saya tentang penangkapan Wang, saya merasa seolah tersendak di tenggorokan. Saya ditangkap dan ditahan beberapa kali. Saya tahu situasi mengerikan yang dia alami dan saya merasa dia butuh dukungan kami.

Saya memberi tahu mereka, “Bukankah lebih bermanfaat jika kita memancarkan pikiran lurus untuknya? Setidaknya kita bisa saling melakukan karena kita adalah satu tubuh dengan satu misi. Pikiran negatif kita tidak akan membantunya. Inikah yang diinginkan Guru? Bukankah kita seharusnya mendukung dia dengan pikiran lurus?”

Saya menyadari walaupun tidak seorang praktisi sempurna, masing-masing dari kita dipilih oleh Guru. Kita perlu saling membantu, tidak mengasingkan mereka yang terjebak dalam kesengsaraan. Pola pikir kritik ini sering menyebabkan rasa takut. Mengatur pikiran kita tepat adalah sangat penting dalam kultivasi kita.

Mengenali dan Melenyapkan Rasa Takut

Seorang praktisi memberi saya 50 poster. Poster-poster itu menjelaskan fakta di balik penganiayaan terhadap Falun Dafa. Praktisi setempat dan saya memasang banyak poster serupa di daerah kami beberapa tahun yang lalu.

Saat ini, CCTV ada di setiap kota dan desa. Praktisi yang terlihat di kamera akan dikunjungi oleh polisi dan beberapa telah ditangkap. Tiga dari para praktisi ini dihukum penjara. Saya merasakan tekanan dan berpikir, “Saya akan menyelesaikan ini dan melakukan sesuatu yang lain kemudian.”

Segera setelah selesai memasang 50 poster, saya diberi 100 lebih poster. Saya menjadi kesal dan berkata, “Mengapa kamu tidak memberikannya kepada orang lain?”

Sebelum saya menyelesaikan 100 poster, datang lagi 70 poster. Saya mulai berpikir ini bukan kebetulan.

Saya menemukan rasa takut jauh di dalam yang saya hindari selama bertahun-tahun. Di Tiongkok, apa pun yang berkaitan dengan Falun Dafa dianggap berbahaya. Saya menyadari bahwa menyebarkannya dianggap sebagai pekerjaan yang sudah dilakukan. Bagaimana saya bisa membantu Guru untuk menyadarkan orang dengan mentalitas seperti ini?

Saya bertanya pada diri sendiri, “Jika Guru memberi saya poster itu untuk disebarkan, apakah saya akan melakukannya? Apakah saya akan berpikir itu tidak adil?” Hati saya menjadi tenang.

Suatu malam saya mengalami pergolakan mental yang kuat sebelum keluar. Naluri saya mengatakan saya akan ditangkap. Saya bahkan berpikir untuk menyembunyikan materi di rumah saya. Pada waktu itu saya teringat kata-kata Guru,

“Di kemudian hari anda masih akan mengalami keadaan semacam ini, diberi kesan yang menyesatkan seperti ini, agar anda merasa seolah-olah tidak ada, semua adalah palsu, untuk melihat apakah anda dapat tetap teguh. Anda menyatakan bahwa anda harus teguh tidak goyah, dengan tekad seperti ini, sampai saatnya nanti anda benar-benar dapat teguh tidak goyah, dengan sendirinya anda berhasil, sebab Xinxing anda telah meningkat naik.” (Ceramah Enam, Zhuan Falun)

Saya berpikir, “Guru memberi kehidupan kepada saya dan saya adalah praktisi Falun Dafa. Misi kami adalah membantu untuk menyadarkan makhluk hidup. Gangguan itu layak!”

Pikiran negatif itu tidak pernah kembali lagi. Dengan pikiran lurus, sekarang saya secara efisiensi memasang poster-poster itu. Hubungan saya dengan praktisi lain juga meningkat.