(Minghui.org) Tiba-tiba wabah coronavirus mengejutkan semua orang. Akan tetapi, apa pun yang terjadi, kita para praktisi harus terus melakukan tiga hal.

Orang-orang di daerah saya hanya dapat meninggalkan rumah mereka setiap dua hari. Setelah saya meminta bantuan Guru, saya memperoleh dua kartu pass, satu untuk nomor tanggal genap dan yang lainnya untuk tanggal ganjil. Dengan dua pass ini, saya bisa keluar setiap hari dan mengklarifikasi fakta. Saya memulai setiap hari dengan melakukan latihan. Saya kemudian belajar Fa selama empat jam, dan memancarkan pikiran lurus selama tiga jam. Setelah itu, saya pergi keluar dan berbicara dengan orang-orang selama tiga jam setiap hari.

Distrik kami dibarikade, tetapi suatu hari saya menemukan pintu samping yang tidak dikunci. Tiga praktisi datang ke rumah saya dan kami memancarkan pikiran lurus selama satu jam dan berbicara tentang pengalaman kultivasi kami. Kami memahami akan dapat memenuhi tanggung jawab selama pikiran kami lurus.

Menyesuaikan Dengan Keadaan Baru

Sebelum wabah coronavirus, saya bisa tersenyum pada orang dan berbicara dengan mereka. Sekarang seseorang harus memakai masker wajah dan hanya matanya yang terlihat. Orang-orang gugup dan menghindari berdiri dekat satu sama lain. Saat ini, tempat terbaik untuk bertemu orang adalah di supermarket. Tempat bagus lainnya adalah halte bus. Orang-orang menunggu untuk mendengar fakta kebenaran. Selama keluar kita bisa menemukan orang untuk diajak bicara.

Pentingnya Memancarkan Pikiran Lurus

Baru-baru ini saya mengalami beberapa gangguan. Kondisi kultivasi saya biasanya sangat baik, tetapi suatu hari saya sangat mengantuk sehingga saya tidak bisa fokus ketika membaca Fa dan memancarkan pikiran lurus. Setelah saya meminta bantuan Guru, saya bisa fokus sambil memancarkan pikiran lurus. Ketika saya mengantuk, saya membuka mata dan melihat foto Guru.

Pergerakan orang terbatas karena angkutan umum dikurangi menjadi satu bus setiap 40 atau 50 menit. Untuk mengejar bus, saya bergegas dan tidak memancarkan pikiran lurus sebelum keluar. Ketika saya sampai di halte bus, pasangan muda mudi ada di sana. Saya senang dan mencoba memberi tahu mereka tentang Dafa.

Pria muda itu mengeluarkan ponselnya dan berkata, "Saya akan menahanmu." Saya berkata, “Tolong jangan. Saya perlu memberi tahu anda sesuatu yang akan membantu anda."

Dia ragu-ragu, menatap saya dan memasukkan telepon. Ketika saya terus berbicara, dia mengeluarkan telepon lagi dan berkata, "Saya masih mempertimbangkan untuk melaporkan anda."

Saya pergi. Saya tahu saya tidak berkultivasi dengan baik dan kekuatan lama memanfaatkan celah saya. Ketika kejadian serupa terjadi beberapa kali, saya mencari ke dalam untuk melihat apa yang saya lakukan tidak baik. Tetapi, saya juga berpikir: Tidak masalah seberapa baik atau buruk kondisi kultivasi saya. Saya seorang praktisi dan saya akan memperbaiki diri sendiri. Kekuatan lama tidak memiliki hak untuk mengganggu kita menyelamatkan orang-orang atau menganiaya kita para praktisi.

Dari pengalaman saya, sangat penting untuk memancarkan pikiran lurus. Kita harus selalu memancarkan pikiran lurus dengan baik sebelum pergi keluar untuk berbicara dengan orang-orang. Dengan begitu, kita akan membersihkan elemen negatif yang mengelilinginya, juga diri kita sendiri.

Setiap Kehidupan Itu Berharga

Ketika saya mendengar bahwa banyak orang di Wuhan meninggal karena virus, saya tidak sedih. Sebaliknya, saya merasa seperti seorang pengamat yang menyaksikan acara itu berlangsung. Saya pikir semua yang seharusnya terjadi akan terjadi.

Suatu hari ketika saya menonton NTDTV, saya memperhatikan bahwa reporter hampir menangis ketika dia melaporkan wabah virus korona. Saya terkejut. Saya mencari ke dalam dan bertanya-tanya apakah pikiran saya selaras dengan Fa.

Karena saya berusia 52 tahun, seluruh hidup saya dipengaruhi oleh ideologi PKT (Partai Komunis Tiongkok). PKT mengabaikan kehidupan manusia. Tetapi saya sekarang adalah seorang praktisi Falun Dafa. Bukankah saya seharusnya berlatih belas kasih? Apakah orang hidup atau mati akibat wabah ini sangat penting! Bagaimana saya bisa mengatakan bahwa nasib seseorang bukanlah urusan saya?

Sebagai seorang praktisi Falun Dafa, bukankah seharusnya saya berkultivasi belas kasih? Saya harus selalu mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu. Ketika saya mendengar ratusan orang sekarat, saya tidak merasakan adanya kebutuhan mendesak untuk membantu mereka. Saya lupa bahwa misi saya adalah menyelamatkan orang. Apakah ini taraf kondisi yang benar untuk seorang praktisi Dafa?

Guru berkata,

“semua orang di seluruh dunia juga pernah sebagai sanak famili saya,” “Yang terisi dalam hati Shifu adalah seluruh manusia.” (“Ceramah Fa Pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Saat Hari Yuansiao Tahun 2003”)

Setiap orang di dunia ini mengalami kesulitan besar dalam sejarah untuk mendapatkan hak berada di sini. Mereka percaya bahwa Dafa akan menyelamatkan mereka. Dan mereka sedang menunggu kita untuk membantu mereka. Guru menyelamatkan kita sehingga kita bisa menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup. Bukankah saya mengecewakan Guru?

Setiap orang di dunia adalah anggota keluarga Guru, jadi mereka adalah anggota keluarga kita. Kita harus bergegas dan menyelamatkan mereka!

Tidak peduli bagaimana masyarakat manusia berubah, kita para praktisi harus mengikuti Guru, melakukan tiga hal dengan baik dan menyelamatkan lebih banyak orang!