(Minghui.org) Setelah seorang wanita ditangkap pada November 2019 karena memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan atas keyakinannya pada Falun Gong, putranya harus berhenti dari kuliah untuk merawat ayahnya yang lumpuh. Baik dia dan ayahnya sekarang berada dalam kesulitan.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Keluarga Putus Asa setelah Penangkapan dan Penahanan Sewenang-wenang terhadap Xu

Xu Chuanmei, 46, adalah pemilik usaha kecil di Kota Qingdao, Provinsi Shandong. Dia ditangkap pada pagi hari 19 November 2019, ketika memberi tahu orang-orang tentang Falun Gong di pasar. Polisi tidak memberi tahu pihak keluarga tentang penangkapannya.

Suaminya, yang lumpuh karena atrofi serebelar, mencoba keluar rumah dengan kursi rodanya untuk mencari bantuan setelah kehilangan kontak dengan istrinya. Seorang tetangga melihatnya dan memberi tahu keluarganya.

Polisi datang pada hari itu untuk menggeledah tempat Xu ketika tidak ada orang di rumah. Semua materi Falun Gongnya disita.

Setelah putra Xu menerima telepon dari seorang kerabatnya dan mengetahui tentang kondisi ibunya, dia minta cuti dari kuliahnya dan pulang ke rumah untuk merawat ayahnya.

Pada 21 November, putra Xu pergi ke kantor polisi setempat untuk melaporkan ibunya yang hilang. Polisi mengatakan kepada dia bahwa ibunya telah ditangkap oleh petugas Kantor Polisi Jalan Kaiping dua hari sebelumnya. Ketika dia bergegas ke sana untuk bertanya, setiba di sana mereka mengatakan bahwa ibunyatelah dipindahkan ke Pusat Penahanan Pudong. Seminggu kemudian, keluarganya menerima pemberitahuan tentang penahanannya pada tanggal 20 November.

Putra Xu kembali ke Kantor Polisi Jalan Kaiping beberapa kali untuk meminta pembebasan ibunya, tetapi tidak berhasil. Dia dan kerabat lainnya menyewa pengacara untuk Xu, yang bertemu dengannya di pusat penahanan.

Xu memberi tahu ke pengacara bahwa polisi berjanji akan membebaskannya dalam 15 hari tetapi tidak menepati janji. Penangkapannya disetujui pada 19 Desember dan dia sekarang menghadapi penuntutan karena keyakinannya.

Penangkapan Xu membuat suaminya putus asa. Dia sering menangis dan berteriak, terutama di malam hari.

Memperoleh Hidup Baru setelah Berlatih Falun Gong

Xu dibesarkan di pedesaan. Keluarganya miskin, jadi dia harus berhenti sekolah pada usia muda, bekerja untuk mendukung keluarga. Setelah dia menikah, suaminya mulai berbisnis sendiri tetapi selalu mengalami kerugian. Setelah bertahun-tahun kerja keras, Xu mulai mengalami masalah dengan tulang belakang dan lehernya.

Ketika suaminya mengalami sakit atrofi serebelar dan menjadi lumpuh, kehidupan menjadi lebih sulit bagi Xu.

Setelah Xu berlatih Falun Gong pada tahun 2000, dia tidak hanya sehat kembali, tetapi karakternya juga berubah total. Dia mempertahankan standar tinggi dalam bisnisnya dan memiliki hubungan baik dengan pelanggannya.

Kehidupan di rumah benar-benar berubah. Dia tidak lagi mengeluh tentang suaminya yang lumpuh atau berdebat dengannya. Sebaliknya, dia merawatnya dengan belas kasih yang tulus. Keluarga hidup harmoniskembali.

Dianiaya karena Keyakinannya

Xu ditangkap pada tahun 2012 karena memberi tahu orang-orang tentang Falun Gong dan dikirim ke Kamp Kerja Paksa Wanita Jinan selama setahun.

Karena dia menolak untuk melepaskan keyakinannya, dia ditahan di sebuah ruangan kecil yang gelap, dilarang menggunakan kamar kecil, dan tidak diizinkan mandi. Para penjaga juga mencekok makanan secara paksa dan mencuci otak secara intensif dalam upayamemaksanya untuk melepaskan keyakinannya.

Di musim dingin, para penjaga tidak memberikan pakaian yang dikirim dari keluarganya. Yang dia miliki hanyalah pakaian tipis dan sandal. Mengakibatkan dia menderita pembekuan di kakinya.

Ketika Xu dibebaskan, dia sangat kurus sehingga keluarganya tidak mengenalinya. Kantor 610, sebuah lembaga yang dibentuk khusus untuk menganiaya Falun Gong, berusaha mengirimnya ke pusat pencucian otak untuk penahanan lebih lanjut tetapi melunak ketika Xu dan keluarganya memprotes.

Selama Xu dipenjara, suami dan putranya berjuang untuk mengatasi kehidupan mereka. Putranya, seorang siswa sekolah menengah pada saat itu, mengembangkan banyak kebiasaan buruk dan menjadi anak pemberontak karena kurangnya bimbingan.

Setelah Xu kembali ke rumah, dia merawat suami dan putranya dengan baik. Karena dia tidak bisa membaca sendiri, dia minta putranya untuk membaca buku-buku Falun Gong kepadanya setiap hari sepulang sekolah. Ajaran dalam buku itu juga mengubah putranya, yang memperbaiki perilakunya dan memperoleh kemajuan besar dalam nilai akademisnya. Dia mendapatkan nilai tertinggi di antara teman-temannya di sekolah pada ujian masuk perguruan tinggi dan diterima di universitas terkemuka.