(Minghui.org) Shang Qifeng, seorang wanita cacat yang bernasib buruk di Kabupaten Jingshan, Provinsi Hubei. Sejak November 1998, dia mulai berlatih Falun Gong. Setelah berlatih, dia sadar bahwa dia harus berbuat baik sesuai dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar. Dia berusaha menghilangkan perasaan dendam, memaafkan kesalahan suaminya, dan keluarganya menjadi rukun.

Pada bulan Juli 1999, Shang Qifeng dianiaya terus menerus dengan kejam. Ditangkap sepuluh kali, setiap kali ditangkap dia dianiaya sampai seluruh tubuh terluka. Dipukul dan ditendang, disengat dengan tongkat listrik, dipukul dengan tongkat polisi, dihukum berdiri dengan hukuman militer, ditampar, rambut dijambak, tidak diizinkan berlatih, tidak boleh duduk, tidak boleh menggunakan kamar kecil, tidak boleh tidur, polisi menyuruh narapidana narkoba untuk memukulnya. Dia ditusuk dengan jepit rambut besi dan dagingnya dijepit. Dia juga dicuci otak secara paksa, diperkosa oleh narapidana dan polisi. Kehidupan yang sebelumnya bahagia menjadi hancur berantakan.

Mendapat Hidup Baru Setelah Berkultivasi Dafa

Shang Qifeng adalah seorang yang bernasib buruk sebelum berkultivasi Dafa Ketika berumur enam tahun dia terjatuh dan pergelangan tangannya patah dan menjadi cacat. Ketika beranjak dewasa dia menikah dengan seorang suami yang cacat kaki. Suami sangat galak terhadapnya, dia sering dipukul dan dimaki. Demi menghindari kebrutalan suami, setelah melahirkan anak, Shang Qifeng berpisah dengan suaminya. Shang Qifeng sangat sulit merawat anaknya karena tangannya yang cacat sebelah. Semua ini membuatnya menjadi orang yang pendiam, keras kepala, mudah emosi dan sangat pendendam.

Pada bulan November 1998, Shang qifeng beruntung bisa berkultivasi Dafa, dia mengerti harus menjadi orang yang baik berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Dia menuntut diri dengan ketat, dulu ia tidak menyayangi diri sendiri dan menjadi rendah diri, ia berubah menjadi ramah kepada orang lain, baik hati, memaafkan suaminya yang memperlakukannya dengan buruk, dan ia sudah tidak lagi menuntut cerai. Orang-orang yang mengenalnya semua berkata, Falun Gong telah mengubah Shang Qifeng, membuatnya menjadi seorang istri, anak, dan ibu yang baik.

Kesehatan Shang Qifeng Meningkat, setelah suaminya melihat perubahan pada dirinya, suaminya memperlakukannya dengan lebih baik, dan malah mendukungnya berkultivasi Dafa. Kultivasi Dafa juga memberikan berkat bagi Shang Qifeng, dia mulai mendapat upah dari pekerjaannya, kehidupannya membaik, keluarganya rukun, adalah Falun Gong yang menyelamatkan keluarganya yang berantakan.

Ditangkap dan Ditahan Berulang Kali Dicuci Otak Secara Brutal dan Dianiaya dengan Kekerasan

Shang Qifeng adalah seorang wanita biasa, hanya karena mempertahankan keyakinan Sejati-Baik-Sabar, dia ditangkap berulang kali, rumahnya digeledah secara ilegal dan dia juga dianiaya dll.

8 September 2001 pada malam harinya, Shang Qifeng dibawa pergi oleh polisi berpakaian preman di sisi jalan dan ditahan di kamar mandi kantor polisi Xinshi semalaman. Keesokan harinya, dia dikirim ke Pusat Penahanan Pertama Jingshan dan ditahan secara ilegal selama 30 hari. Kemudian, dia dipindahkan ke pusat penahanan kedua dan ditahan lagi secara ilegal selama lima belas hari. Selama penangkapan ini, polisi pergi ke rumahnya untuk menggeledah rumah, mengambil buku-buku Falun Gong, televisi, DVD Player, CD-ROM, sepuluh stereo, mesin belajar membaca milik putrinya dan bahkan pedang mainan anaknya pun diambil.

Pada 7 april 2002, Shang sedang mengklarifikasi fakta di pinggir jalan Guanyinyan. Dia kemudian dibawa ke Kantor Polisi Yongxing oleh polisi. Polisi meninju dan menendangnya sampai seluruh tubuh memar, dan dia di tahan selama tiga jam.

酷刑演示:毒打

Peragaan penyiksaan: pemukulan kejam

Pada 22 Oktober 2003 tengah hari, enam mobil polisi di kota Jingshan mengepung tempat Shang bekerja dan membawanya ke lantai enam Sekolah Partai Jingmen. Dia ditahan selama 30 hari dan dicuci otak secara ilegal. Di kelas cuci otak di Jingmen, Wang Yong anggota dari sebuah organisasi ilegal yang dibentuk oleh Jiang Zemin dan kelompoknya untuk menganiaya Falun Gong memfitnah Falun Gong setiap hari, Shang tidak mau bekerja sama dengan para pencuci otak. Makanannya diracuni dan racunnya menyebar sampai ke wajahnya, menyebabkan dia koma dan seluruh tubuhnya penuh bentol-bentol merah, Ketika dia masih tidak sadarkan diri, tangannya digerakkan secara paksa untuk menulis: "tiga pernyataan," ketika obatnya mulai berefek, dan dia masih samar-samar, memaksanya bernyanyi dan menari, dan mereka merekamnya untuk membuat video untuk menipu orang-orang tentang Shang.

Pada 16 Januari 2004, seorang polisi bernama Jiafu memaksa suami Shang untuk menceraikannya, di aula penceraian, Shang mengatakan dia tidak setuju dengan keputusan itu. Dia langsung di tangkap di tempat dan ditahan secara ilegal selama empat jam. Di bawah paksaan polisi, suami Shang bekerja sama dan menandatangani surat perceraian.

Pada pukul 10 pagi pada 5 November 2004, polisi secara ilegal menggeledah rumah Shang. Menyita buku-buku Falun Gong, Foto Guru, dan barang-barang lainnya.

Pada jam 7 pagi pada tanggal 30 Juni 2005, Shang Qifeng dibawa pergi lagi dan ditahan secara ilegal di Pusat Penahanan Kedua Jingshan selama 15 hari. Pada saat yang sama, polisi pergi ke rumah Shang Qifeng untuk menggeledah rumah, merebut buku-buku Falun Gong, stereo, televisi, pemutar DVD, dan foto Guru Dafa. Mereka juga mencuri uang tunai 3.000 yuan. Membuat ibu Shang Qifeng yang berusia 80 tahun ketakutan sampai pingsan dan melalui pertolongan beberapa jam, baru tertolong.

Pada jam 3 sore pada suatu hari di bulan Juli 2006, Shang dibawa pergi oleh polisi dari kantor polisi Songjianghe dan ditahan secara ilegal selama tiga jam. Di kantor polisi, Shang dipukul dan ditendang, menyebabkan Shang terluka dan berdarah-darah.

Dihukum Penjara selama Empat Tahun dan Disiksa sampai Cacat

Pada pukul tiga sore pada tanggal 1 November 2006, Shang dan empat praktisi Falun Gong lainnya sedang membagikan materi klarifikasi fakta tentang penganiayaan terhadap Falun Gong di Shujiatai, Kota Xinshi. Dia diikuti oleh polisi sampai ke rumah dan dibawa pergi. Seorang polisi memborgolnya, memukulnya di belakang kepala dan lehernya, menusuk matanya dengan jari hingga menyebabkan pendarahan. Setelah ditahan secara ilegal di Pusat Penahanan No. 1 Jingshan selama sembilan belas bulan, anus Shang mengalami pendarahan selama satu setengah tahun. Pada saat yang sama, rumahnya digeledah secara ilegal oleh polisi. Ketika ia menggeledah rumah itu, mereka menyita, TV, DVD player, jam tangan, kipas listrik, dan perhiasan emas dan perak. Pada saat itu, ketika mereka datang menggerebek, Shang belum sempat mengunci pintunya dan dia langsung dibawa. Ketika keluarganya kembali ke rumah, mereka melihat rumahnya sudah kosong dan hanya lemari kosong yang tersisa.

Setelah itu, Shang dijatuhi hukuman empat tahun penjara secara ilegal dan ditahan di Penjara Wanita Wuhan, dan dibebaskan pada 2 November 2010.

Selama penganiayaan di Penjara Wanita Wuhan, Shang tetap teguh pada keyakinannya dan menolak untuk diubah. Ia dipukul dan ditendang oleh polisi. Polisi bergantian menyiksanya, mereka menggunakan tongkat listrik dan memborgolnya di kursi kecil dan memakinya terus menerus. Polisi juga menghina Guru Dafa, memaksanya menonton program TV yang memfitnah Falun Gong, dia tidak diperbolehkan tidur dan ke toilet. Dan dipaksa berdiri.

酷刑演示:用电棍电击

Peragaan penyiksaan: disetrum dengan tongkat listrik

Selama empat tahun dipenjara, tubuh Shang hancur total. Matanya yang rusak akibat penganiayaan dan tangan kanan cacatnya yang sudah sembuh setelah berlatih, disiksa sampai cacat lagi. Pinggangnya juga dipukul dengan kain pel, hingga menjadi cacat.

Dari 2006 hingga 2010, selama di Penjara Wanita Wuhan, Shang dipaksa bekerja dan tidak diizinkan untuk mandi. Suatu kali, ketika dia mau mandi, Tian Shuizhen langsung mematahkan tangan kanan Shang dan tidak memperbolehkan dia pergi ke rumah sakit. Walaupun tangan kanannya sudah cacat dan engselnya lepas, dia masih dipaksa untuk bekerja. Menyapu lantai, memotong benang, melipat seprei, dan mengemas pakaian. Dia dihukum berdiri dan tidak boleh tidur jika tidak menyelesaikan pekerjaannya. Dari 2008 hingga 1 November 2010, setiap hari hanya boleh tidur selama dua jam sehari. Setiap malam dia dipaksa menonton program TV yang memfitnah Falun Gong, dihukum berdiri, dipukul dengan pel, ditabrak mobil sampai pinggangnya hancur, dan sampai sekarang masih belum sembuh.

Ditahan secara Illegal dan Diperkosa

Setiap kali Shang ditahan secara ilegal, ia dilecehkan oleh polisi, bagian bawah tubuhnya ditendang, Payudaranya diremas, dadanya dipukul, kancing dan bajunya dirobek.

Ketika Shang dibawa ke kelas pencucian otak di Jingmen, Hubei pada tahun 2003, Wang Yong dari “Kantor 610" menghinanya dan melecehkan Shang Qifeng.

Pada 1 November 2006, di Kantor Polisi Xinshi di Kabupaten Jingshan, Shang ingin ke toilet, seorang polisi menghinanya dan tidak memperbolehkannya pergi ke toilet, dan menyengatnya dengan tongkat listrik. Sambil memaksanya, dan berteriak marah-marah, lalu membawanya ke kantor dan membuka pakaiannya. “Saya ingin melihat betapa cantik dan putihnya tubuhmu, seperti wanita lain." Bahkan polisi wanita yang lewat tidak tega melihatnya, menyuruhnya segera pergi ke toilet.

Ketika Shang ditahan secara ilegal di Penjara Wanita Wuhan, dia sering diteriaki saat malam hari sehingga terbangun.

Penganiayaan Shang Menyebabkan Suaminya Meninggal dalam Kesedihan

Suami Shang awalnya menderita osteoma (kanker tulang), setelah Shang berlatih Falun Gong, suaminya ikut mendapatkan manfaat dan osteomanya mulai membaik. Namun, Shang ditahan secara ilegal berkali-kali, rumahnya digerebek, selama sepuluh kali setiap kali suaminya sangat ketakutan, “Kantor 610" memaksa suaminya untuk menceraikan Shang dan tidak boleh mengurus surat miskin, yang artinya mereka tidak bisa mendapatkan tunjangan dana dari pemerintah, yang menyebabkan suami Shang meninggal pada tahun 2014 karena ketidakadilan dan kesedihan.

Pada 30 Juni 2015 siang harinya, Shang dikejar oleh Biro Keamanan Umum ketika dia sedang mengklarifikasi fakta di jalan. Dia ditangkap di Jalan Xingfu, Jingshan dan ditahan secara ilegal di Biro Keamanan Umum selama empat jam. Lengan bawahnya dipukuli sampai memar, kaki kanannya ditendang dan terluka sampai setengah bulan baru sembuh. Polisi menggeledah rumah mereka selama satu jam, dan membawanya pergi ke Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok selama satu jam untuk diperiksa. Shang dan praktisi lainnya kemudian ditahan secara ilegal di Jingmen selama 15 hari. Polisi juga menyita gambar Guru Dafa, buku-buku Falun Gong, 18 kaset audio, dan satu walkman player.

Pada Agustus 2018, saat Shang sedang mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong di jalan, ada yang melaporkannya, dan ia langsung ditangkap oleh polisi.

Selama penganiayaan dalam dua dekade terakhir, di antara 10 penangkapan dan penyitaan yang terjadi pada Shang, keluarganya juga terkena dampaknya: 6 foto Guru, 149 buku Falun Gong, 300 materi Falun Gong, 300 materi klarifikasi, 3 set TV, 3 pemutar DVD, 3.000 yuan uang tunai, 9 stereo, 1 arloji berlian, 1 kunci perak, 2 kipas listrik. Lainnya termasuk: 4 perekam audio, 6 power bank, 2 radio, 1 mesin belajar membaca, 6 headphone, 4 walkman, dan semua pakaian dan kebutuhan sehari-hari hilang. Total kerugian yang dialami adalah sekitar 111.610 yuan.