(Minghui.org) Pada Senin, 20 Juli 2020,praktisi Falun Gong menggelar kegiatan yang menandai tahun ke-21 protes damai terhadap penganiayaan di Tiongkok, di Hviezdoslav Square, pusat kota Bratislava, Slovakia. Praktisi dari seluruh Slovakia melakukan meditasi damai untuk mengenang para korban penganiayaan yang dilakukan PKT di Tiongkok.

Tamu istimewa Frantisek Miklosko, pemimpin oposisi dan mantan kepala Dewan Nasional Slovakia; Miriam Lexmann, anggota Parlemen Eropa; Ondrej Dostal, anggota Dewan Nasional Republik Slovakia; dan Zuzana Aufrichtova, walikota Kota Tua Bratislava, juga hadir di acara tersebut pada sore hari.

Marek Tatarko, ketua Himpunan Falun Gong Slovakia, mengatakan dalam pengantarnya bahwa sejak tahun 1999, sekitar 100 juta orang di Tiongkok telah dianiaya karena berlatih Falun Gong, sebuah metode kultivasi berdasarkan prinsip-prinsip tradisional Sejati-Baik-Sabar. Praktisi di Tiongkok ditangkap, disiksa, dipenjara, dan bahkan kehilangan nyawanya, sebagai bukti nyata kejahatan rezim komunis.

Frantisek Miklosko, oposisi dan mantan kepala Dewan Nasional Slovakia

Frantisek Miklosko, oposisi dan mantan ketua Dewan Nasional Slovakia, mengenang demonstrasi cahaya lilin 1988, yang terjadi di tempat itu dan merupakan demonstrasi massa pertama sejak 1969 melawan rezim komunis di bekas Cekoslowakia. Dia berkata, “Saya senang dan berterima kasih kepada orang-orang yang duduk di sini, bermeditasi dan bersaksi untuk rekan-rekan praktisi mereka di Tiongkok yang sedang dianiaya. Dan saya berterima kasih kepada anda semua karena sangat berjasa dan memberikan kesaksian anda. Saya yakin bahwa pada suatu hari nanti sejarah akan membuktikan bahwa anda benar."

Ondrej Dostal, anggota Dewan Nasional Republik Slovakia

Ondrej Dostal, anggota Dewan Nasional Republik Slovakia, berkata bahwa, "Hari ini, kita berada di sini khususnya karena Falun Gong, sedang menghadapi bentuk penganiayaan yang sangat keji dan tercela, suatu bentuk dimana semua orang di seluruh dunia yang memiliki demokrasi harus menentang—itulah alasan kita di sini hari ini. Falun Gong didasarkan pada nilai-nilai Sejati-Baik-Sabar. Salah satu slogan revolusi tanpa kekerasan kami lebih dari 30 tahun yang lalu adalah slogan Vaclav Havel bahwa kebenaran dan cinta akan menaklukkan kejahatan, kebohongan, dan kebencian. Itu terjadi di komunis Cekoslowakia, juga terjadi di seluruh blok Timur, yang menderita di bawah kaki kekaisaran Soviet. Dan saya percaya bahwa suatu hari kebenaran, cinta kasih, kesabaran, dan cinta akan muncul menaklukkan kebohongan dan kebencian rezim komunis di Tiongkok, penganiayaan akan berakhir, dan semua korban yang tidak bersalah dan bahkan orang-orang Tiongkok akan dapat menjalani hidup mereka dalam kebebasan. Kita seharusnya berjuang dengan segala daya agar hari itu tiba secepat mungkin. Terima kasih sudah berada di sini.”

Miriam Lexmann, anggota Parlemen Eropa

Dalam pidatonya, Miriam Lexman, anggota Parlemen Eropa, berkata, “Tiga puluh tahun yang lalu kami berhasil membuka negara kami terhadap kebenaran. Kebenaran yang ada dalam diri kita dan ia sangat kuat dan lebih besar. Tetapi itu tergantung pada kita apakah kebenaran akan tetap dominan di dunia ini dan apakah kita akan mampu mengubah dunia melampaui batas-batas kita, melampaui batas-batas Uni Eropa, sesuai dengan kebenaran yang kita yakini dan yang memberikan kita kebebasan. Di dunia global ini, ini menjadi tugas kita, ini menjadi tugas bagi setiap orang, bahkan di Slovakia ini, untuk memikirkan orang-orang yang dianiaya dari seluruh penjuru dunia — karena kita hidup di dunia global, di mana kita berada lebih dekat satu sama lain daripada di bawah rezim komunis. Itulah sebabnya saya ingin berbicara dengan sesama warga negara kita, untuk mengekspresikan rasa persaudaraan dan tali kasih kita kepada orang-orang yang dianiaya dan yang berjuang untuk kebenaran. Karena jika kita tidak membantu mereka dalam perjuangan mereka, mungkin suatu hari nanti kebenaran akan kembali hilang dari negara kita."

Zuzana Aufrichtová, walikota Kota Tua Bratislava

Zuzana Aufrichtová, walikota Kota Tua Bratislava, menyimpulkan, “Kebebasan harus terus-menerus dipertahankan dan kita seharusnya tetap menghadapi setiap tekanan yang pada dasarnya tidak menghormat inilai-nilai demokrasi, penghormatan terhadap umat manusia, dan hak-hak dasar serta kebebasan sebagai manusia. Jadi, untuk Kota Tua, saya ingin menyampaikan dukungan saya untuk anda. Kita terus berusaha untuk memperjuangkan kebenaran, cintakasih dan toleransi.”