(Minghui.org) Penjara Jidong di Provinsi Hebei telah menolak untuk membebaskan Lai Zhiqiang [laki-laki] untuk pembebasan bersyarat medis, bahkan setelah dia terbaring di tempat tidurnya dan tidak bisa bergerak setelah menderita stroke tahun lalu.

Lai, penduduk Kota Tangshan, Provinsi Hebei, ditangkap pada tanggal 31 Maret 2016 karena keyakinannya terhadap Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Dia dijatuhi masa hukuman tujuh tahun penjara pada akhir September di tahun yang sama, tanpa sepengetahuan keluarganya. Dia dikirim ke Penjara Jidong tanggal 17 Oktober 2016.

Setelah menderita lebih dari tiga tahun siksaan dan manajemen yang ketat di penjara, Lai menderita stroke tahun 2019. Penjaga penjara berulang kali menolak kunjungan keluarganya, sebelum akhirnya mengizinkan istrinya mengunjunginya pada pertengahan Januari 2020.

Pada waktu itu, Lai kehilangan seluruh mobilitasnya. Dia dibawa oleh beberapa penjaga. Dia tidak memiliki ekspresi wajah dan tampaknya tidak mengenali istrinya.

Istri Lai mengajukan pembebasan bersyarat untuknya setelah kunjungan tersebut, namun diberi tahu bahwa hal itu harus disetujui oleh pejabat di tingkat provinsi. Sementara itu, penjara meminta beberapa ribu yuan untuk membayar biaya medis Lai.

Enam bulan telah berlalu, dan penjara masih menolak untuk membebaskan Lai.

Dilaporkan bahwa Lai saat ini ditahan di klinik penjara. Penjaga membiarkan sebuah tabung makan di perutnya dan memberinya makan melalui tabung tersebut setiap hari. Tanpa diberikan air yang cukup, bibir Lai sangat kering. Seorang anggota staf terkadang menggunakan sebuah handuk untuk meneteskan air ke dalam mulutnya. Dia sering menangis ketika mereka melakukan itu. Dia juga menggerakkan bibirnya, namun tidak dapat berbicara.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Imprisoned Man Unable to Walk or Recognize People a Year after Suffering a Stroke, Still Not Granted Medical Parole