(Minghui.org) Setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada Juli 1999, Komite Urusan Politik dan Hukum (PLAC), sebuah lembaga ekstra-judisial yang mengawasi penegakan hukum dan cabang peradilan, ditugaskan untuk mengeksekusi penganiayaan.

PLAC melancarkan kampanye baru “zero-out” pada awal tahun 2020 untuk menargetkan setiap praktisi Falun Gong di daftar hitam pemerintah dalam upaya memaksa mereka melepaskan keyakinannya.

Falun Gong, juga dikenal Falun Dafa, adalah latihan jiwa dan raga yang berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Karena Konstitusi Tiongkok melindungi kebebasan berkeyakinan warga negara, dan tidak ada dasar hukum atas penganiayaan terhadap Falun Gong, banyak praktisi dan keluarga mereka dengan tegas menolak gangguan terbaru selama kampanye zero-out.

Suami Meng Fengqiu: “Apa Kesalahan yang Dia Lakukan? Apakah Dia Mencuri, atau Merampok Orang?”

Meng Fengqiu adalah warga Kota Shenyang, Provinsi Liaoning. Pada tengah hari, 31 Oktober 2020, komunitas pekerja menelepon suaminya dan menanyakan keberadaan Meng.

Suami Meng menolak memberikan informasi apa pun tentang istrinya dan bertanya kepada pekerja, “Apa kesalahan yang dia lakukan? Apakah dia mencuri, atau merampok orang?”

Pada bulan Agustus lalu, seorang wanita juga menelepon untuk mengganggu mertua Meng. Abang iparnya menelepon staf distrik dan meminta mereka agar berhenti mengganggu orang tuanya. “Apakah kalian tidak punya pekerjaan lain? Mengapa terus-menerus mengganggu orang tua yang berusia 80-an dan 90-an?”

Keluarga Tao Yuqing Menolak Gangguan

Tao Yuqing, wanita yang tinggal di Kota Shulan, Provinsi Jilin. Polisi menelepon ayah mertuanya dan meminta beliau agar membujuk Tao melepaskan latihan Falun Gong. Beliau menolak untuk bekerja sama.

Polisi kemudian pergi ke tempat kerja suaminya dan meminta dia agar merekam video terhadap Tao. Suaminya juga menolak permintaan mereka.

Ma Baiou: “Mengapa Kalian Takut terhadap Orang-orang Baik?”

Ma Baiou berasal dari Kota Dingzhou, Provinsi Hebei. Dia menjaga cucunya di rumah pada tanggal 20 Oktober 2020, ketika beberapa petugas datang untuk mengganggunya.

Chen Liang, kepala Pos Polisi Kecamatan Haotouzhuang berkata, “Datangi kantor kecamatan dalam beberapa hari. Jangan membuat kami mencari kamu lagi.”

Ma berkata, “Kami mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Kami berusaha menjadi orang yang lebih baik. Mengapa kalian takut terhadap semakin banyak orang baik?”

Setelah beberapa hari kemudian, Bai Zhilong, seorang petugas keamanan desa, muncul di rumah Ma dan memintanya pergi bersamanya. Ma menolak. Bai berkata, “Saya telah banyak melakukan ini (menganiaya praktisi Falun Gong). Saya tidak takut mendapat balasan karma.”

Bai membawa dua orang ke rumah Ma pada tanggal 30 Oktober, memerintahkan dia untuk menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong. Ma berkata, “Saya tidak akan bekerja sama dengan Anda. Falun Gong mengajarkan orang-orang untuk meningkatkan diri mereka sendiri. Latihan ini telah tersebar di lebih dari 100 negara dan wilayah. Ketika kebenaran terungkapkan, ini adalah bukti keterlibatan Anda dalam menganiaya orang-orang baik. Anda sedang membahayakan diri sendiri. Bukankah Anda ingin memiliki masa depan yang baik?” Dua orang lainnya mencari alasan dan segera pergi.

Liu Guoying: “Berlatih Falun Gong Menyembuhkan Semua Penyakit Saya”

Liu Guoying, wanita, berasal dari Kota Pengzhou, Provinsi Sichuan. Seorang polisi bermarga Tang berasal dari Pos Polisi Lichun menelepon Liu pada tanggal 16 September 2020, meminta untuk berbicara dengannya. Liu menolak. Kemudian, Tang menelepon dan mengganggu Liu serta anak-anaknya berulang kali.

Tang meminta untuk bertemu Liu di Taman Pengzhou pada 30 September. Ketika Liu tiba pada sore hari, dua petugas polisi, satu bermarga Qiu, menyapa Liu. Mereka ingin mengambil foto Liu, tetapi Liu menghentikan mereka.

Liu memberi tahu mereka bahwa karena berlatih Falun Gong, semua penyakit yang dideritanya telah hilang. Saat dia berbicara, polisi tetap mengambil fotonya. Liu meminta mereka untuk menghapus foto, namun mereka menolak.

Putra Wang Shuqing Menolak Memberikan Tanda Tangan

Wang Shuqing, wanita dari Kota Fengcheng, Provinsi Liaoning.

Zheng Guicheng, kepala desa, dan seorang petugs polisi menelepon keponakan Wang dan memintanya untuk menelepon putra Wang agar keluar dan bertemu dengan mereka. Mereka mengeluarkan “pernyataan” dan meminta putra Wang untuk menandatangani pernyataan tersebut mewakili ibunya untuk melepaskan Falun Gong. Putra Wang menolak dan berkata, “Ibu saya mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya tidak akan menandantangi apa pun.”

Putri Jiang Hong: “Falun Gong Menyembuhkan Penyakit Ibu Saya. Bagaimana Bisa Beliau Tidak Berlatih?”

Yang Guang, wakil kepala Distrik Fenghuangcheng, Kota Fengcheng, Provinsi Liaoning, bersama dengan Zhou, sekretaris Distrik Dongcheng dan seorang petugas polisi mendatangi rumah Jiang Hong pada pagi hari, 27 Oktober 2020. Hanya putri Jiang berada di rumah. Mereka memintanya untuk menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong bagi ibunya, tetapi dia menolak.

Putri Jiang berkata, “Falun Gong menyembuhkan penyakit ibu saya. Bagaimana bisa beliau tidak berlatih?” Ketika Yang Guang berusaha memaksanya untuk menandatangani pernyataan, dia berkata, “Kalian tidak punya hak untuk memaksa saya menandatanganinya.” Dia juga menceritakan bahwa Falun Gong tidak terlibat dalam politik. Adalah Partai Komunis Tiongkok yang memulai penganiayaan, dan warga negawa memilik hak untuk menyuarakan kepedulian mereka.

Kemudian, Jiang pulang ke rumah. Yang memintanya untuk menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong. Jiang berkata, “Tidak, saya tidak akan menandatanganinya. Jika saya menandatangani, tidak akan ada kebaikan apa pun bagi kalian.” Dia kemudian mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong kepada mereka.

Hari berikutnya, Yang dan Zhou pergi ke tempat kerja cucunya untuk mengganggu serta mengancamnya bahwa akan terkena imbas di masa depannya jika dia tidak menandatangani pernyataan untuk Jiang. Cucunya juga menolak untuk bekerja sama.

Istri Ye Zhigang: “Dia Tidak Melakukan Kejahatan Apa pun. Mengapa Saya Menandatanganinya?”

Seorang wanita dengan nama belakang Chen dari Kota Fengcheng, Provinsi Liaoning menelepon istri Ye Zhigang pada pagi hari, 10 Oktober 2020, mengatakan bahwa dia sedang mendata sensus dan memintanya untuk mengisi beberapa formulir.

Istri Ye pergi ke kantor dan mengisi formulir pada sore hari. Lalu Chen meminta dia untuk menandatangani pernyataan mewakili Ye untuk melepaskan Falun Gong. Istri Ye berkata, “Dia tidak melakukan kejahatan apa pun. Mengapa saya menandatanganinya? Suami saya mengatakan tidak seorang pun memiliki hak untuk menandatangani untuknya.”

Lin Song, wakil kepala distrik Fenghuangcheng, Kota Fengcheng menelepon istri Ye pada pagi hari, 28 Oktober dan memintanya pergi ke kantor polisi. Ketika istri Ye tiba di sore hari, Lin Song membawanya ke kantor kepala distrik, Yang Guang.

Yang meminta dia untuk menandatangani lagi. Dan istri Ye menolak. Yang mengancam polisi mungkin segera mencari mereka.

Informasi kontak para pelaku kejahatan:Bai Zhilong (白志龙), petugas yang mengganggu Ma Baiou: +86-15230228639

Ma Rongzhe (马荣哲), petugas yang mengganggu Tao Yuqing: +86-13500901352

Lin Song (林松), petugas yang mengganggu Ye Zhigang: +86-415-6801992 (kantor), +86-13194150789 (seluler)

Yang Guang (杨光), petugas yang mengganggu Jiang Hong: +86-415-6801799 (kantor), +86-13188355486 (seluler)