(Minghui.org) Sejumlah praktisi di daerah kami telah menderita berbagai tingkat karma penyakit sejak tahun 2021, beberapa di antaranya dengan gejala trombosis otak, ada yang diabetes, dan beberapa patah kaki karena jatuh. Sebagian dari mereka dibawa ke rumah sakit oleh keluarga mereka, beberapa masih minum obat, dan beberapa meninggal dunia. Banyak dari mereka adalah praktisi lama yang mulai berlatih Falun Dafa sebelum penganiayaan dimulai pada 20 Juli 1999.

Banyak praktisi tidak menyadari keseriusan masalah dan masih bertanya-tanya apa yang terjadi pada mereka yang menderita karma penyakit. Mereka mengajukan banyak pertanyaan, seperti “Bukankah praktisi itu berkultivasi dengan baik?” "Bagaimana dia bisa mengalami trombosis otak jika dia telah melakukan tiga hal?" “Praktisi itu berbicara dengan fasih selama belajar Fa bersama dan apa yang dia bagikan sejalan dengan Fa—bagaimana mungkin dia masih minum obat?”

Saya ingin berbagi pemahaman saya mengenai situasi ini.

Sejati Berkultivasi

Lebih dari 23 tahun telah berlalu sejak penganiayaan terhadap Dafa dimulai pada 20 Juli 1999. Praktisi Dafa telah melewati ujian hidup dan mati dan telah sampai sejauh ini berkat perlindungan Guru. Namun, sebagian besar praktisi belum mencapai standar kesempurnaan dan Guru telah berulang kali menunda akhir Pelurusan Fa.

Ketika kesengsaraan terjadi dalam kultivasi, kita perlu bertanya pada diri sendiri apakah kita telah sungguh-sungguh mengultivasi diri kita, apakah pemahaman kita terhadap Fa masih di permukaan, dan bagaimana kita memandang kesengsaraan—apakah dengan konsep manusia atau prinsip Fa.

Guru berkata,

“Orang yang sejati berkultivasi tidak ada penyakit, Fashen saya telah menyingkirkan semuanya.” (“Uraian Fa untuk Para Pembimbing Falun Dafa Changchun,” Uraian Falun Dafa)

Untuk karma penyakit ringan, kebanyakan praktisi dapat menghadapinya dengan pikiran lurus dan dengan demikian lulus ujian. Namun, ketika situasinya memburuk atau berlarut-larut untuk waktu lama, beberapa menjadi ragu-ragu atau tersendat-sendat. Kekuatan lama kemudian menggunakan keluarga praktisi untuk membujuk mereka dengan kasih sayang, atau bahkan mengancam mereka, agar pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan, tes, suntikan, pengobatan, dan bahkan operasi. Begitu praktisi mengambil jalan yang diatur oleh kekuatan lama, kekuatan lama akan mengambil kesempatan untuk menyeret praktisi ke bawah dan menghancurkannya, mencoreng citra Dafa.

Saya juga memerhatikan bahwa ketika beberapa praktisi memiliki konflik dengan keluarga mereka, mereka gagal untuk menyadari bahwa konflik tersebut adalah untuk meningkatkan Xinxing dan melenyapkan keterikatan hati mereka. Mereka menggunakan pemikiran manusia untuk menangani masalah ini dan berdebat dengan keluarga mereka, merasa terluka dan diperlakukan tidak adil. Jika mereka tidak dapat lulus ujian untuk waktu lama, lingkungan kultivasi mereka di rumah mungkin akan memburuk dan kesengsaraan akan lebih sulit untuk ditangani.

Beberapa praktisi merasa puas belajar Fa, melakukan latihan Gong, memancarkan pikiran lurus, dan membagikan materi Dafa setiap hari. Sementara mereka telah melakukan ketiga hal yang harus dilakukan, mereka telah mengabaikan langkah terpenting dalam kultivasi—mencari ke dalam tanpa syarat dan meningkatkan Xinxing. Hanya ketika kita benar-benar berasimilasi dengan Fa dan meningkatkan diri sendiri, kita dapat mencapai kriteria untuk penyempurnaan terakhir.

Membantu Seorang Praktisi Mengatasi Kesengsaraannya

Sebagaimana hal membantu rekan-rekan praktisi melewati kesengsaraan, saya ingin berbagi pengalaman berikut dengan rekan-rekan praktisi.

Seorang praktisi berusia 70-an dirawat di rumah sakit pada awal 2022. Saya mengunjunginya pada 17 Februari. Dia memberi tahu saya dengan berlinang air mata apa yang dia alami.

Dia memiliki dua ring yang dipasang di jantungnya. Dia juga menderita efusi pleura dan sindrom diabetes. Empat jari kaki kanannya telah diamputasi, hanya menyisakan jempol kakinya. Karena telapak kaki kanannya mengalami borok, kulit dari pahanya harus dicangkokkan ke telapak kakinya. Dia memiliki lebih dari belasan operasi perbaikan lanjutan. Penglihatannya memburuk, dan dia harus menggunakan alat bantu jalan sepanjang waktu karena kakinya tidak stabil. Dia harus minum setidaknya belasan obat yang berbeda setiap hari.

Dia menyesal bahwa saat itu dia tidak memiliki pikiran lurus yang cukup dan pergi ke rumah sakit, mengambil jalan yang diatur oleh kekuatan lama. Dia tidak bisa membaca Fa atau melakukan latihan. Dia berkata dengan nada tercekik, “Apakah saya masih bisa menjadi pengikut Dafa? Akankah Guru masih menjaga saya?”

Tangisan putus asanya sangat membuat saya sedih. Saya berkata, “Guru berbelas kasih dan Dia tidak akan meninggalkan pengikut Dafa! Saya datang menemui anda hari ini dikarenakan pengaturan Guru. Kita adalah satu tubuh dan kekhawatiran anda juga adalah kekhawatiran saya. Mari kita menyangkal kekuatan lama, belajar Fa dengan tekun, dan mengultivasi diri sendiri. Anda akan dapat mengubah situasi dan meningkat.”

Sejak saat itu, saya pergi ke rumahnya setiap hari untuk belajar Fa bersamanya. Awalnya, saya membaca Fa dan dia mendengarkan. Setelah mempelajari satu ceramah, kami berbagi pemahaman kami tentang Fa. Saya mengetahui bahwa dia dengan tekun melakukan tiga hal, termasuk menggantung spanduk, membagikan materi Dafa, dan mengklarifikasi fakta kepada orang-orang secara langsung, sebelum gejala penyakitnya muncul. Dia juga terus belajar Fa dan latihan. Jadi apa akar penyebab karma penyakitnya?

Setelah mengetahui lebih banyak tentang dia, saya menemukan penyebab masalahnya adalah tidak belajar Fa dengan penuh perhatian, yang berarti dia tidak dapat memahami prinsip-prinsip Fa dengan jelas sehingga dalam menangani masalahnya dia menggunakan konsep manusia.

Saya tidak tahu apakah dia dapat mengingat bahwa Guru berkata, “Orang yang sejati berkultivasi tidak ada penyakit.” Ketika dia memiliki gejala penyakit, dia gagal untuk melihat mereka sebagai gejala palsu. Dia membiarkan konsep manusianya mengambil alih pikirannya, sedangkan kekuatan lama menggunakan sentimen keluarganya untuk memengaruhinya, maka berakhirlah dia di rumah sakit.

Pelajaran ini sangat menyakitkan dan kultivasi adalah sesuatu yang serius. Ketika dia mengerti di mana dia gagal, dia mulai mempelajari Fa dan artikel berbagi pengalaman praktisi dengan saksama. Dia juga meningkatkan waktu untuk memancarkan pikiran lurus melenyapkan semua unsur kejahatan dan mekanisme yang terpasang di dalam dirinya yang menganiaya dia. Saya mendorongnya untuk mempertahankan pikiran lurusnya dan mengingatkan dirinya untuk menghindari melakukan hal-hal yang dangkal dan bahwa dia benar-benar dapat meningkatkan Xinxingnya.

Secara fisik dan mental, dia berubah secara dramatis hanya dalam dua bulan. Dia tidak lagi tertekan dan menjadi percaya diri. Dia menghentikan semua obatnya, penglihatannya pulih, dan dia bisa berkeliling tanpa alat bantu jalan. Keluarga dan teman-temannya menyaksikan ini dan mengubah sikap mereka terhadap Dafa. Beberapa dari mereka menerbitkan pernyataan khidmat mereka di Minghui.org untuk membatalkan rasa tidak hormat mereka terhadap Dafa di masa lalu dan beberapa mulai melafalkan kalimat yang mengandung kebenaran, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.”

Beberapa Saran

Saat membantu beberapa rekan praktisi melawan karma penyakit, saya melihat banyak dari mereka yang mengendur dalam kultivasi. Mereka gagal memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan Xinxing sehingga mereka tidak dapat menemukan akar penyebab karma penyakit mereka. Saya punya beberapa saran di sini dan semoga bermanfaat.

Pertama, bagi mereka yang telah berlatih selama lebih dari 20 tahun, kita perlu bertanya pada diri sendiri apakah kita telah benar-benar melepaskan hidup dan mati.

Guru berkata,

“Dapat melepaskan hidup atau mati, anda adalah Dewa, tidak mampu melepaskan hidup atau mati, anda adalah manusia.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York 1997,” Ceramah Fa di Amerika Serikat)

Apa yang Guru ajarkan kepada kita bukan sekedar teori tetapi juga sebuah prinsip yang harus kita wujudkan dalam perbuatan; jika tidak, kekuatan lama akan memanfaatkan celah kekosongan untuk mengeksploitasi kita.

Kedua, apa itu sejati berkultivasi? Sudahkah kita meningkatkan Xinxing kita melalui belajar Fa setiap hari, latihan Gong, memancarkan pikiran lurus, dan berusaha menyelamatkan makhluk hidup? Sudahkah kita tanpa syarat mencari ke dalam untuk setiap pikiran? Peningkatan Xinxing adalah kunci untuk mengatasi karma penyakit!

Ketiga, seseorang tidak dapat dikatakan percaya pada Guru dan Fa seratus persen hanya dimulut saja. Kita perlu melakukannya, terutama pada saat-saat kritis.

Keempat, kita perlu mengingat kata-kata Guru “Orang yang sejati berkultivasi tidak ada penyakit” di dalam hati kita dan berpegang pada kata-kata ini ketika karma penyakit menjadi serius atau berkepanjangan. Kita harus benar-benar menyadari bahwa itu adalah gejala palsu. Jika kita menganggapnya sebagai penyakit biasa, maka memang demikian yang terjadi!

Kelima, praktisi lansia seharusnya memikirkan, jika hidup mereka diperpanjang oleh Guru, bukankah itu untuk berkultivasi. Bahwa kita semua seharusnya berkultivasi dengan tekun dan menghargai kesempatan yang diberikan oleh Guru kepada kita.

Di atas hanya pemahaman pribadi saya. Tolong tunjukkan apabila ada yang tidak sesuai dengan Fa.

Catatan editor: Artikel ini hanya mewakili pemahaman penulis dalam taraf kondisi kultivasi mereka saat ini dimaksudkan untuk berbagi di antara praktisi sehingga kita dapat, “Banding belajar banding kultivasi.” (“Berkultivasi Nyata,” Hong Yin I)