(Minghui.org) Praktisi mengadakan kegiatan untuk memperkenalkan Falun Dafa dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Kegiatan tersebut diadakan pada 5 November 2022 di Place Saint-Michel, yang terletak di jantung kota Paris dan merupakan kawasan budaya terkenal.

Spanduk mereka yang mencolok, papan pajangan, dan peragaan latihan yang damai menarik banyak orang yang lewat. Orang-orang mengambil brosur dan berhenti untuk mempelajari lebih lanjut tentang kegiatan tersebut. Banyak yang menandatangani petisi menyerukan untuk mengakhiri penganiayaan PKT, dan mendorong praktisi untuk terus mengungkap penganiayaan.

Praktisi mengadakan kegiatan di Place Saint-Michel pada 5 November 2022 untuk memperkenalkan Falun Dafa dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan PKT.

Atika Osiris, seorang pegawai negeri, terkejut dan marah ketika dia mengetahui bahwa PKT menganiaya dan bahkan melakukan pengambilan organ dari praktisi yang dipenjara saat mereka masih hidup. Dia berkata, “Ini tidak manusiawi. Itu adalah mencuri dan merampok, mencuri nyawa orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Kehidupan diberikan oleh Tuhan dan tidak dapat diganggu gugat. Kejahatan ini harus dihentikan.”

Osiris berkata bahwa komunitas internasional harus bangkit untuk campur tangan dalam masalah ini dan melindungi hak-hak dasar para praktisi Falun Dafa. “Kita menginginkan perdamaian di dunia dan perdamaian bagi seluruh umat manusia.”

Dia mempelajari latihan Falun Dafa di stan dan setelah itu berkata dia merasa nyaman dan rileks. Dia berkata, “Sejati-Baik-Sabar adalah kebijaksanaan. Latihan ini damai dan dapat membantu seseorang mencapai kedamaian batin. Ini adalah kesehatan.” Dia berkata akan secara daring untuk mempelajari latihan ketika dia kembali ke rumah, dan dia juga akan pergi ke tempat latihan bersama di dekat rumahnya untuk melakukan latihan.

Orang-Orang Mendorong Praktisi untuk Terus Mengungkap Penganiayaan

Orang-orang menandatangani petisi untuk mengecam penganiayaan

Dashi, orang Tibet yang diasingkan di Prancis, adalah seorang pengrajin. Karena penganiayaan rezim Tiongkok, dia pergi ke Eropa. Dia berkata bahwa semua orang Tibet beragama Buddha, dan di Tibet, mereka, seperti praktisi Falun Dafa di Tiongkok, juga dianiaya oleh PKT. Dia juga berkata, “Saya pernah mendengar tentang pengambilan organ hidup-hidup dari praktisi Falun Dafa. Ini adalah tindakan yang sangat kejam. Saya mendukung aksi anda.” Dia berkata bahwa rakyat Tiongkok harus sadar dan bersama-sama menghentikan penganiayaan PKT.

Pachaanga Braklo, seorang mahasiswa dari Université Paris-Dauphine, berkata, “Sejati-Baik-Sabar adalah nilai penting yang saya setujui. PKT otokratis, dan menganiaya praktisi Falun Dafa adalah kejahatan.” Dia mengatakan bahwa praktisi harus terus berjuang demi keyakinan mereka.

Alain Castanié berkata, “Penganiayaan PKT terhadap rakyatnya sama sekali tidak sesuai dengan semua norma Barat dan masyarakat saat ini.” Dia mengatakan masih ingat adegan pemuda mencegat tank di Lapangan Tiananmen pada 4 Juni lebih dari 30 tahun yang lalu. Dia mengatakan bahwa di Tiongkok rakyat tidak memiliki hak asasi manusia atau perlindungan. Dilarang protes.

Fabrice Chevalier

Fabrice Chevalier, seorang insinyur komputer, pernah ke Tiongkok dan merasa bahwa orang Tiongkok ramah, dan itu adalah negara yang indah. Dia mengatakan orang Tiongkok sejak kecil dipaksa untuk dibentuk dan dikondisikan untuk tidak memiliki pendapat yang bertentangan dengan aturan serta ideologi Partai. Apa yang dikatakan media resmi adalah apa yang mereka katakan, dan tidak ada informasi lain yang diperbolehkan. Ini cuci otak. Jadi kita harus menentang penganiayaan semacam itu. Penganiayaan PKT terhadap Falun Dafa tidak masuk akal. Dia berkata, “Sangat baik anda di sini untuk mengungkap perilaku brutal ini. Terus lanjutkan!"

Latar Belakang: Apa Itu Falun Dafa dan Mengapa PKT Menganiaya?

Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada 1992. Disiplin spiritual sekarang dilatih di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Jutaan orang yang telah mengikuti ajaran, yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar, dan telah mempelajari lima perangkat latihan, telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.

Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap semakin populernya disiplin spiritual sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT, dan pada 20 Juli 1999 mengeluarkan perintah untuk memberantas latihan tersebut.

Di bawah arahan pribadi Jiang, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi di luar kerangka hukum dengan kekuatan untuk mengesampingkan polisi dan sistem peradilan dan yang tujuan utamanya adalah melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.

Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 23 tahun terakhir. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih banyak. Praktisi yang tak terhitung jumlahnya telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.

Ada bukti nyata bahwa PKT menyetujui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ Tiongkok.