(Minghui.org) Menjelang Tahun Baru Imlek, siswa, guru, dan para orang tua dari Sekolah Minghui di Sydney mengirim ucapan Selamat Tahun Baru Imlek kepada Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Dafa di Darling Harbour pada 30 Januari 2022.

Siswa, guru, dan orang tua dari Sekolah Minghui di Sydney dengan hormat mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek kepada Guru.

Sekolah Minghui: Tempat Sakral untuk Mendidik Siswa

Sekolah Minghui di Sydney didirikan 20 tahun yang lalu. Setiap tahun para guru mendorong siswa untuk tampil dalam pertunjukan bakat yang menampilkan musik, tari dan seni visual. Tujuan sekolah adalah untuk membina siswa dengan nilai-nilai moral yang tinggi.

Selama bertahun-tahun, siswa dalam program tari telah berpartisipasi dalam berbagai acara komunitas. Para siswa dipilih untuk tampil di final selama jamuan makan masyarakat lokal. Mereka mendapatkan banyak pengakuan dan pujian karena melakukannya dengan baik. Siswa dan guru membagikan hampir seratus teratai kertas kepada banyak pihak penyelenggara dan politisi lokal setelah pertunjukan.

Siswa juga berpartisipasi dalam kontes menggambar tahunan yang diadakan oleh distrik atau departemen pendidikan setempat, dan satu siswa Sekolah Minghui menempati posisi kedua tahun ini. Gambarnya dihadiahkan kepada seorang anggota Parlemen Australia. Siswa dan anggota DPR itu berfoto bersama.

Setiap tahun sekitar 10 siswa dari sekolah bahasa komunitas diakui atas keunggulan mereka melalui Penghargaan Menteri. Seorang siswa Sekolah Minghui dinominasikan tahun ini dan menerima “Penghargaan Pujian Tertinggi.”

Siswa Sekolah Minghui juga mengambil kelas dalam aksara tradisional Tiongkok, yang diyakini orang Tionghoa diturunkan oleh dewa. Bahasa tertulis Tiongkok mewujudkan esensi peradaban lima ribu tahun. Bentuk dan pengucapan setiap karakter, dan idiom dan sindiran sastra yang disusun melalui kombinasi karakter Mandarin, mengandung makna budaya yang mendalam. Para guru di Sekolah Minghui menerapkan kurikulum bahasa Mandarin ini dengan memperkenalkan serial kartun, “Dunia Karakter Tiongkok yang Menakjubkan,” yang disiarkan oleh televisi NTD. Ini dengan mulus menyatukan kebenaran Falun Dafa dan bagaimana karakter Mandarin diturunkan oleh dewa.

Kepala Sekolah Minghui: Tidak Mengecewakan Guru yang Belas Kasih

Yan Zhihui, kepala sekolah Minghui sejak 2007, mengatakan bahwa dia ingin menyerah dan mundur sebagai kepala sekolah Sekolah Minghui beberapa kali ketika keadaan menjadi sulit. Namun, memikirkan tentang harapan dan belas kasih Guru bagi para praktisi, dia berkata pada dirinya sendiri untuk bertahan. Menyaksikan para siswa muda ini tumbuh dan menjadi gigih dalam berkultivasi memberinya dorongan untuk melanjutkan pekerjaan ini.

“Para siswa sering menunjukkan sikap pengikut Dafa. Saya ingat bahwa kami menempuh jarak jauh ke Brisbane, Melbourne dan Adelaide dan para siswa memberikan lebih dari 40 wawancara media dan bertemu dengan politisi dan walikota dari kota-kota tersebut. Mereka melakukan semuanya dengan sepenuh hati saat mengklarifikasi fakta selama kegiatan komunitas.”

“Banyak siswa bahkan diterima di Shen Yun Performing Arts yang terkenal di dunia. Pencapaian ini karena banyak kontribusi tanpa pamrih dari orang tua dan guru mereka. Saya sangat tersentuh karenanya.”

Guru Sekolah Minghui: Mematuhi Prinsip Sejati-Baik-Sabar Sangat Penting dalam Pendidikan Anak

Lin Yuanxun membawa putranya yang berusia empat tahun ke sekolah Minghui lima tahun lalu. Ini adalah pertama kalinya dia melihat putranya meniru anak-anak lain saat mereka melakukan lima perangkat gerakan Falun Dafa. Dia sangat senang karena putranya menolak melakukannya di rumah. Dia memutuskan untuk mengirimnya ke Sekolah Minghui. Dia menganggap Sekolah Minghui sebagai lingkungan kultivasi yang telah Guru berikan kepada pengikut Dafa cilik.

Lin berangsur-angsur berubah dari seorang guru menjadi asisten kepala sekolah di Sekolah Minghui. Dia dengan hati-hati menilai setiap anak dan mengusulkan rencana pendidikan. Selama pertemuan orang tua, mereka membaca ceramah Guru tentang bagaimana mendidik anak-anak. Lin juga membaca Bagaimana Hantu Komunisme Menguasai Dunia Kita di waktu luangnya.

Dia berkata, “Saya menyadari fakta bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) sedang melatih generasi berikutnya untuk memiliki bakat, tetapi tidak memiliki kebajikan, sementara juga menyusup ke sistem pendidikan Barat untuk membodohi anak-anak—karena PKT takut pada orang-orang yang memiliki baik bakat maupun kebajikan. Kita harus membesarkan pengikut Dafa muda dengan kedua karakteristik tersebut. Ini adalah proses yang panjang dan sulit, tetapi untuk melakukan semuanya dengan baik, kita perlu memimpin murid-murid muda dalam belajar Fa, melakukan latihan dan melakukan tiga hal dengan baik. Hanya dengan menuruti prinsip-prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar Guru akan membantu mereka dan menghilangkan gangguan.”

“Bagaimana kita bisa membantu orang tua ketika Sekolah Minghui hanya diadakan setiap hari Minggu?” Lin dan beberapa guru mendapat ide dengan membentuk kelompok belajar Fa dan latihan kecil.

“Saya memulai kelompok belajar Fa dan latihan setiap pagi dari pukul 06.30 sampai 07.30. Dengan cara ini anak-anak dapat membentuk kebiasaan yang baik. Seperti kata pepatah, 'Pekerjaan sepanjang hari tergantung pada awal yang baik di pagi hari.' Banyak orang tua dan guru lain juga membentuk kelompok kecil mulai dari dua hingga lima orang. Banyak kelompok usia berbeda yang belajar Fa dan berlatih Gong didirikan pada Desember 2019. Beberapa membaca Hong Yin sementara yang lain membaca Zhuan Falun. Dalam setahun, saya dapat melihat bagaimana anak-anak meningkat di bidang lain serta kemampuan untuk mengenali huruf Mandarin.”

Orang Tua: Sekolah Adalah Tanah Sakral

Ruan Fengmei pindah ke Sydney pada 2018 dan mengirim putrinya ke Sekolah Minghui segera setelah dia tiba. Dia berkata, “Sekolah Minghui adalah tanah sakral. Kami sangat beruntung putri kami dapat memiliki lingkungan kultivasi ini. Dia juga beruntung bisa belajar tarian klasik Tiongkok otentik dari gurunya. Selain dukungan dan dorongan dari guru-gurunya, putri saya juga sangat senang berada bersama teman-teman sekelasnya. Saya tahu bahwa Guru telah mengatur ini untuk kita. Terima kasih Guru! Terima kasih kepada semua guru, orang tua dan siswa dari Sekolah Minghui. Kami menghargai ini!”

Meskipun Ruan tinggal satu setengah jam jauhnya, dia masih bersikeras membawa putrinya ke sekolah. Dia harus pindah stasiun bus dan naik kereta. Suatu kali, karena cuaca buruk, mereka membutuhkan waktu lebih dari dua jam untuk sampai ke sekolah. “Meskipun ini perjalanan panjang, saya akan tetap mengantar putri saya ke Sekolah Minghui setiap minggu karena ini sangat penting.”

Ruan adalah orang Vietnam dan tahu betapa pentingnya mengenali karakter Mandarim. Dia mulai membaca Zhuan Falun versi Zhuyin. Putrinya tidak mau membaca versi Zhuyin pada awalnya karena dia sudah bisa membaca versi bahasa Mandarin. Dia berkata, “Saya membuat beberapa permainan menghafal Zhuyin untuknya, tetapi dia masih membaca perlahan setiap kali kami membaca versi Zhuyin. Ketika dia melihat saya membaca Zhuan Falun versi bahasa Mandarin suatu kali, dia berinisiatif untuk belajar Zhuyin. Dafa benar-benar ajaib. Dalam setahun, kami berdua menguasai Zhuyin dan dapat membaca Zhuyin versi Zhuan Falun. Putri saya sekarang bisa belajar bahasa Mandarin secara mandiri. Dia mengerjakan pekerjaan rumahnya dan membaca ceramah Guru. Dia juga memutuskan bahwa dia menyukai bahasa Mandarin.”

Ruan teringat bahwa Guru pernah berkata untuk menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional. “Ketika saya mendidik putri saya, saya membandingkan tindakan manusia di masa lalu dengan di masa sekarang. Saya juga berbicara dengannya tentang kebajikan, kebenaran, kesopanan, kebijaksanaan, dan penghargaan dan bakti, nilai-nilai dasar dalam budaya Tiongkok kuno. Saya juga membaca beberapa cerita kultivasi atau cerita kebudayaan tradisional yang disebutkan dalam Zhuan Falun. Melalui cerita-cerita ini, putri saya lebih mampu membedakan pandangan, tindakan, dan seni masyarakat saat ini yang terfragmentasi.

Putri saya menyukai cerita Jenderal Yue Fei. Dia mengatakan kepada saya, "Bu, saya ingin menjadi seperti Jenderal Yue Fei." Suatu kali ketika dia berdebat dengan saya, saya mengatakan kepadanya, “Meskipun Jenderal Yue Fei sopan dan memiliki komando atas ribuan tentara, dia tidak pernah berdebat dengan ibunya seperti kamu. Dia akan sangat menghormati ibunya.” Putri saya tetap diam dan akhirnya meminta maaf kepada saya. Melalui pengalaman ini saya menyadari betapa pentingnya nilai-nilai tradisional dalam membesarkan anak-anak.”

Murid: Saya Ingin Berkultivasi dengan Gigih

Jiang Zhenhong berusia sembilan tahun, lahir dan besar di Australia. Dia telah menghadiri Sekolah Minghui sejak berusia empat tahun. “Saya belajar Fa dengan teman-teman di Sekolah Minghui setiap pagi pukul 6:30 pagi. Saya melenyapkan keterikatan pada kenyamanan dengan bangun lebih awal setiap pagi. Baru-baru ini, saya mendorong sepupu saya untuk bangun dan belajar Fa bersama. Kami mulai membaca Hong Yin dan sekarang kami membaca Hong Yin V.”

“Saya juga mulai berlatih lima perangkat latihan Falun Dafa di luar ruangan. Beberapa orang memberi saya acungan jempol. Saya tidak rajin berlatih sebelumnya dan banyak berpindah-pindah. Saya mulai melakukan latihan dengan serius dan menghadiri kelas kuliah online sembilan hari. Meskipun saya tidak mendengarkan seluruh seri, saya masih sangat senang melihat Guru. Terima kasih Guru!"

Xie Tianrui berusia delapan tahun berkata bahwa dia ingin menjadi orang Xiulian yang gigih. “Sejak tahun lalu, ibu, adik perempuan saya dan saya membaca Hong Yin selama empat puluh menit setiap pagi. Kami membaca Zhuan Falun dan berlatih di malam hari. Saya juga dapat memancarkan pikiran lurus di pagi, siang dan malam dengan ibu saya setelah kelas sekolah online. Saya tidak seperti sebelumnya, tidak sabaran. Dulu saya merasa frustrasi ketika ibu menyuruh saya menulis ulang pekerjaan rumah. Saya dapat menulis ulang pekerjaan rumah saya dengan lebih sabar dan bahkan saya mendapat nilai baik pada ujian kosakata.”

Meng Shangen adalah siswa sekolah dasar di Sekolah Minghui. “Saya mulai belajar Fa dan berlatih dengan ibu ketika saya masih kecil. Saya juga suka melafalkan Hong Yin dengan ibu saya.

Shangen melanjutkan, “Waktu paling bahagia dalam hari saya adalah ketika saya membaca Fa dan berlatih bersama dengan murid Dafa cilik yang lain. Dulu saya sering telat bangun dan buru-buru berangkat ke sekolah. Saya tidak bisa fokus dan berkonsentrasi di kelas saya. Setelah belajar Fa dan berlatih di pagi hari, saya dapat mengatasi rasa kantuk saya. Saya bisa bangun sendiri dan bersiap-siap untuk belajar Fa dengan murid-murid lainnya. Saya belajar mengenali banyak aksara Mandarin selama setahun terakhir ini. Selain itu, saya juga tercerahkan pada banyak prinsip Fa.