(Minghui.org) Lima puluh tujuh kasus praktisi Falun Gong yang dihukum karena keyakinan mereka dikonfirmasi pada Agustus 2022, termasuk lima kasus yang terjadi pada tahun 2021 dan 52 kasus pada tahun 2022 (termasuk satu kasus masing-masing pada Januari, Maret dan Mei; 13 kasus pada Juni; 11 kasus pada Juli dan 25 kasus pada bulan Agustus).

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan kultivasi yang sampai saat ini mengalami penganiayaan oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Sejak itu, banyak praktisi ditangkap, ditahan, dihukum, dan dianiaya karena teguh pada keyakinan mereka. Tetapi karena sensor informasi yang ketat di Tiongkok, insiden tersebut tidak selalu dapat dilaporkan secara tepat waktu, juga tidak semua informasi tersedia.

Para praktisi yang dihukum berasal dari 14 provinsi dan kotamadya. Liaoning menduduki puncak daftar dengan 13 kasus, diikuti oleh Guangdong dan Sichuan (masing-masing melaporkan 5 kasus). Daerah yang tersisa memiliki kasus antara satu dan lima.

Para praktisi berusia antara 37 - 81 tahun pada saat menjalani hukuman. Sebanyak tiga praktisi berusia 80-an. Tujuh lainnya berusia 70-an dan sembilan berusia 60-an. Beberapa praktisi lansia berjuang dengan kondisi medis saat berada dalam tahanan.

Jangka waktu hukuman berkisar dari satu tahun sampai sepuluh tahun, dengan rata-rata 2,9 tahun. Dua puluh tiga praktisi juga didenda 2.000 – 40.000 yuan, dengan total 223.000 yuan dan rata-rata 9.696 yuan per orang.

Selain hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan, dua praktisi, termasuk seorang wanita berusia 81 tahun dan wanita lain yang telah mengungsi selama lima tahun, ditahan untuk menjalani hukuman, bahkan setelah masa hukuman mereka berakhir.

Praktisi yang dijatuhi hukuman berasal dari semua lapisan masyarakat, termasuk pensiunan dokter, mantan guru dan karyawan pabrik jam tangan. Setelah manajer keuangan dijatuhi hukuman 19 bulan, jaksa menuduh hakim memberinya hukuman yang terlalu ringan dan mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi, meminta hukuman tiga tahun atau lebih.

Hukuman penjara juga menghancurkan keluarga praktisi. Seorang anak TK dan saudara laki-lakinya yang masih kuliah berada dalam situasi yang buruk setelah kedua orang tua mereka dijatuhi hukuman. Ibu mertua dari praktisi lain merasa terpukul atas vonis tersebut dan meninggal dalam kesusahan.

Sebelum hukuman terakhir mereka, sejumlah praktisi telah berulang kali menjadi sasaran karena keyakinan mereka selama 23 tahun terakhir. Seorang praktisi telah menjalani 11,5 tahun penjara sebelum dijatuhi hukuman lagi. Praktisi lain menderita gangguan mental karena penganiayaan di kamp kerja paksa dua puluh tahun yang lalu, sebelum menerima tiga tahun lagi.

Di bawah ini adalah keterangan dari kasus hukuman yang dipilih. Daftar lengkap praktisi yang dihukum dapat diunduh disini (PDF).

Praktisi Lansia yang Sakit Tidak Diselamatkan

Pria berusia 83 tahun yang menjalani hukuman menderita kondisi medis

Li Dianxing, 83 tahun, seorang warga Kabupaten Yuanling, Provinsi Hunan, mengalami tekanan darah tinggi, demam tinggi dan asam urat saat menjalani hukuman karena keyakinannya pada Falun Gong.

Li, mantan wakil direktur Biro Pemeliharaan Air Kabupaten Yuanling, ditangkap pada November 2020, setelah dilaporkan karena membagikan materi Falun Gong pada orang-orang. Dia dijatuhi hukuman enam bulan dengan denda 2.000 yuan pada 30 November 2021. Bandingnya ditolak oleh Pengadilan Menengah Kota Huaihua pada 8 Februari 2022.

Li mulai mengalami masalah kesehatan tak lama setelah dia dibawa ke bangsal ke-10 di Penjara Wangling pada 14 Juli 2022.

Wanita 70-an Dihukum Tiga Setengah Tahun, Berjuang dengan Kesehatan Buruk dalam Tahanan

Huang Jingru, berusia 70-an, warga Kota Changchun, Provinsi Jilin, dijatuhi hukuman tiga setengah tahun pada Juni 2022, karena berlatih Falun Gong. Wanita kurus itu berjuang dengan kesehatan yang buruk, terutama setelah dia secara tidak sengaja kehilangan gigi palsunya tahun lalu.

Huang ditangkap pada tahun 2021 karena mengajukan banding atas penangguhan pensiunnya selama penahanan sebelumnya dan mendesak petugas untuk berhenti berpartisipasi dalam penganiayaan. Pada Juli 2021 dan Februari 2022, dia mengadakan dua kali mogok makan, selama tiga minggu setiap kali. Para penjaga memerintahkan para tahanan untuk memaksa memberi dia makan setiap hari tanpa memberinya air.

Karena mogok makan, Huang menjadi sangat lemah. Berat badannya turun dari 50 kg menjadi 30 kg. Dia tidak bisa menjaga keseimbangannya saat berjalan. Tangan dan mulutnya terus bergetar. Keadaan semakin buruk ketika dia secara tidak sengaja membuang gigi palsunya pada Oktober 2021.

Pengadilan Distrik Chaoyang menjatuhkan hukuman 3,5 tahun terhadap Huang pada Juni 2022. Pada bulan yang sama, dia dipindahkan dari pusat penahanan ke Pusat Penahanan Weizigou dan ditahan di bangsal untuk orang tua dan tahanan yang sakit.

Huang dulu bekerja di perusahaan pertambangan emas. Dia menderita penyakit jantung bawaan, stenosis vaskular, dan ketegangan otot lumbar. Di usianya yang baru menginjak 40 tahun, ia sering tak sadarkan diri dan kesulitan menaiki tangga menuju rumahnya di lantai lima. Tak lama setelah dia mempelajari Falun Gong pada tahun 1997, dia senang melihat penyakitnya lenyap dan dia penuh energi.

Wanita Menderita Kehilangan Memori Setelah Disuntik di Rumah Sakit, Dihukum Empat Tahun

Meskipun pengacara Liu Hongxia meminta penundaan persidangannya karena kesehatannya yang buruk, hakim mengadili kasusnya pada 13 Juli 2022, sesuai jadwal, dan menjatuhkan hukuman empat tahun. Liu Hongxia berusia 47 tahun, sangat lemah dan kurus, bahkan dia tidak bisa duduk dan merosot di kursinya selama proses berlangsung.

Liu, dari Kota Dalian, Provinsi Liaoning, ditangkap pada 28 Oktober 2021, ketika petugas polisi yang mengikutinya melihatnya memasang poster Falun Gong di gedung-gedung perumahan. Dia telah melakukan mogok makan di pusat penahanan sejak 14 Februari tahun ini untuk memprotes penganiayaan terhadap Falun Gong.

Ketika pengacaranya mengunjungi Liu pada 28 Februari, dia diberitahu bahwa Liu telah dirawat di rumah sakit. Para penjaga mengikatnya ke ranjang rumah sakit, memaksanya makan dan menyuntiknya dengan obat-obatan yang tidak diketahui. Siapa pun tidak boleh mengunjunginya, termasuk oleh pengacara dan keluarganya.

Hakim Guo Danhua memberi tahu keluarganya bahwa dia dijadwalkan diadili pada 13 Juli, enam hari setelah dia dibawa kembali ke pusat penahanan. Permintaan pengacaranya untuk menunda persidangan ditolak. Keluarganya juga tidak diizinkan menghadiri sesi tersebut.

Ketika pengacaranya akhirnya diberi izin untuk mengunjunginya setelah persidangan, dia tidak dapat mengingat masa tinggalnya di rumah sakit tetapi tahu bahwa dia dicekok makan secara paksa dan diberi suntikan.

Pensiunan Dokter Berusia 80 Tahun Dihukum Tiga Setengah Tahun

Seorang wanita berusia 80 tahun diberitahu pada 24 Juli 2022 bahwa dia akan segera ditahan untuk menjalani masa hukuman tiga setengah tahun. Suami Huang Zheng, Hu Zhiliang, menjadi lumpuh dan terbaring di tempat tidur selama bertahun-tahun setelah penganiayaan berulang terhadap istrinya berdampak pada kesehatannya. Dengan istri-perawatnya yang akan segera dipenjara, Hu sekarang menghadapi situasi yang mengerikan.

Huang, dari Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu, adalah seorang dokter Pengobatan Tiongkok di Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok Suzhou sebelum pensiun. Meskipun menjadi seorang dokter, dia berjuang melawan penyakit Sindrom Meniere. Setelah berlatih Falun Gong, dia pulih sepenuhnya.

Selama bertahun-tahun, dia berulang kali menjadi sasaran untuk ditangkap karena menolak melepaskan keyakinannya. Pihak berwenang sering mengatur agar orang-orang yang tinggal di luar rumahnya untuk mengawasinya. Banyak kerabat dan teman-temannya telah ditanyai ketika mereka datang mengunjungi suaminya yang sakit.

Huang ditangkap di rumahnya pada 6 Juli 2020. Buku-buku Falun Gong, foto-foto pencipta Falun Gong, dan materi terkait Falun Gong lainnya ikut disita. Polisi membebaskannya dengan jaminan pada tengah malam dan membawanya pulang.

Huang muncul di Pengadilan Wujiang pada 24 Januari 2022. Tak satu pun dari anggota keluarga atau teman-temannya diizinkan untuk menghadiri sesi tersebut. Hakim menjatuhkan hukuman tiga setengah tahun dengan denda 4.000 yuan empat bulan kemudian, pada 6 Mei.

Hukuman Kelompok

Tujuh Wanita, Diantaranya Empat Berusia 70-an dan 80-an, Dihukum Karena Berlatih Falun Gong

Tujuh wanita di Kota Linghai, Provinsi Liaoning dijatuhi hukuman penjara sekitar pertengahan Agustus oleh Pengadilan Kota Linghai karena berlatih Falun Gong, setelah sidang pada 13 Juli 2022.

Zhang Yingling, 61 tahun, dan Jin Xiaomei, 52 tahun, masing-masing dijatuhi hukuman tiga tahun dengan denda 5.000 yuan. Kang Guiyun, 70 tahun, dijatuhi hukuman dua setengah tahun dengan denda 5.000 yuan. Liu Yurong, 60 tahun, Li Shufang, 80 tahun, dan Chen Wenxue, 77 tahun, masing-masing mendapat satu tahun dan denda 2.000 yuan. Liu Baolian, 81 tahun, dijatuhi hukuman satu tahun dengan masa percobaan dua tahun dan denda 2.000 yuan.

Semua praktisi ditangkap pada 27 November 2021, ketika mereka datang mengunjungi Kang. Sementara Kang kemudian dibebaskan dengan jaminan, semua praktisi lainnya dibawa ke Pusat Penahanan Wanita Kota Jinzhou, di mana mereka ditahan. Setelah pengumuman hukuman, Kang dibawa kembali ke tahanan pada 4 Agustus 2022 dan dikirim ke pusat penahanan yang sama.

Enam Warga Sichuan Dihukum Penjara

Enam warga Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, dijatuhi hukuman pada 28 Juni 2022. Empat dari mereka menerima hukuman 3-10 tahun dan vonis dua praktisi lainnya masih diselidiki lebih lanjut.

Li Yun pertama kali ditangkap pada 25 April 2021, saat dia kembali ke rumah setelah bekerja. Lima praktisi lainnya, termasuk Liu Guohua, Xie Shiying, 70 tahun; Zhou Yuxiu; dan Huang Huaizhou, 63 tahun, dan istrinya Zhang Xunju, 61 tahun, ditangkap sekitar pukul 6 pagi pada 12 Mei 2021. Polisi menghancurkan kunci praktisi dan mendobrak masuk.

Polisi menyita komputer lama dari Liu dan meminta 240.000 yuan dari keluarganya sebagai imbalan pembebasannya. Tidak jelas apakah keluarganya mematuhinya.

Setelah satu tahun penahanan, para praktisi muncul di Pengadilan Distrik Xindu pada 28 Juni 2022. Pengadilan tidak memberi tahu anggota keluarga mereka sampai pagi persidangan mereka. Setelah keluarga bergegas ke pengadilan, petugas pengadilan memerintahkan mereka untuk dites COVID-19. Ketika mereka akhirnya diizinkan masuk ke ruang sidang, hakim sudah mengumumkan putusan.

Zhang dijatuhi hukuman sepuluh tahun. Li menerima tujuh tahun. Liu dan Huang diberi hukuman masing-masing lima dan tiga tahun. Putusan Xie dan Zhou tidak diketahui.

Para Pekerja Profesional Menjadi Sasaran

Mantan Guru Dijatuhi Tujuh Tahun Penjara

Ma Qin, mantan guru di Kota Pingdu, Provinsi Shandong, dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada 20 Juli 2022 karena berlatih Falun Gong.

Ma Qin

Ma, 53 tahun, adalah seorang guru di Sekolah Eksperimen Zona Pengembangan Pingdu. Dia ditangkap di sekitar rumahnya pada 28 Maret 2021 dan ditahan di Pusat Penahanan No. 2 Qingdao.

Pengadilan Distrik Huangdao mengadakan sidang kasus Ma di pusat penahanan pada 13 Mei 2022. Hakim Ou Xiaobin berusaha membujuknya untuk melepaskan Falun Gong dengan menjanjikan hukuman yang lebih ringan. Ma menolak untuk mematuhi dan bersikeras bahwa dia tidak melakukan kesalahan apapun dalam berlatih Falun Gong. Pengacaranya juga mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya dan menuntut pembebasannya.

Hakim memberi tahu pengacaranya tentang putusannya pada 20 Juli.

Jaksa Ajukan Banding Hukuman Penjara karena Dianggap “Ringan” Terhadap Manajer Keuangan Berusia 52 Tahun

Pengadilan di Provinsi Hunan menghukum Mo Liqiong 19 bulan pada 27 Juli 2022 karena keyakinannya pada Falun Gong. Tidak puas, jaksa penuntut dalam kasus tersebut menuduh hakim memberikan hukuman yang terlalu ringan kepada praktisi dan telah mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi, mencari hukuman tiga tahun atau lebih.

Mo Liqiong

Mo, 52 tahun, penduduk asli Kota Xiangtan, Provinsi Hunan, bekerja di Provinsi Guangdong sebagai manajer keuangan. Dia kembali ke kampung halamannya di Xiangtan pada awal Februari 2021 untuk menghabiskan Tahun Baru Imlek bersama orang tua dan putranya, hanya untuk ditangkap pada 5 Februari, saat sedang di jalan.

Polisi mengklaim bahwa dia memiliki tas hitam, yang berisi beberapa salinan buklet Falun Gong. Mereka juga menggeledah rumah orang tua Mo tetapi tidak menemukan apa pun yang berhubungan dengan Falun Gong.

Ibu Mo berusia 80-an dan anggota keluarga lainnya sering datang ke pengadilan untuk menuntut pembebasannya. Hakim tidak pernah menemui dengan mereka. Mereka juga pergi ke Departemen Kepolisian Kota Xiangtan dan Komite Urusan Politik dan Hukum, tetapi dihentikan di pintu gerbang oleh petugas keamanan.

Tanpa memberi tahu pengacaranya, hakim ketua, Zhang Zhan dari Pengadilan Distrik Yuhu, menjatuhkan vonis19 bulan dengan denda 5.000 yuan pada Mo, pada 27 Juli.

Kejaksaan Distrik Yuhu menyalahkan hakim ketua karena memberikan hukuman ringan kepada Mo dan melanjutkan untuk mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Xiangtan pada 4 Agustus. Mereka menuntut pengadilan yang lebih tinggi untuk menghukumnya tiga tahun atau lebih, menuduhnya sebagai seorang pelanggar berulang, dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara pada tahun 2003 karena berlatih Falun Gong dan fakta bahwa dia menolak tidak bersalah.

SejumlahTragedi Keluarga

Anak TK dan Kakaknya yang Masih Kuliah Mengalami Kesulitan setelah Orang Tua dan Bibinya Dihukum

Tiga anggota keluarga besar di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, dijatuhi hukuman penjara pada 9 Agustus 2022. Zeng Xingyang, 49 tahun, dijatuhi hukuman lima tahun dengan denda 10.000 yuan. Istrinya, Deng Fang, 45 tahun, dijatuhi hukuman tiga setengah tahun dan denda 6.000 yuan. Adik perempuannya, Zeng Yueling, 43 tahun, dijatuhi hukuman tiga tahun dan denda 6.000 yuan.

Hukuman terhadap pasangan ini telah menghancurkan keluarga mereka. Putra bungsu mereka yang baru berusia lima tahun, masih duduk di TK, dan putra sulung mereka yang akan kuliah tahun ini. Ketika pasangan itu ditangkap pada April 2021, putra sulung mereka masih duduk di bangku sekolah menengah atas dan bersiap untuk ujian masuk perguruan tinggi. Dia berhasil mengatasi tekanan karena penangkapan orang tuanya, lulus ujian dengan baik, dan diterima di perguruan tinggi impiannya.

Kedua anak ini dirawat oleh kakek-nenek dari pihak ayah mereka, berusia 70-an, sejak orang tua mereka ditangkap. Pasangan lansia ini tidak mendapatkan dana pensiun dan mengalami kesulitan yang luar biasa untuk menghidupi diri mereka beserta dua cucunya. Dengan semakin dekatnya semester musim gugur, mereka juga berjuang untuk menemukan uang untuk membayar uang kuliah anak yang lebih tua, karena sebagian besar mahasiswa Tiongkok tidak memiliki akses ke pinjaman mahasiswa.

Sementara itu, putri pasangan lansia, Zeng, telah menjanda beberapa tahun yang lalu ketika putranya baru berusia sembilan tahun. Mertuanya tidak memiliki penghasilan dan mereka juga menghadapi situasi yang mengerikan untuk merawat putranya.

Zeng Xingyang

Deng Fang

Zeng Yueling

Wanita Liaoning Dihukum Empat Tahun Secara Diam-diam, Ibu Mertua Meninggal dalam Kesedihan

Setelah lebih dari satu tahun ditahan tanpa komunikasi, di Kota Linghai, Provinsi Liaoning, seorang wanita diam-diam dijatuhi hukuman empat tahun karena berlatih Falun Gong. Dia dimasukkan ke Penjara Wanita Provinsi Liaoning pada 15 Juli 2022. Keluarganya, yang tidak mengetahui situasinya, sangat mengkhawatirkannya.

Yan Lijun, 52 tahun, ditangkap di rumahnya pada malam 3 Juni 2021. Lengannya patah dua hari sebelumnya dan masih dalam gips saat polisi membawanya pergi. Suaminya, yang tidak berlatih Falun Gong, mencoba menghentikan mereka. Polisi menolak untuk mendengarkan dan memerintahkannya untuk melecehkan pencipta Falun Gong secara verbal. Ketika dia tidak patuh, mereka menuduhnya mengganggu penegakan hukum dan menangkapnya juga, meninggalkan ibunya yang berusia 85 tahun sendirian di rumah. Dia dibebaskan setelah 15 hari penahanan administratif.

Penangkapan Yan menghancurkan ibu mertuanya, yang bergantung padanya untuk perawatan. Dia dengan cepat jatuh sakit dan sering bertanya kepada putranya, “Pelanggaran apa yang dilakukan Lijun? Kapan dia akan kembali?” Wanita tua itu meninggal pada awal 2022.

Pada awal Agustus 2022, petugas Penjara Wanita Provinsi Liaoning memberi tahu suami Yan bahwa Yan telah dirawat di fasilitas mereka pada 15 Juli 2022. Dia dijatuhi hukuman empat tahun oleh Pengadilan Kota Linghai.

Sebelum penangkapan dan hukuman terakhirnya, Yan sebelumnya pernah ditangkap pada 12 Oktober 2020, dan ditahan selama 15 hari karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di sebuah pameran komunitas. Polisi menggeledah rumahnya dan menggeledah kamar ibu mertuanya, menakuti wanita tua itu.

Menjalani Hukuman yang Telah Berlalu

Wanita Berusia 81 Tahun Dijebloskan ke Penjara untuk Menjalani Masa Hukuman yang Telah Berlalu

Liu Naifen, 81 tahun, diizinkan menjalani hukuman satu setengah tahun karena berlatih Falun Gong di rumah. Masa hukumannya berakhir pada Desember 2018, tetapi pihak berwenang baru-baru ini membawanya kembali ke tahanan dan membawanya ke penjara untuk menjalani masa hukumannya. Dia juga tidak boleh dikunjungi keluarganya.

Liu, dari Kota Langfang, Provinsi Hebei, ditangkap pada 7 Juli 2017, karena membagikan materi informasi tentang Falun Gong, bersama dengan menantunya, Zhang Xiangrong, dan ibu Zhang. Sementara ibu Zhang, yang tidak berlatih Falun Gong, segera dibebaskan dengan jaminan, polisi sering datang melecehkannya. Dia sangat ketakutan sehingga jatuh sakit dan meninggal tiga bulan kemudian.

Sementara itu, Liu dan Zhang dianiaya di pusat penahanan setempat. Penjaga hanya memberi mereka waktu lima menit untuk menggunakan kamar kecil setiap waktu dan hanya mengizinkan mereka mandi setiap 15 hari, meskipun sedang musim panas.

Liu tidak bisa menelan makanan dan mengalami diare terus-menerus. Dia dipaksa menandatangani pernyataan untuk melepaskan Falun Gong di luar keinginannya dan dibebaskan dengan jaminan pada 10 Agustus 2017. Polisi mengganggunya di rumah setelah dia dibebaskan.

Liu dan Zhang diadili oleh Pengadilan Distrik Anci pada 20 Januari 2020. Hakim mengumumkan pada 21 Agustus 2020, bahwa Zhang dijatuhi hukuman dua tahun dan Liu satu setengah tahun. Mereka masing-masing juga didenda 1.000 yuan.

Liu, yang telah ditahan selama lebih dari satu bulan (dari 7 Juli 2017 - 10 Agustus 2017), memiliki sekitar 17 bulan lagi untuk menjalani hukuman pada saat hukumannya. Meskipun dia diizinkan menjalani sisa hukumannya di rumah di bawah pengawasan karena usia lanjut dan kondisi kesehatannya, polisi menahannya kembali pada awal November 2021.

Wanita Fujian Ditangkap Setelah Lima Tahun Mengungsi, Dipenjara Karena Keyakinannya

Having been in displacement for years to avoid being jailed for her faith in Falun Gong, Ms. Yin Shengmei was arrested during a massive police operation across Fujian Province in June 2022. The 62-year-old former middle school teacher in Nanping City has been taken to the Fujian Province Women’s Prison to serve the two-year term previously given in 2017.

Ms. Yin met a former student while walking on October 28, 2016, and stopped for a chat. Because of telling the student about Falun Gong, she was arrested right away. After seven days of detention, she was released on bail and subjected to surveillance around the clock. She appeared in court on January 9 and was sentenced to two years on May 17, 2017.

To avoid being taken to prison, Ms. Yin lived away from home since then. In their effort to find her, the authorities harassed many of Ms. Yin’s family members. In January 2020, the authorities suspended Ms. Yin’s pension, making her displaced life even more difficult. She was arrested during a police sweep on June 22, 2022 and was soon taken to prison to serve time.

Setelah mengungsi selama bertahun-tahun untuk menghindari penganiayaan karena keyakinannya pada Falun Gong, Yin Shengmei ditangkap selama operasi polisi besar-besaran di Provinsi Fujian pada Juni 2022. Mantan guru sekolah menengah berusia 62 tahun di Kota Nanping telah dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Fujian untuk menjalani hukuman dua tahun yang telah divonis sebelumnya pada tahun 2017.

Yin bertemu dengan seorang mantan siswa saat berjalan pada 28 Oktober 2016, dan berhenti untuk mengobrol. Karena memberi tahu siswa tentang Falun Gong, dia langsung ditangkap. Setelah tujuh hari ditahan, dia dibebaskan dengan jaminan dan diawasi sepanjang waktu. Dia muncul di pengadilan pada 9 Januari dan dijatuhi hukuman dua tahun pada 17 Mei 2017.

Untuk menghindari penganiayaan, Yin meninggalkan rumah sejak saat itu. Dalam upaya mereka untuk menemukan Yin, pihak berwenang mengganggu banyak anggota keluarganya. Pada Januari 2020, pihak berwenang menangguhkan dana pensiun Yin, membuat kehidupannya sebagai pengungsi semakin sulit. Dia ditangkap selama penyisiran polisi pada 22 Juni 2022 dan segera dibawa ke penjara untuk menjalani hukuman.

Berulang Kali Menjadi Sasaran Penganiayaan

Setelah Dipenjara Selama Sebelas Setengah Tahun, Penduduk Shanghai Dijatuhi Hukuman Lagi

Luo Wei, 68 tahun, dari Shanghai, ditangkap pada 1 Maret 2021 karena membagikan materi informasi tentang Falun Gong. Pengadilan Distrik Putuo memvonisnya dengan hukuman penjara satu setengah tahun pada 4 Agustus 2022.

Sejak rezim komunis Tiongkok memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong, Luo, mantan karyawan Perusahaan Minyak Shanghai, telah diberikan satu hukuman kamp kerja paksa dan dua hukuman penjara, dengan total sebelas setengah tahun.

Saat menjalani hukuman tujuh tahun di Penjara Tilanqiao, dia terus menerus dipukuli dan dicemooh. Salah satu penyiksaan yang umum adalah disetrum dengan beberapa tongkat di area sensitif, seperti kepala, bibir, telapak tangan, telapak kaki, punggung, dan dada.

Ketika para praktisi mengadakan mogok makan untuk memprotes penganiayaan, para penjaga mencekok mereka dengan bubur yang sangat panas atau makanan asin. Beberapa menambahkan obat beracun ke makanan. Selain menyiksa praktisi, para penjaga juga memaksa mereka untuk melakukan jam kerja lembur tanpa dibayar. Mereka yang menolak untuk melakukannya disetrum dengan tongkat listrik.

Disiksa Hingga Mengalami Gangguan Mental 20 Tahun Lalu, Wanita Shandong Kembali Dihukum

Setelah menderita gangguan mental akibat penyiksaan yang tidak manusiawi di kamp kerja paksa dua dekade lalu, seorang wanita berusia 62 tahun secara diam-diam dijatuhi hukuman tiga tahun karena keyakinannya pada Falun Gong.

Xue Yuchun dari Kota Qingdao, Provinsi Shandong, ditangkap pada 8 Agustus 2021, saat berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di pasar grosir. Selama lebih dari setahun, keluarganya tidak mengetahui kondisinya. Baru-baru ini mereka mengkonfirmasi bahwa dia telah dijatuhi hukuman tiga tahun oleh Pengadilan Distrik Huangdao.

Xue dulu bekerja sebagai inspektur QC di sebuah pabrik pakaian. Karena dia menolak untuk melepaskan Falun Gong meskipun mengalami penganiayaan, dia telah ditangkap setidaknya sepuluh kali dan dilecehkan berkali-kali selama 23 tahun terakhir.

Pada 7 Februari 2002, Xue dirawat di Kamp Kerja Paksa Wangcun untuk menjalani hukuman dua tahun. Karena dia menolak menulis pernyataan untuk melepaskan Falun Gong, dia dikurung di ruangan isolasi yang gelap. Para penjaga dan narapidana mengancam dan melecehkannya secara verbal. Mereka memaksanya untuk berdiri atau duduk di bangku kecil selama berjam-jam tanpa bergerak. Bahkan setelah pantatnya bernanah, mereka masih memaksanya untuk tetap duduk.

Terkadang dia dilarang tidur selama berhari-hari dan tidak diizinkan untuk menggunakan kamar kecil atau mencuci. Ketika dia mulai mencium bau, para narapidana meludahi wajahnya dan peralatan makannya. Dia menderita gangguan mental akibat penganiayaan. Ketika dia dibebaskan dengan pembebasan bersyarat medis pada Mei 2003, semua rambutnya memutih. Dia baru berusia awal 40-an saat itu.

Menjadi Sasaran Penganiayaan karena Berbicara pada Orang-orang

Dihukum 18 Bulan Penjara karena Membagikan Materi Informasi Falun Gong

Karena membagikan brosur Falun Gong kepada orang yang membeli komputer darinya, seorang warga Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong dijatuhi hukuman satu setengah tahun penjara dan bandingnya telah ditolak oleh pengadilan yang lebih tinggi.

Ding Yao, 58 tahun, memberi seseorang bermarga Li sebuah brosur Falun Gong, ketika dia mengirimkan komputer kepadanya pada 10 Mei 2021. Li menyerahkan brosur itu kepada petugas keamanan subdivisi Zhu, yang kemudian melaporkannya ke polisi. Ding ditangkap di rumahnya beberapa jam kemudian dan buku-buku Falun Gong serta sembilan brosur lainnya disita.

Kejaksaan Distrik Nanshan menyetujui penangkapan Ding pada 25 Mei 2021. Dia dijatuhi hukuman satu setengah tahun dan denda 2.000 yuan oleh Pengadilan Distrik Nanshan pada Maret 2022. Dia mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Shenzhen, yang memutuskan untuk menegakkan putusan aslinya pada 5 Juli.

Mantan Dokter Kulit Dijatuhi Hukuman karena Meningkatkan Kesadaran tentang Keyakinannya

Yan Lin, warga Kota Yancheng, Provinsi Jiangsu, dijatuhi hukuman tiga tahun pada akhir Juli 2022, empat bulan setelah dia ditangkap karena meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan Falun Gong yang sedang berlangsung.

Yan, seorang veteran dan mantan dokter kulit berusia sekitar 55 tahun, ditangkap pada 7 Maret 2022, karena menggunakan uang kertas berisi informasi tentang Falun Gong tercetak di atasnya, cara kreatif yang diadopsi oleh praktisi Falun Gong dalam menanggapi sensor informasi yang ketat di Tiongkok.

Setelah periode penahanan yang tidak diketahui, Yan dibebaskan dengan jaminan. Kejaksaan Distrik Dafeng memanggilnya untuk wawancara pada bulan Juni dan segera mendakwanya. Dia diadili di Pengadilan Distrik Dafeng pada akhir Juli dan dijatuhi hukuman tiga tahun. Dia sekarang ditahan di Pusat Penahanan Distrik Dafeng.

Ini bukan pertama kalinya Yan ditahan karena keyakinannya. Sebagai akibat dari pelecehan jangka panjang, penganiayaan keuangan, dan propaganda yang disebarkan oleh rezim komunis untuk memfitnah Falun Gong, suaminya hidup di bawah ketakutan dan tekanan yang ekstrim. Dia sering memukuli Yan dan melecehkannya secara verbal. Yan tidak melawan tetapi terus memperlakukan dia dan orang tuanya dengan baik. Kebaikannya akhirnya menggerakkan hati suaminya dan dia mulai memperlakukan Yan dengan baik sebagai hasilnya.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Reported in July 2022: 55 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith

Reported in the First Half of 2022: 366 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith

Reported in May 2022: 42 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith

Reported in April 2022: 57 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith

Reported in March 2022: 74 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith

Reported in February 2022: 33 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith

Reported in January 2022: 132 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith

Reported in 2021: 1,187 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith