(Minghui.org) Banyak orang di Tiongkok telah terinfeksi COVID sejak awal Desember tahun lalu dan kerabat saya tidak terkecuali. Di bawah ini adalah beberapa cerita.

Suami saya

Suami saya bukan seorang praktisi Falun Gong. Akan tetapi, selama 20 tahun lebih, ia juga sangat menderita karena saya dianiaya karena mempertahankan keyakinan saya pada Falun Gong. Meski begitu, ia selalu mendukung saya. Ketika polisi dan pejabat setempat datang mengganggu saya, ia berdiri di depan untuk melindungi saya; Ketika saya perlu menyerahkan materi Falun Gong kepada praktisi lain, ia ada di sana untuk membantu. Tetapi ketika saya memberinya amulet dengan kalimat Falun Gong untuk dibawanya, ia selalu menggelengkan kepala menolaknya.

Suami saya dan saudara-saudaranya bergiliran tinggal bersama ayah mereka yang sudah lanjut usia untuk merawatnya. Ketika tiba giliran suami saya untuk merawatnya beberapa minggu yang lalu, saya menawarkan bantuan tetapi ia menolak. Ia menjawab sambil tersenyum: "Anda lebih sibuk dari kebanyakan orang yang saya kenal, saya bisa menangani ini sendiri." Meskipun demikian, saya pergi mengunjungi ia dan ayahnya satu minggu sebelum Tahun Baru Imlek.

Saat itu, jumlah infeksi sudah melonjak dan masyarakat sangat khawatir. Ayahnya dalam kondisi stabil dan ia bahkan bisa mengurus dirinya sendiri. Saya memberi amulet lagi kepada suami saya dengan kata-kata "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik." Kali ini, ia menerimanya tanpa ragu-ragu. Setelah mengamati secara mendetail, ia dengan hati-hati memasukkannya ke dalam sakunya.

Hampir semua orang di lingkungan ayahnya yang ia kenal dinyatakan positif, dan ada beberapa yang sakit parah. Beberapa warga lanjut usia telah meninggal dunia. Hanya suami saya dan ayahnya tidak apa-apa. Di masa lalu, ia percaya bahwa apa yang disebut "kebijakan nol-COVID" Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan mengalahkan virus, tetapi kenyataan mengajarkan kepadanya bahwa semua yang dilakukan PKT adalah untuk mengendalikan orang dan rezim tidak peduli tentang kehidupan orang-orang. Setelah menyaksikan bagaimana Falun Gong telah mengubah saya menjadi lebih baik selama bertahun-tahun, ia tahu ia hanya bisa mempercayai Falun Gong untuk menjaganya tetap aman.

Dua saudara ipar

Suami saya memiliki dua saudara perempuan, Fang dan Fen.

Fang tinggal di ibu kota provinsi di Tiongkok selatan. Setelah putrinya terinfeksi, Fang dan suaminya juga dinyatakan positif. Fang mengalami gejala terburuk. Dia menderita demam 104◦F (atau 40◦C) selama tiga hari dan minum obat tidak efektif. Dia harus tinggal di tempat tidur selama satu minggu dan sangat kesakitan. Beberapa hari yang lalu, Fang terinfeksi untuk kedua kalinya dan sekali lagi sangat parah. Fang tidak menerima materi Falun Gong dan melarang saya memberitahu orang lain di keluarganya tentang hal itu. Dia adalah anggota PKT dan tidak ingin mundur dari organisasi meskipun saya telah mengatakan kepadanya betapa berbahayanya rezim tersebut. Saya tahu saya perlu berbuat lebih baik untuk membantunya.

Fen tinggal di Wuhan, Provinsi Hubei, dan keluarganya yang beranggotakan tujuh orang secara ajaib selamat dari pandemi dalam tiga tahun terakhir. Terlepas dari penyakit dan kesehatan yang lemah yang mendasarinya, dia hanya mengalami gejala yang sangat ringan setelah terinfeksi. Ketika saya menjelaskan kepadanya di masa lalu bahwa Falun Gong membantu meningkatkan jiwa dan raga, dia menerima meskipun dia tidak mau berlatih sendiri. Ketika saya ditahan karena keyakinan saya, Fen dan seluruh keluarganya datang mengunjungi saya.

Musim panas lalu, ketika giliran Fen untuk merawat ayahnya, dia menerima lebih banyak materi Dafa dari saya dan kami mengobrol lebih jauh. Fen setuju propaganda PKT semuanya bohong. Anaknya telah bekerja di luar negeri selama tiga tahun terakhir dan juga sehat selama ini.

Tiga Sepupu Saya

Dua sepupu saya, Yan dan Yong, sudah berusia 60-an. Tinggal di pinggir desa di Tiongkok utara, mereka memiliki kesehatan yang buruk. Beberapa tahun yang lalu, saya berbicara dengan mereka tentang apa itu Falun Gong dan bagaimana PKT secara brutal menganiaya praktisi karena keyakinan mereka. Mereka menerima itu dan setuju mundur dari organisasi PKT.

Ketika gelombang COVID ini melanda pada bulan Desember, semua orang di desa sepupu saya tertular. Yan mengalami demam ringan selama satu hari sebelum situasinya membaik. Putrinya, seorang mahasiswa di barat daya Tiongkok, juga telah mundur dari organisasi PKT. Dia juga mengalami demam rendah, tetapi setelah minum dua pil, besoknya dia baik-baik saja.

Sepupu Yong merasa tidak enak badan hanya selama dua jam. Ia mengatakan kepada saya bahwa ia percaya pada pepatah Tiongkok bahwa: "Kebaikan mendapat balasan yang baik, dan kejahatan mendapat ganjaran buruk." Keluarganya masih menyimpan materi-materi Falun Gong (kalender, amulet, file audio, dll.) dari saya dan praktisi lain, dan sangat menghargainya.

Keluarga Ying, sepupu ketiga saya, memiliki cerita yang beragam. Ying dan putranya mendukung saya berlatih Falun Gong. Suatu ketika putranya meminta file audio ceramah Falun Gong dan ia mendengarkan seluruh sembilan ceramah. Baik Ying maupun putranya memiliki gejala yang sangat ringan, yang hanya berlangsung satu hari.

Putri Ying, bernama Yun, lebih muda dari saudara lakinya dan selalu sehat. Ketika saya mengunjunginya pada bulan Desember, dia menolak menerima materi kebenaran dan menggelengkan kepalanya. Setelah kami berbicara sebentar, dia tidak menghentikan saya lagi. Tapi saya tahu dia melakukan itu hanya untuk tidak menyakiti perasaan saya. Dalam gelombang baru COVID, dia menderita gejala terburuk dan telah sakit selama lebih dari tiga minggu. Dia mencoba segala macam obat, tetapi demam tidak mereda. Dia menjadi frustrasi dan mengeluh tidak ada yang berhasil untuknya.

Lima Teman Saya

Tiga teman kuliah saya, Mei, Min, dan Ming, sudah berusia 70-an. Mei dan Min memiliki penyakit yang mendasarinya dan saya sudah tidak bertemu mereka selama hampir 40 tahun. Ketika mereka datang mengunjungi kota saya Oktober lalu, saya mengundang mereka untuk makan malam bersama Ming. Melihat saya berjalan dengan gesit dan energik, mereka bertanya kepada saya apa rahasia untuk tetap bugar. Saya jujur dan menceritakan bagaimana Falun Gong memberi saya kesehatan yang baik dan meningkatkan Xinxing saya. Dua dari mereka setuju mundur dari PKT dan satu lagi berkata dia akan memikirkannya.

Ketika gelombang COVID terbaru melanda Desember lalu, saya menelepon mereka bertiga, mengingatkan mereka untuk mengingat kalimat “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar.” Mereka dan keluarganya tidak tertular.

Hai dan Ling adalah suami istri. Keduanya memiliki penyakit yang mendasarinya. Ling adalah salah satu sahabat saya. Di masa lalu ketika saya menjelaskan Falun Gong Hai keras kepala dan sering berdebat dengan saya. Namun kemudian, ia menjadi lebih menerima sejak Ling setuju mundur dari organisasi PKT. Selama gelombang terbaru keduanya sehat saja.

Putra mereka Jian tidak mau mendengar saya tidak peduli bagaimana saya mengklarifikasi fakta kepadanya. Ia hanya mengulangi teori ateis PKT. Baru-baru ini, ia mengalami demam dan koma selama satu minggu. Saya merasa tidak enak ketika mendengar itu dan berharap saya telah mengklarifikasi fakta kepadanya dengan lebih baik di masa lalu.

Pandemi ini telah memberi kita banyak pelajaran. Pada saat kritis hidup dan mati, setiap orang berada di bawah kekuasaan Dewa, baik mereka yang kaya maupun yang miskin. Jika virus menargetkan PKT, anggota atau pengikutnya bisa berada dalam bahaya. Menolak PKT yang kejam dan merangkul nilai-nilai tradisional dapat membuat kita tetap aman.