(Minghui.org) Beberapa waktu lalu, benjol keras tumbuh di sudut dalam mata serta hidung saya. Ukurannya sebesar kacang. Awalnya saya tidak begitu memerhatikannya dan mengira ia akan hilang saat saya melakukan latihan Falun Dafa. Namun benjol semakin membesar hingga seukuran anggur. Benjol tersebut menekan wajah saya dan membuat saya sulit berkedip.

Anak-anak ingin saya menemui dokter. Saat orang yang saya kenal melihat pertumbuhan benjol tersebut di wajah saya, itu membuat mereka terganggu dan bertanya apa itu. Saya mengatakan pada mereka bahwa saya baik-baik saja, namun dalam lubuk hati saya merasa tidak tenang. Saya memperbanyak waktu untuk melakukan latihan, namun tidak ada perubahan pada benjol tersebut. Saya berpikir dalam hati bahwa saya harus melepaskannya, mengikuti rencana Guru, dan terus melakukan tiga hal.

Namun karena letak benjol tersebut, orang-orang cenderung memandangnya saat berbicara dengan saya, ini membuat saya sedih. Sebagai seorang praktisi, saya tidak sakit dan benjol itu adalah cara agar saya menyingkirkan keterikatan. Saya mulai mencari ke dalam untuk melihat masalah apa yang ada dalam kultivasi saya.

Hal pertama adalah suami memiliki simpanan dan itu menyakiti saya. Saya sangat setia pada keluarga dan padanya, namun, dia justru berselingkuh dengan simpanannya. Saya sangat membencinya dan merasa dipersalahkan serta tersakiti. Sebagai seorang praktisi, saya tahu itu adalah keterikatan yang perlu saya singkirkan, namun saya tidak bisa menekan rasa cemburu dan dendam. Saya selalu curiga dan akan memeriksa dompet serta mobil suami saya untuk melihat tanda-tanda kehadiran wanita lain. Dia merasa saya menginterogasinya saat dia pulang ke rumah dan menjadi sangat marah pada saya.

Agar pertengkaran kami tidak semakin memanas, di permukaan saya menoleransinya, namun di dalam lubuk hati saya merasa sangat marah dan penuh dengan pikiran negatif. Melihatnya kembali, saya sadar hanya berkultivasi di permukaan dan tidak mencari ke dalam. Akar permasalahannya adalah saya tidak mengubah cara pemikiran saya. Saat kita mengubah cara pemikiran kita dan melihat masalah menggunakan prinsip Fa dan bukan menggunakan perasaan manusia biasa, masalah apapun bisa langsung terselesaikan.

Rekan praktisi menunjukkan masalah kedua—saya sangat egois dan dingin terhadap orang lain. Mereka berkata bahwa saya hanya peduli dengan diri saya dan tidak memedulikan orang lain.

Lalu, putri saya mengatakan bahwa suami membeli sebagian besar barang-barang rumah tangga, namun saya tidak memberi komentar apapun, bagus atau buruk, tentang barang-barang tersebut. Putri saya berkata bahwa saya tinggal di dunia saya sendiri dan tidak peduli dengan perasaan orang lain.

Setelah mendengar kritik dari rekan praktisi dan putri saya, saya mencari ke dalam untuk menemukan akar permasalahannya. Saya melihat bahwa di permukaan, saya melakukan tiga hal, namun di lubuk hati, saya takut rutinitas dan gaya hidup saya terganggu, dan saya belum melepaskan keterikatan paling mendasar.

Guru berkata,

“Jika anda berkata saya justru demi hal-hal ini barulah belajar Dafa, maka apa pun tidak dapat anda peroleh. Mengapa? Bukan kami tidak belas kasih terhadap manusia, karena yang saya pedulikan adalah para praktisi, adalah Xiulian. Sedangkan karma yang dibuat oleh manusia sendiri bagaimanapun harus diri sendiri yang membayarnya.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Amerika Serikat Timur)

Di permukaan, saya tampak sangat rajin, namun di lubuk hati, saya ingin mendapatkan manfaat dan keuntungan hal-hal duniawi. Saya telah menyimpang dan menjadi ekstrem. Saya ingin mengubah diri jadi harus menyingkirkan keterikatan saya yang ingin memperoleh manfaat duniawi melalui Dafa.

Saat saya mengubah mentalitas dan berhenti berharap dari perolehan duniawi ketika melakukan tiga hal, saya merasa lebih belas kasih terhadap orang lain dan memiliki lebih banyak energi saat melakukan latihan. Saat saya menyelaraskan diri kembali dengan prinsip Fa dan memperpanjang waktu saya melakukan latihan perangkat ketiga, saya merasakan energi yang lebih kuat, jiwa dan raga saya menjadi lebih jernih dan lebih kuat. Akhirnya saya bisa membedakan diri yang “sejati” dengan entitas di dimensi saya yang telah mengendalikan dan membuat saya egois serta melangkah ke sisi ekstrem.

Saya sadari bahwa melangkah ke sisi ekstrem, memiliki kepribadian yang suka mengatur, dan hasrat untuk memperoleh sesuatu dari Dafa berasal dari budaya Partai Komunis Tiongkok dan bukanlah diri saya yang “sejati.” Saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan entitas yang membuat saya bertindak ekstrem dan memiliki pikiran budaya Partai. Saya bisa dengan cepat melihat pikiran egois saat muncul yang membuat saya merasa iri hati, marah, dan sedih. Saya bisa menekan pikiran ekstrem tersebut dan tidak balas dendam saat dihadapkan dengan konflik.

Melalui proses penyingkiran keterikatan manusia biasa ini, saya melihat entitas tersebut bekerja, jadi saya mencoba mengajaknya bicara, menggunakan ceramah Guru tentang solusi kebajikan. Namun entitas tersebut tidak mendengarkan karena saya belum melepas keterikatan. Saya memohon bantuan Guru lalu Fa Guru muncul di benak saya.

“Betapa banyak urusan kacau di dunia manusia
Mengalami budi baik dan dendam yang berangkap-rangkap
Tiada harapan bagi yang berhati jahat dan berkarma besar
Dafa berupaya mengatasi sumber asalnya”
(“Mengatasi Bencana Besar,” Hong Yin II)

Tiba-tiba saya sadar bahwa Guru membantu saya membayar lunas semua hutang karma saya, dan melepaskan keterikatan saya pada nama, perolehan duniawi, dan Qing manusia dengan menggunakan hubungan takdir pertemuan serta hutang karma sepanjang sejarah kehidupan saya. Pikiran dan pencerahan ini membuat saya menangis haru. Saya merasakan terima kasih yang mendalam terhadap Guru, dan melepaskan kebencian saya terhadap suami dan simpanannya. Rasa simpati menggantikan rasa benci. Semua yang terjadi pada saya adalah hasil karma dari hal-hal yang terjadi di kehidupan kami sebelumnya.

Saat saya melepaskan kebencian terhadap suami, entitas buruk tersebut lenyap. Saya merasa sangat tenang ketika melakukan latihan, belajar Fa, dan memancarkan pikiran lurus. Saya merasa Zhu Yuanshen sayalah yang mengendalikan jiwa-raga saya. Semua pikiran buruk, karma pikiran, konsep manusia biasa, dan gangguan luar tersingkirkan oleh pikiran lurus saya yang kuat. Ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Berkat perlindungan Guru, mencari ke dalam dan menyingkirkan keterikatan saya, benjol dekat sudut mata saya berubah. Benjol mulai dipenuhi dengan nanah, pecah, lalu lenyap.

Di atas adalah pengalaman kultivasi terbaru saya yang ingin saya bagikan dengan rekan praktisi. Bila ada kesalahan, mohon ditunjukkan.