(Minghui.org) Ketika Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menindas Falun Gong pada Juli 1999, rezim membuat banyak kebohongan terhadap latihan tersebut. Untuk membantu orang-orang melihat kebohongan PKT, praktisi Falun Gong telah bekerja tanpa lelah dalam mengungkap penganiayaan dan berbagi bagaimana Falun Gong, sebuah sistem meditasi berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar, bermanfaat bagi praktisi dan pendukungnya. Di bawah ini adalah beberapa cerita yang diceritakan oleh tiga praktisi yang berbeda.

Di Taman

Suatu hari di sebuah taman di pinggir jalan, saya melihat seorang lelaki tua sedang duduk. Kami saling menyapa dan memulai percakapan. Saya mengangkat topik Falun Gong dan dia langsung berkata: "Falun Gong tidak baik."

Saya bertanya: "Menurut anda kenapa begitu? Sudahkah anda membaca buku-buku Falun Gong?”

Ia menjawab: “Tidak…”

Saya lanjut bertanya: “Apakah anda pernah berbicara dengan seseorang yang berlatih Falun Gong?”

Ia berkata: “Tidak…”

Saya tersenyum dan berkata, karena ia tidak membaca buku-buku Falun Gong atau berbicara dengan praktisi mana pun, ia tidak dalam posisi untuk menilai Falun Gong. Saya katakan akan lebih baik bagi saya untuk berbagi pengalaman saya sendiri daripada ia langsung mengambil kesimpulan. Saya kemudian menjelaskan secara singkat bagaimana latihan tersebut membuat saya menjadi orang yang lebih baik dengan kesehatan yang luar biasa.

Ia juga tersenyum dan berkata: “Sepertinya saya dibodohi oleh PKT.”

Tetangga saya

Semua tetangga saya tahu bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Dafa. Setelah penganiayaan dimulai, mereka mengetahui fakta kebenaran dari saya dan mundur dari keanggotaan mereka di organisasi PKT. Karena polisi dan pejabat setempat sering datang mengganggu saya di rumah, saya sengaja menjauhkan diri dari tetangga saya agar tidak membebani mereka dengan pemikiran bahwa mereka mungkin terlibat karena berhubungan dengan saya.

Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Gong, menerbitkan “Mengapa Ada Umat Manusia” bulan lalu dan saya telah membaca artikel itu berkali-kali. Saya juga melihatnya disiarkan di Televisi NTD. Berpikir artikel ini dapat membantu tetangga saya, saya mengetuk pintu Rong.

Dia sangat senang bertemu saya dan kami mengobrol. Saya mengatakan kepadanya bahwa karena dia adalah salah satu sahabat saya, saya tidak sabar untuk membagikan artikel ini kepadanya. Dia membaca artikel itu dan berulang kali berterima kasih kepada saya.

Pinggul Ibu Lansia yang Patah Sembuh Sendiri

Saya dulu menderita masalah perut dan sulit mencerna makanan. Perut saya selalu kembung dan saya sangat tidak nyaman setiap hari. Namun gejala saya, menghilang setelah saya mulai berlatih Falun Gong. Saya dapat menikmati makanan apa pun yang ingin saya makan dan tidak memiliki masalah perut sama sekali.

Ibu saya yang sudah lanjut usia melihat perubahan saya dan selalu percaya bahwa Dafa adalah baik, terlepas dari penganiayaan brutal dan propaganda palsu PKT.

Ibu saya punya teman baik, yang 10 tahun lebih muda darinya. Suatu hari, temannya jatuh dan pinggulnya patah. Dia dirawat di rumah sakit dan meninggal tiga bulan kemudian.

Tidak lama kemudian, ibu saya juga jatuh dan pinggulnya juga patah. Dia berusia 93 tahun saat itu.

Bukannya pergi ke rumah sakit, dia beristirahat di rumah, sambil mengingat “Falun Dafa baik dan Sejati-Baik-Sabar baik.” Dalam waktu kurang dari satu tahun, dia bisa bangun dari tempat tidur dan bergerak tanpa kesulitan.

Ibu saya meninggal dengan damai lima tahun kemudian, pada usia 98 tahun. Sebelum kematiannya, dia berkata dengan gembira kepada kami, “Falun Dafa baik!”