(Minghui.org) Pada 15 Februari 2023 penjara Panjin di Provinsi Liaoning memberi tahu keluarga Miao Jianguo bahwa ia telah dikenakan hukuman 1,5 tahun karena menolak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong. Penjara melarang keluarga tersebut menyetor uang tunai untuknya atau mengunjunginya. Mereka mengklaim bahwa ia akan dipindahkan ke penjara lain dalam sebulan tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Miao dari Kota Jinzhou, Provinsi Liaoning, ditangkap di rumahnya pada 21 Februari 2022. Polisi berjanji akan membebaskannya dalam tujuh hari tetapi menolak membebaskannya ketika saudaranya pergi ke pusat penahanan setempat untuk menjemputnya pada 27 Februari.

Miao kemudian didakwa oleh Kejaksaan Kota Linghai dan dijatuhi hukuman 1,5 tahun oleh Pengadilan Kota Linghai.

Penganiayaan Sebelumnya

Miao pernah bekerja sebagai tukang listrik di Biro Kereta Api Jinzhou. Ia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1995. Karena menegakkan keyakinannya, ia berulang kali ditangkap dan ditahan di pusat pencucian otak beberapa kali. Ia juga menjalani hukuman kamp kerja paksa tiga tahun dan hukuman penjara empat tahun sebelum hukuman terakhirnya. Majikannya memecatnya pada November 2012.

Petugas masuk ke rumah Miao pada pukul 23:30. pada 7 September 2001, dan berusaha membawanya ke pusat pencucian otak. Ayahnya yang berusia 77 tahun, yang tinggal bersamanya, sangat ketakutan hingga pingsan. Baru kemudian polisi pergi.

Sepuluh hari kemudian, pada 17 September, polisi muncul di tempat kerja Miao, menangkapnya, membawanya ke Pusat Penahanan No.2 Kota Jinzhou, dan menahannya selama 12 hari. Istrinya, Wei Yuqin, yang sedang hamil delapan bulan, sangat trauma sehingga dia menderita keguguran dan bayinya meninggal. Dia tidak pernah bisa menggendong bayi lagi.

Miao kembali ditahan di Pusat Pencucian Otak Distrik Linghe antara 26 Juni dan 10 Juli 2002. Wei juga ditangkap dan ditahan di sana.

Hanya 13 hari setelah Miao dibebaskan, ia ditangkap lagi di tempat kerja dan dibawa ke pusat penahanan. Sebulan kemudian, polisi membawanya ke Kamp Kerja Paksa Jinzhou untuk menjalani hukuman tiga tahun. Ia menderita kondisi medis parah akibat penyiksaan dalam tahanan dan dibebaskan bersyarat medis.

Setelah pulih sedikit, ia tinggal jauh dari rumah untuk bersembunyi dari polisi, hanya untuk dibawa kembali ke kamp kerja paksa pada tahun 2004. Polisi juga memperpanjang masa penahanannya selama 2,5 bulan.

Karena Miao menolak melepaskan Falun Gong, penjaga memaksanya duduk di bangku kecil selama berjam-jam tanpa bergerak. Mereka juga memborgol dan membelenggunya serta mencekokinya dengan makanan dan obat-obatan yang tidak diketahui. Ia dibebaskan pada 15 Februari 2007.

Ilustrasi Penyiksaan: Diborgol ke belakang

Miao ditangkap lagi pada 25 Februari 2008, dan ditahan di Pusat Penahanan No.2 Kota Jinzhou. Pengadilan Distrik Linghe menjatuhkan hukuman empat tahun pada bulan Agustus tahun itu. Para narapidana mengawasinya sepanjang waktu di Penjara Dongling. Di siang hari ia dipaksa melakukan kerja tanpa dibayar. Di malam hari, dia harus duduk di bangku kecil tanpa bergerak.

Saat ia menjalani hukumannya, ibunya meninggal tanpa melihatnya untuk terakhir kalinya. Ayahnya menderita ketidakstabilan mental dan meninggal dalam kecelakaan mobil tiga tahun kemudian.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Having Served Nine Years, Liaoning Man Sentenced Again for Practicing Falun Gong

Liaoning Man Beaten While Detained for His Faith